Anant's Resto 📍11:50 am
Seperti yang sudah di sepakati, saat ini kedua-belah pihak keluarga sudah tiba 5 menit yang lalu di salah satu resto milik keluarga Ananta. Terlihat para orangtua sedang berbincang-bincang sambil menunggu satu orang lagi yang sampai saat ini belum juga tiba, Fauzul.
Sambil menunggu Fauzul tiba para orang tua memilih untuk berbincang-bincang, terlihat para ayah sibuk membahas tentang bisnisnya, sementara para ibu juga ikut berbincang dengan pembahasan seputaran putra putri mereka.
Selain itu ada Gunawan dan juga Hari yang tadi sempat terkejut saat melihat bahwa mereka berada di acara yang sama.
Hari dan Gunawan. Keduanya berada di kampus yang sama bahkan mereka sering bertemu, tetapi mereka tidak saling mengenal, mereka hanya bertegur sapa ketika mereka berada di ruang yang sama, tetapi walau sering bertemu, mereka tidak mengetahui nama dari masing-masing. Jadi baik Hari atau pun Gunawan hanya duduk dan diam tanpa ada pembicaraan sepatah kata pun, Gunawan yang sibuk dengan ponselnya dan Hari yang juga memilih untuk bermain ponsel tetapi dia sesekali menoleh pada kakaknya karena sejujurnya dia sedikit tidak rela jika sang kakak ternyata akan menikah bahkan karena perjodohan yang sudah pasti baik kakaknya atau pun calon iparnya nanti tidaklah saling mengenal dan yang membuat dia lebih terkejut saat papanya mengatakan jika mereka berencana akan mempercepat pernikahan sang kakak.
Jika para adik memilih untuk diam, maka Selfi pun sama, sejak sampai disana dia menjadi lebih pendiam dan hanya menjawab jika ada yang bertanya saja selebihnya dia memilih diam seraya menundukkan kepalanya. Dan itu tidak lepas dari pandangan sang adik, Hari. Hari tahu jika sang kakak, mungkin tidak terpaksa menerima perjodohan itu dikarenakan sang kakak yang notabenenya adalah anak yang sangat penurut dan paling tidak suka membantah. Tetapi Hari bisa melihat jika sebenarnya, kakaknya itu tidak siap untuk memulai sebuah hubungan, apalagi hubungan yang merupakan sebuah hubungan yang akan di jalaninya sekali seumur hidup.
"Gunawan! Bisa kamu telfon kaka kamu? Tanya sudah dimana dia sekarang" ujar Daddy tiba-tiba yang membuat mereka semua mengalihkan pandangan pada Daddy kecuali Selfi yang tetap pada posisinya, menunduk.
"Tidak perlu!.. Maaf saya terlambat" ucap seseorang yang baru tiba yang tidak lain adalah Fauzul. Dia sedikit membungkuk pada mereka lalu kemudian kembali menegakkan tubuhnya dan menatap Daddy dan Mommy-nya dengan tatapan tanpa ekspresinya, lalu dia kembali mengalihkan pandangannya pada calon mertuanya yang tengah menatap kagum padanya yang membuat dia tidak tahu harus melakukan apa selain memberikan senyuman tipis pada calon mertuanya itu.
"Maaf nyonya, tuan! Saya baru saja menyelesaikan meeting dengan client saya yang sedikit memakan waktu" ucap Fauzul dengan nada biasa, tidak dingin dan tidak juga lembut pada calon mertuanya itu.
"Tak apa nak kami mengerti. Kamu orang yang sibuk, sama seperti daddy mu itu, hahaha it's okay mari duduk" jawab papa Harsel dengan nada lembut sambil tersenyum dan mempersilahkan Fauzul untuk duduk di dekat putrinya yang sejak tadi terus diam dengan kepala yang masih menunduk. Entah apa yang membuat Selfi tidak mendongakkan wajahnya, dia terus menunduk dan diam seolah di sekitarnya tidak ada orang lain.
Sementara Fauzul tidak lagi menjawab tetapi dia melakukan seperti apa yang calon mertuanya katakan yaitu duduk di samping yang bisa dikatakan calon istrinya? Pikir Fauzul.
"Nahhh karena sudah lengkap sebaiknya kita makan dulu bagaimana? Ini juga sudah mau masuk jam makan siang bukan! Lebih baik kita lunch dulu biar nanti ketika kita bicara pun sudah enak?" Seru papa Harsel, masih dengan senyuman yang terbentuk di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold Husband
FanfictionMenikah tidak ada di kamusnya karna baginya menikah itu terlalu menyedihkan dan menyebalkan. Dia sudah bersikeras untuk tidak menikah. Namun apa yang akan terjadi ketika ternyata ia harus menikah bahkan yang lebih menyedihkan lagi menikah karna sebu...