Note Penulis

215 35 3
                                    

A l i v e, kalimat sederhana yang sering dilupakan, lima huruf yang belum tentu dipahami. Sama seperti hidup, kan? Tidak ada yang benar-benar mampu bertahan memahami setiap jengkal bagian dalam hidup. Mulai dari impian, angan, harapan, dan keyakinan-keyakinan yang dapat menguatkan setiap jengkal langkah dan embusan napas.

A l i v e tercipta karena beberapa faktor, pandemi membuat mereka jengah menghadapi tuntutan hidup. Krisis ekonomi karena keterbatasan merupakan salah satu faktor di antara banyak faktor yang ada. Dipecat, keluar dari sekolah, pernikahan dini, kenakalan remaja, dan kasus kekerasan adalah angka yang membeludak di tiga tahun terakhir ini.

Hidup sarat akan tantangan dan cobaan, tapi apakah harus berhenti? Tidak harus menyayat nadi untuk mengakhiri hidup, tidak harus menggantung diri jika dirasa ingin menyudahi hidup. Cukup percaya pada diri sendiri dan percaya bahwa aku, kamu, kita semua bisa melewati bagian tersulit dalam hidup.

Titik koma pada kover novel memiliki makna yang dalam. Titik koma juga sangat berkaitan dengan hidup para tokoh yang ada dalam cerita A l i v e. Kehidupan remaja yang terjadi di masa sekarang seperti dibebani banyak tuntutan yang membuat mereka enggan bercerita pada siapa saja termasuk orang tua.

Mental semua orang tidak bisa dianggap remeh karena semua orang memiliki mental yang berbeda. Jangan merasa sendiri di dunia ini, walaupun hanya ada satu teman, tapi dia mengharapkanmu untuk tetap hidup dan meraih apa yang kamu ucapkan.

A l i v e akan mengajak readers untuk lebih peduli pada kesehatan mental dan mengajarkan bahwa sifat manusia tidak sama. Ada Azzam yang bermulut seperti belut, licin. Ditto yang ... kalian akan menebak sendiri, hehe. Dzahir, sosok penenang tapi dingin, Nadia cewek pintar tapi rapuh, Rini cewek yang selalu berpakaian feminim tapi mampu membuat semua laki-laki diam, dan Shanum cewek yang selalu menerka apa yang dia inginkan lewat harapan-harapan kecil yang tersemat. Dan, Univertsitas Indonesia menjadi bagian dalam          A l i v e.

Oh ya, aku minta tolong, bisa kan? Vote dan comment untuk karya ini, ya. Aku pengin tahu seberapa antusias dan pedulinya kalian menanggapi isu kesehatan mental.

Best regards,

Inggridatyas & Siti Azizah

A l i v eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang