Project NCT
(20 September 2021-...)
Johnthenaa
Kerajaan Leucaspis tidak akan diam saja saat wilayahnya diserang. Siapapun pelakunya, sekalipun 'Sang Malam' Kerajaan Ascian yang menyerang, akan ia balaskan sampai helaan napas terakhir. Namun hal it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kyungsoo mengikuti langkah cepat sang putri yang menjadi tugas pengawasannya. Langkah kecil sang putri mahkota yang bergerak cepat disertai hentakan-hentakan terus saja dilakukan bahkan saat beberapa orang memanggil namanya untuk sekadar menyapa. Sepertinya putri kecil Raja Jaehyun benar-benar marah.
"Putri." Jaina memutar badannya lalu melotot. Oh Tuhan! Kyungsoo benar-benar lupa soal panggilan nama karena ia hanya fokus pada suasana hati sang putri. "Jaina.." Panggilnya lagi.
Sang putri mahkota kerajaan Ascian masih saja berjalan lurus. Sepertinya akan menuju ke istal untuk menemui sahabatnya.
"Paman berhenti mengikutiku!" Jaina bersungut-sungut karena masih mendengar langkah kaki Kyungsoo di belakangnya.
"Mohon maaf, sayangnya hamba tidak dapat menuruti kemauan Jaina untuk hal yang satu ini." Kyungsoo sejujurnya kebingungan. Selama ini ia hanya tahu cara melatih kemampuan berpedangnya dan pengaturan strategi perang. Kini, bagaimana caranya memperbaiki suasana hati seorang gadis kecil yang sedang merajuk?
"Aku hanya ingin berkuda, Paman."
"Lalu hamba akan ikut."
Jaina mendadak berhenti membuat Kyungsoo hampir menabrak tubuh kecil yang hanya setinggi pinggangnya itu.
"Aku sedang membenci Ayah, jangan sampai aku membenci Paman juga."
Oh. Apakah yang barusan ini merupakan sebuah ancaman?
"Hamba yakin Yang Mulia Raja Jaehyun punya alasan, Jaina."
"Tapi Ayah bahkan tidak memberiku kabar. Aku benci Ayah!"
Kyungsoo memang takut kepada raja Ascian itu, tapi untuk kali ini ia akan mengutuk Jaehyun. Bagaimana bisa Jaehyun menjanjikan hal yang sulit dipenuhi untuk putri satu-satunya yang sangat cerdas? Sepertinya Jaehyun sedikit kurang perhitungan untuk kali ini.
"Ayah sudah berjanji akan mengajakku berkuda setelah 7 kali aku tidur. Tapi bahkan hari ini ayah belum pulang." Waktu yang dijanjikan Jaehyun untuk berkuda dengan putrinya adalah tujuh kali tidur Jaina, yang artinya setelah tujuh malam ia akan kembali pada putrinya. Atas dasar pemahaman mudah itulah, tujuh kali Jaina tidur, sekarang putri mahkota Ascian marah.
Orang-orang di luar sana berpikir kalau Jaina adalah putri mahkota kecil yang manis dengan rasa keingintahuan yang tinggi dan penuh semangat. Tapi sepertinya mereka tidak akan pernah mengira kalau Jaina kecil saja sudah bisa terlihat begini menyeramkan ketika marah.
"Oh! Halo Jaina!" Bahkan sapaan Rafles, si penjaga kuda sahabat Jaina, saja ia lewati. Jaina segera menuju ke salah satu kandang dan membuka pintunya.
"Rafles, tolong keluarkan Winter." Setelah mengucapkan perintahnya, Jaina memandang ke samping. Helaan napas keluar dari mulut mungilnya. Kandang Black yang tepat di sebelah kandang Winter masih kosong.