#Halcyon

71 5 38
                                    

Dunia masih terbilang pagi saat raja Halcyon berjalan-jalan di sekitar taman bunga gladiol dengan baju santainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia masih terbilang pagi saat raja Halcyon berjalan-jalan di sekitar taman bunga gladiol dengan baju santainya. Hidung sang Raja menarik lembut oksigen agar masuk ke dalam paru-paru sembari berjalan lambat menikmati sang waktu.

Beberapa tukang kebun dan pengawal yang sedang bertugas tidak kaget dengan kedatangan sang raja, mereka hanya menunduk hormat sambil tersenyum lalu kembali ke kegiatan mereka semula.

Berjalan-jalan ringan di seluruh sudut istana seperti menjadi hal lumrah bagi sang raja karena baginya untuk apa bersikap tegang saat kau bisa menikmati hidupmu?

Tangannya yang terkesan ringkih menyentuh satu bunga gladiol. "Bukankah dia terlihat cantik?"
Sang sekretaris kerajaan tersenyum lembut di belakangnya saat sang raja mendekatkan telinganya pada sepucuk bunga yang di sentuhnya. "Dia bahkan berbisik bahwa hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Apakah kau setuju Winwin?"

"Hamba merasa hari ini memang akan menjadi hari yang menyenangkan Yang Mulia." Winwin tersenyum tulus.

"Kau betul. Hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Kalau begitu-" Sang raja berputar menghadap Winwin. "-siapkan kereta. Kita akan menuju ke alun-alun kota."

--

Suara tapak kaki kuda dan kereta kerajaan menyita perhatian rakyat Halcyon yang sedang berkegiatan di alun-alun. Sebagian anak-anak yang ada di sana melambaikan tangan dengan gembira saat melihat bendera bergambar bunga gladiol yang berkibar secara apik di atas kereta kuda kerajaan. Sedangkan orang dewasa yang ada di sana membungkuk hormat kemudian tersenyum pula dengan lebar.

Ada seorang anak yang berlari mendekati pintu kereta kuda kerajaan Folia. Sang raja turun dari keretanya begitu melihat anak tersebut antusias.

"Halo Louie. Sudah berapa permen yang kau makan hari ini hingga gigimu hilang lagi?"

Sang anak yang bernama Louie langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya cepat dan menggeleng kuat-kuat. "Hamba hanya makan 1 bungkus permen kacang Yang Mulia Taeil. Sungguh." Ucapnya sambil tetap menutup mulutnya.

Taeil tertawa. Ia lalu mengusak surai kecoklatan anak itu gemas dan menggandengnya untuk berjalan di sisinya. "Apa ayahmu tau kalau kau makan permen lagi hari ini?"

Karena tidak kunjung mendengar jawaban dari sang bocah, Taeil menurunkan badannya untuk menyejajarkan tinggi badannya dengan sang bocah.

Louie menatap Taeil dengan mata bulatnya. "Aku yakin Ayah pasti tau permennya berkurang satu."

"Lalu aku yakin baiknya kau meminta izin terlebih dahulu pada Ayahmu sebelum memakan satu permen." Taeil menanti respon si bocah. "Kau setuju denganku?"

Louie mengangguk. "Iya, Yang Mulia."

Taeil tersenyum puas. "Bagus. Sekarang kembalilah dan bilang pada Ayahmu tentang berapa banyak permen yang kau makan hari ini." Sebelum Louie berlari menjauh, Taeil memegang kembali tangan si bocah. "Katakan dengan jujur dan jantan." Lalu ia lepaskan tangan Louie setelah si bocah mengangguk menyanggupi.

SELCOUTH [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang