Jaemin mengelap air matanya yang baru saja keluar tak terkendali. Setelah merasa lebih baik Jaemin manarik nafas dalam-dalam dan membuangnya. Jaemin tersenyum dengan mata sembab, dan Jaemin mengelus batu nisan bertuliskan Xena Knight disana.
Sepi ini sangat membelenggu, tidak ada satupun suara disana kecuali isakan Jaemin.
Jaemin memberikan karangan bunganya di makam Renjun.
"Hai Xena" ucapnya. Angin sepoi-sepoi pun datang, seakan Renjun menjawab sapaan yang dilontarkan Jaemin.
"Maaf baru datang sekarang, aku tau ini emang udah lebih dari sekedar terlambat, tapi kamu tau kan kalau aku sangat menyayangimu, sebelumnya, makasih karena sudah mendonorkan paru-paru mu untukku, karena kamu hidupku menjadi lebih panjang" ucap Jaemin dengan suara bergetar.
Jaemin kembali menarik nafas lagi dan mendongakkan kepalanya. Tidak ingin membiarkan air matanya lolos lagi tanpa kemauannya.
"Kau tau.. kalau saja ini paru-paru orang lain, aku akan selalu menjagamu, melindungimu disetiap langkahku bersamamu seperti yang Deska mau, namun takdir Tuhan tidak menyatakan seperti itu ya.. tapi lihatlah, kau menjadi pahlawan sekarang Xena, sesuai kemauanmu—"
"—dan siapa bilang kau adalah beban orang, yang ada kau sangat berjasa karena telah mendonorkan paru-paru ini untukku dan lihat, sekarang aku bahagia, sesuai kemauanmu, aku bahagia selalu, aku menjadi sangat menghargai hidupku karna separuh jiwamu ada di dalam tubuhku"
Lagi-lagi Jaemin mengadah.
"Mungkin jika aku diberi pilihan, mungkin aku akan memilih berada disisimu selalu, aku tidak peduli apapun, kalau bisa.. aku juga ingin ikut bersamamu" ucapnya sambil menghela nafasnya.
Jaemin menceritakan seluruh keluh kesahnya saat berada di universitas itu pada Renjun. Dia juga bercerita pada Jeno. Disana Jaemin sangat bersemangat untuk bercerita pada kedua mendiang orang tersayangnya hingga waktu tak terasa sudah siang. Matahari sudah menyengat kulit dan berada di atas kepalanya.
Jaemin melihat matahari dan kembali menatap tempat dimana Renjun dan Jeno berada, Jaemin tersenyum.
"Xena.. sayang, kak.. Deska, sudah waktunya aku pulang, hari sudah mulai siang, sampai jumpa dilain waktu" ucapnya
Angin sepoi-sepoi kembali membelai wajah rupawan Jaemin seakan menerima Jaemin untuk pergi saat ini. Jaemin berdiri dan membersihkan celananya yang kotor akibat duduk di tanah. Jaemin tersenyum dan melambaikan tangannya.
Didepan Jaemin kaget karena didalam mobilnya sudah ada Mark, Jaemin lupa kalau dia ditemani Mark kesini tadi.
"Kak Mirza?!, Maafkan aku, aku sangat lupa kalau kau ada disini" ucap Jaemin dengan panik. Jaemin merasa bersalah karena dirinya terlalu lama berada di dalam makam. Pasti Mark sangat bosan karena menunggunya, bahkan Mark sampai selonjoran di kursi mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Xena [NORENMIN] ✓
Fanfic[NORENMIN] » End Ini adalah cerita dari Xena, pria mungil yang bahkan diakhir kisah hidupnya, dia tak mendapatkan cintanya, walau perlu diketahui bahwa banyak sekali yang menginginkan cintanya. _____ "Sekarang gw serahkan Xena pada lo, jaga dia baik...