lembar duapuluh

3K 214 88
                                    

Pagi ini adalah pagi terbaik dan paling membahagiakan bagi seorang Wang Yibo seumur hidupnya, mendapati wajah damai xiao zhan yang tertidur di sampingnya adalah hal terindah yang pernah ia rasakan.

Yibo bergerak pelan turun dari ranjang tak ingin membangunkan xiao zhan yang masih tertidur lelap. Ia harus segera mandi dan bergegas mengerjakan pekerjaannya yang tertunda selama beberapa hari.

Setelah selesai dengan ritual paginya Yibo keluar dari kamar xiao zhan, ia mendapat sapaan senyuman lebar dari Yixian yang sudah berdiri di depan pintu kamar ibunya.

" Morning dad." Yixian bahagia karena orang tuanya bersama sekarang.

" Morning baby girl." Balas Yibo, ia tertawa senang saat mendapatkan kecupan selamat pagi dari puterinya.

" Aku sudah besar dad, tidak cocok di panggil baby girl lagi." Ralat Yixian.

Yibo tersenyum, ia menggandeng Yixian menuju ruang tamu. " Jangan ganggu ibumu, biarkan dia tidur." Ia tahu apa yang akan di lakukan Yixian setelah ini, berteriak nyaring di depan pintu kamar ibunya.

Yixian tertawa malu, ayahnya terlalu pintar menebak pikirannya.

" Kau sudah sarapan?" Yibo membuka tirai jendela ruang tamu.

" Sudah, paman xuan sudah menyiapkan sarapan untuk Daddy dan mom juga." Jawab Yixian manis.

Ah, Yibo ingat adiknya. Ia perlu waktu berdua dengan haoxuan. " Dimana pamanmu?"

" Di taman, sedang olahraga mungkin." Jawab Yixian, lalu melenggang menuju kamarnya, ia sebenarnya masih mengantuk namun terpaksa bangun pagi karena suara berisik dari arah dapur dan ia melihat pamannya sudah berkutat dengan berbagai menu sarapan sehat untuk mereka berempat.

Yibo memilih membuat kopi hitam dulu, ia butuh cairan hitam pekat itu untuk memulai harinya.

Tak lama haoxuan datang, tubuhnya basah oleh keringat, sepertinya dokter spesialis anak itu baru selesai berolahraga.

" Darimana saja?" Tanya Yibo tanpa menoleh.

Haoxuan membuka lemari es, mengambil sebotol air mineral dingin dari dalamnya. " Olahraga, xiao zhan sudah bangun?"

" Belum, berapa lama kau cuti?"

"Dua Minggu, sudah setahun aku tidak mengambil cuti kerjaku." Haoxuan meneguk rakus air dingin itu, tenggorokannya kering setelah berlari memutari taman beberapa kali.

" Aku akan mendaftarkan surat pernikahan kami besok, aku harap kau tidak melarangku menikahi xiao zhan." Yibo selesai membuat kopinya, ia memegang gagang cangkir kopinya yang masih mengepulkan uap panas.

" Tenang saja, aku senang karena kalian berdua akhirnya memutuskan menikah." Haoxuan lalu ke ruang tamu di susul Yibo.

" Bagaimana dengan ibu dan ayah, apa mereka berdua baik-baik saja?" Tanya Yibo sambil meniup pelan kopinya.

" Baik, walaupun mereka berdua bertambah tua, mereka senang karena akhirnya kalian berdua bersama."

" Kau sudah mengabari ayah dan ibi tentang hubunganku dan xiao zhan?"

Haoxuan mengangguk. " Iya, mereka selalu berharap kau dan xiao zhan bersatu, Yixian bercerita semalam jika ia menginginkan seorang adik laki-laki." Celetuknya.

Uhukks

Uhukks

Yibo tersedak kopinya, ia terkejut dengan kalimat adiknya, anak laki-laki, iya belum berpikir kesana, lagi pula xiao zhan dan dirinya sudah mulai tua, apa masih bisa xiao zhan mengandung lagi.

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang