Renjun merasa badannya sangat berat, Renjun membuka matanya dan ternyata yang membuatnya berat adalah kakaknya yang sedang tidur diatas badannya, Renjun memutar bola matanya malas dan—
"KAKAK BANGUN! BERAAATTT!"
Mark langsung terkejut, bahkan langsung bangun terduduk, bisa dibayangkan bagaimana pusing kakaknya saat ini, malam mabuk berat dan sekarang mendapat teriakan dibangun tidurnya.
"Xena~ kepala kakak pusing" ucap sang kakak yang masih setengah sadar, sambil meregangkan badannya.
Renjun menarik nafasnya sambil memejamkan matanya.
"Kakak tadi malam pulang terlalu malam dan pulang dengan keadaan mabuk berat, kau tau aku hampir saja mati kelaparan, katamu kau menyuruhku makan malam bersama denganmu tapi kau malah pulang larut malam, untung saja aku tidak mematuhi perintahmu kalau tidak benar-benar bisa mati aku, dan kau tidur diatas badanku, kau kira tidak berat, kak, kau itu lebih besar dan lebih tinggi dariku, beruntung saja aku tidak mat—"
"Jangan mengatakan itu lagi Renjun, kakak tidak mau kau kenapa-napa, tolong jangan bilang mati mati lagi"
Awalnya Renjun mengatakan semuanya sambil ngerap, tapi karena dibungkam oleh kakaknya jadinya dia tidak lagi berbicara.
"Kakak aku mulai lapar~"-Renjun
"Mm... Mandilah, biar kakak yang masak"-Mark
"Tidak! Kakak kan habis mabuk nanti kalau salah-salah garam kau anggap gula bagaimana?!"-Renjun
"Kakak sudah tidak apa Xena, sudah cepat, chupp~"-Mark
Renjun tidak marah karena dicium kakaknya, dia sudah terbiasa dengan itu, hampir setiap hari Renjun mendapat perlakuan manis dari kakaknya, asalkan kakaknya tidak sibuk saja.
.
Renjun melihat pria yang membuat hatinya berdetak lebih kencang, sama saja dengan hari ini. Renjun masih saja merasakan hal itu, rasanya seperti tidak nyaman didada. Tapi Renjun tidak bisa menghentikannya,
Renjun menghampiri pria itu. Semoga saja lelaki itu masih mengingatnya."K-kak Jean" sapanya
"Ah Xena?, Kau cantik sekali hari ini" jawab pria itu tentu dengan senyum hangat khas miliknya.
"Cantik?"
"Maaf maksudku kau terlihat imut, mau kemana?"-Jaemin
Pertanyaan basa-basi macam apa itu.
"Ini mau ke kelas"-Renjun
"Oh... Mau ku antar?"-Jaemin
"Tidak masalah?"-Renjun
"Tidak lah, ayo!"
Jaemin menarik tangan Renjun lembut dan mengantar Renjun ke kelasnya. Diperjalanan menuju kelas Renjun, Jaemin terus saja menanyakan sesuatu pada Renjun. Itu membuat Renjun nyaman, karena dia tidak lagi canggung atau pun merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Xena [NORENMIN] ✓
Fanfiction[NORENMIN] » End Ini adalah cerita dari Xena, pria mungil yang bahkan diakhir kisah hidupnya, dia tak mendapatkan cintanya, walau perlu diketahui bahwa banyak sekali yang menginginkan cintanya. _____ "Sekarang gw serahkan Xena pada lo, jaga dia baik...