Beijing......
Xiao Zhan mengedarkan pandangannya ke sekeliling penjuru rumahnya, rumah yang besar dan megah bukan jaminan di dalamnya terdapat kehangatan sebuah keluarga.
Sejak pertengkarannya dengan min ho seminggu lalu suaminya tidak pulang ke rumah melainkan pulang ke rumah orang tuanya di Seoul. Xiao Zhan merasa masalah rumah tangganya semakin rumit, awalnya jarang bertemu dan berkomunikasi karena kesibukan masing-masing, lalu muncul kecurigaan diantara keduanya jika masing-masing memiliki idaman lain namun kenyataannya xiao zhan tidak melakukannya, meski ia akui merindukan kakak sepupunya namun rasa rindunya masih bisa ia tahan selama ini, namun sikap dingin dan acuh min ho padanya semakin membuatnya merasa tidak nyaman.
Xiao Zhan mencoba membuang sisi egoisnya, menghubungi nomor ponsel suaminya namun selalu tidak ada jawaban, suaminya tidak mengangkat panggilan darinya, pesan pesan yang ia kirimkan pada suaminya juga seolah tidak di tanggapi, tidak ada balasan meski hanya satu kata.
Xiao Zhan merasa semakin menjauh, awalnya ia berniat mundur dari pekerjaannya namun seiring berjalannya waktu sikap min ho membuatnya ragu, hingga ia lebih memilih bertahan dengan pekerjaannya hingga ia tidak mampu berpikir negatif terlalu lama.
Xiao Zhan masuk ke mobilnya, mengendarai mobilnya dengan pikiran berkecamuk. Ia harus segera sampai di rumah sakit karena ada jadwal operasi pagi ini.
Tidak sampai tiga puluh menit xiao zhan sampai di rumah sakit Beijing internasional hospitality, ia berjalan dengan langkah cepat menuju ruangannya yang bersebelahan dengan ruangan dokter haoxuan spesialis anak.
" Hei Zhan..." Sapa haoxuan dengan berseri-seri.
Xiao Zhan memakai jasnya, lalu duduk di kursinya.
" Apa yang terjadi, wajahmu berseri sekali?" Sindir xiao zhan dengan wajah jahilnya.
Haoxuan keluar dari ruangannya, ia lalu masuk ke dalam ruangan sepupunya.
" Aku bertemu dengan dokter magang di rumah sakit ini." Ucap haoxuan memulai obrolan. Pria berusia dua puluh tujuh tahun itu menopang dagunya.
Xiao Zhan melirik skeptis. " Jangan bilang kau menyukai dokter Dylan." Yebaknya.
Haoxuan tersenyum lebar. " Kau sangat pintar." Ocehnya.
Xiao Zhan memutar netranya malas. " Kau selalu seperti itu, tidak pernah serius dengan suatu hubungan padahal jelas jelas dulu Cheng Xiao menyukaimu."
Xiao Zhan merapikan berkas berkas data riwayat kesehatan pasiennya.
" Aku tidak cukup menyukai gadis itu karena itu aku memilih menjauhinya, kali ini berbeda Zhan, dokter Dylan sangat pendiam seperti menyimpan misteri." Oceh haoxuan dengan pikiran melanglang buana.
Xiao Zhan mendengus. " Hati-hati, kita tidak pernah tahu siapa yang akan mencelakai kita suatu saat nanti." Ia hanya mengingatkan, Tidka bermaksud mencurigai dokter magang itu.
Haoxuan terkekeh. " Aku tahu." Ia lalu melirik Rolex di tangan kirinya, sudah pukul delapan tiga puluh menit, waktunya ia bekerja. " Aku harus segera memeriksa pasienku zhan, bye." Ia lalu berjalan cepat menuju bangsal khusus pasien anak-anak.
Xiao Zhan menggelengkan kepalanya pelan melihat sikap haoxuan, ia lalu berjalan meninggalkan ruangannya menuju ruangan operasi, ia akan menemui para suster yang akan membantunya dalam melakukan operasi kali ini.
***********
Seoul.......
Lee min ho sedang istirahat selama dua hari karena sutradara drama terbarunya mengamuk karena selama beberapa hari kemarin ia tidak bisa berkonsentrasi dalam aktingnya, ia tidak bisa berpikir jernih selama masalah rumah tangganya masih carut marut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
FanficWang Xiao Zhan, pemuda manis berusia dua puluh lima tahun yang terjebak akan perasaan cintanya terhadap kakak sepupunya Wang Yibo. tiga tahun lalu xiao zhan merajut cinta dengan wang Yibo namun hanya beberapa bulan sebelum akhirnya Wang Yibo memutus...