[NORENMIN] » End
Ini adalah cerita dari Xena, pria mungil yang bahkan diakhir kisah hidupnya, dia tak mendapatkan cintanya, walau perlu diketahui bahwa banyak sekali yang menginginkan cintanya.
_____
"Sekarang gw serahkan Xena pada lo, jaga dia baik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi-pagi buta. Tidak sebenarnya sudah jam 06.30, Renjun yang setengah ngantukpun sudah datang ke sekolahnya. Dia berjalan dari halaman sekolah ke koridor sekolah. Masih dengan wajah ngantuknya sambil mengucek-ucek matanya dia pun berjalan.
Namun ditengah ia berjalan ada yang menganggunya dia yeoja, eoh? Biasanya yang menganggunya itu namja, tapi ya bagaimana. Renjun yang notabennya anak emosian itu tidak pandang bulu kalau sudah seperti ini.
"Eoh... Menganggu!" Sarkas Renjun pada yeoja itu.
Renjun meninggalkan yeoja itu, namun tangannya dipegang olehnya. Yeoja itu mendekatinya dan membisikkan sesuatu.
"Jauhi kak Jean dan kak Deska" ucapnya
Renjun yang tadinya ngantuk, seaakan sehabis minum kopi, dirinya langsung melek. Dia berbalik badan menghadap yeoja itu.
"Kenapa emangnya?, Kan Xena emang deket sama mereka" ucap Renjun
Mana ada ceritanya Renjun takut sama yeoja kalau bukan sama orang yang lebih tua. Ya walau orang dihadapannya ini memang lebih tua darinya beberapa bulan saja.
"Jangan macem-macem sama gw atau—"
"Ish... Apasih, Xena masih mau fokus sama olimpiade, jangan ganggu Xena, lagian kamu itu siapa sih"
Renjun tahu dia adalah Nancy, dari gaya bicaranya saja sudah ketahuan kalau dia sangat tidak menyukai Renjun dekat dengan Jaemin dan Jeno.
"Gw Nida, pacarnya kak Jean, awas aja lo berani deketin kak Jean"-Nancy
Renjun hanya memutar matanya dan smirk.
"Lu awasin semau lo ya gw tetep Xena, udah lah, aku tau kamu bukan pacarnya, jangan ngaku-ngaku deh" ucap Renjun.
Renjun berjalan tidak santai bro, dia berbalik badan tapi badannya sengaja dia tabrakkan ke Nancy, jadilah Nancy oleng.
Renjun mendengus kesal, pagi-pagi dia udah moodnya buruk. Ditambah lagi sama Nancy tadi. Renjun berjalan ke bangkunya dan membanting tasnya ke meja, lalu ia benamkan wajahnya tadi ke tas yang sudah diatas meja.
Chenle yang bangkunya ada di depan Renjun jelas terkejut, dia menghentikan game yang dia mainkan dan berbalik untuk melihat Renjun.
Renjun hanya menggeleng ringan yang tentu saja dirasakan oleh Chenle. Tapi tak lama setelah itu terdengar dengkuran lembut dari Renjun, entah Renjun nyaman karena usakan Chenle di rambutnya atau memang dia terlalu ngantuk juga tidak tahu.
Kebetulan sekali saat Renjun tertidur keadaan sekolah juga sedang jam kosong. Mungkin ini kesekian kalinya Renjun beruntung.