Author POV
Masih di apartment menejer-nya selfi. Setelah kejutan yang diberikan faul pada selfi berupa kecupan singkat di keningnya membuat selfi langsung membuat jarak begitu saja. Bahkan selfi yang tadinya sudah tenang kini malah kembali bersikap dingin termasuk pada menejer-nya yang sekarang sudah pusing karena mood swing seorang selfi. Menejernya tidak tau tentang permasalahan mereka seperti yang selfi katakan sebelumnya bahwa masalah kehidupan dia tidak perlu orang luar mengetahuinya, jadi menejer itu hanya mengira selfi bersikap seperti itu mungkin tamu bulan nya kembali menyambangi makanya selfi seperti itu.
"Tuan. Boleh saya katakan sesuatu" cicit menejer selfi sambil menundukkan wajahnya tidak berani menatap faul.
"Hmm" dengan faul dengan mata lurus ke depan, tepatnya pintu kamar yang kini sudah di kunci oleh selfi setelah dia berhasil mengusir faul keluar dari kamar menejer-nya itu. Bahkan sang pemilik kamar pun tidak dibolehin untuk masuk sekedar hanya mengganti pakaiannya.
"Saya tidak bermaksud untuk mengusir... Tidakkk~ tidak sama sekali" rengek menejer itu saat faul yang langsung menoleh padanya, menatapnya dengan tatapan tajam yang membuat menejer itu merinding bukan main.
"Sa-saya.. jujur tuan, saya dari tadi pagi belum memakan apapun. Dari tadi pagi saya sibuk mengurus istri anda. Dan ketika selesai pun saya hendak memesan makanan untuk kita makan.. tetapi istri tuan lagi lagi menolak, dia bilang kalau dia ingin istirahat saja. Saya pun tidak membantah tuan, saya segera membawa selfi kesini ke apartment saya karna tadi selfi bilang dia akan menginap disini..."
"... Tapi begitu kami sampai disini, dia cuma duduk melamun di sofa itu, seperti... Ahh maksud saya.. sebab itulah saya memutuskan untuk memasak sesuatu untuk kita makan...
Tapiii~ huuwaaa istri tuan malah membuang makanan yang sudah susah susah saya buat huaaaa kenapa dia tegaaa~ kalau dia tidak lapar ya sudah jangan membuang makanan yang saya buat dengan keringat saya sendiri huaaa hiks." Faul tidak menjawab dia hanya menatap datar menejer istrinya itu.
Menejer itu masih menangis sesenggukan tanpa tau kalau faul sudah menyuruh seseorang untuk segera membawa makanan. Faul tau selfi kesal padanya, selfi tidak sengaja menepis makanan yang dibawakan menejer-nya itu yang berakhir mendarat semua di lantai.
Selfi mencoba melepaskan genggaman tangan faul tetapi di luar dugaan, entah menejer itu main masuk-masuk saja tanpa mengetuk, dia masuk dengan santai lalu membawa makanan yang sudah ia buat itu di hadapan selfi, alhasil semua makanan yang sudah dibuat olehnya, semua berserakan di lantai.
Ting tong
Ting tong
"Sana. Buka pintunya" datar faul.
"Y-ya. Hikss.."
Menejer itu segera melangkahkan kakinya untuk membuka pintu apartment seraya menghapus air matanya.
Ceklek
"Permisi nona. Ini pesanan tuan fauzul, semuanya lengkap beserta minumannya" ucap sopan laki-laki itu seraya menyerahkan beberapa paper bag yang didalamnya banyak sekali makanan dan minuman.
"Eoh.? Tuan fauzul memesan makanan? Kapan" gumam menejer itu.
"Nona?"
"Hah? Ohh-yaa. Terima kasih" laki-laki itu hanya menunduk sekilas lalu pergi meninggalkan apartment itu.
20 minutes later
"Hahhh akhirnya kenyang juga" ucap pelan menejer selfi yang masih bisa di dengar faul.
"Sudah kan." Dingin faul yang membuat menejer itu sedikit tersentak, dia lupa bahwa di ruangan itu dia tidak sendiri.
"Hehe maafkan saya tuan, saya pikir tuan tadi sudah ke dalam" nyengir menejer itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold Husband
FanfictionMenikah tidak ada di kamusnya karna baginya menikah itu terlalu menyedihkan dan menyebalkan. Dia sudah bersikeras untuk tidak menikah. Namun apa yang akan terjadi ketika ternyata ia harus menikah bahkan yang lebih menyedihkan lagi menikah karna sebu...