Once Again

lembar empatbelas

New York........

Now you know the stuff
That i didn't want to know
Whom now saty in my heart scaring him
I love you so much
I start hate you

Xiao Zhan terdiam, bukan karena menikmati semilir angin musim gugur yang mulai terasa namun sosok yang diam-diam ia cari keberadaannya tengah berdiri tak jauh darinya dan memandangnya lekat.

Xiao Zhan memang masih mengharapkan bisa bertemu dengan kakak sepupunya sekaligus mantan kekasihnya namun ia tidak menyangka akan bertemu disaat ia tengah menenangkan diri di tempatnya yang baru.

Jadi Wang Yibo bersembunyi di new york. Sial sekali ia tidak tahu hal ini lebih awal.

Yixian berlarian memutari tubuh ibunya yang masih terpaku di tempatnya, gadis kecil itu tampak bahagia bermain bersama teman-temannya, tidak menyadari jika ibunya sangat shock bertemu dengan ayahnya.

Wang Yibo maju satu langkah dan xiao zhan masih tetap berdiri di tempatnya.

Wang Yibo mulai memberanikan diri saat melihat xiao zhan tidak terlihat takut melihatnya, ia semakin mendekat ke arah xiao zhan yang bergeming menatapnya.

Jarak semakin terkikis, kini Yibo berdiri di hadapan xiao zhan yang masih diam.

" Zhan....." Yibo memanggil nama itu dengan hati-hati.

Xiao Zhan mulai tersadar, ia tidak tahu harus berkata apa di hadapan mantan kekasihnya sekaligus ayah dari puterinya.

Pria manis yang kini semakin matang di usianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, paras xiao zhan semakin menawan hingga Yibo tak mampu berpaling dari pesonanya.

" Xiao Zhan...." Yibo kembali mengulang.

Xiao Zhan bingung, ia belum siap, ia disini untuk menemukan ketenangan bukan untuk mencari sebuah hati lain di tengah kekosongan hatinya.

Xiao Zhan beranjak tanpa mengeluarkan sepatah kata namun pergelangan tangannya di cekal erat oleh Yibo. Ia memperhatikan lengannya, telapak tangan itu masih terasa hangat di lengannya, ada getaran halus melalui sentuhan itu hingga menelusup masuk ke dalam hatinya, hangat, nyaman dan damai.

Jujur saja rasa rindu yang pernah pudar kini mulai membayang kembali, merambat dalam hatinya perlahan-lahan.

" Jangan pergi...."

Dan satu kalimat singkat itu mampu memporak-porandakan hati xiao zhan yang belum kembali pulih, menghancurkan pertahanannya yang ia bangun susah payah. Ternyata semudah ini ia meleleh dalam sentuhan biasa dari pria yang pernah mengisi hatinya. Betapa naifnya dirinya saat ini.

Xiao Zhan menoleh, sepasang iris kelamnya bertemu dengan sepasang onyx milik yibo yang memandangnya dengan penuh kerinduan.

Perlahan tangan xiao zhan melepas cekalan Yibo di pergelangan tangannya, sesaat ia merasa kehilangan namun ia tidak mau di cap sebagai pria tidak tahu diri menikmati sentuhan dari mantan kekasihnya.

Xiao Zhan menggandeng tangan Yixian yang entah sejak kapan sudah berdiri di sisinya menatap bingung pada kedua orang tuanya yang saling melempar tatapan rindu namun bungkam.