harapan semu

1 2 0
                                    

Bantu cek-cek typo yuk bund!
Kritik dan saran di persilahkan hehe...
Enjoy the reading guys!!

****

Di malam yang gelap, tepat nya di bawah pohon rindang, Wildan duduk di atas motor.
Sebelah tangan nya memeluk sebuah boneka beruang berwarna coklat berukuran besar,

Dan sebelah tangan nya lagi, menenteng sebuah paper bag berisi ayam goreng yang baru saja ia beli tadi.

"Huh, ribet juga nih bawa boneka segede gini." Keluh nya, sembari menaruh paper bag berisi ayam goreng di stang motor nya.

Lalu ia mengambil handphone dari saku hoodie nya, kemudian menekan aplikasi berwarna hijau, menelpon seseorang dengan aplikasi tersebut.

Tertera di layar hp nya bahwa sang pemilik hp di sebrang sana sedang online, tapi sepertinya dia hanya enggan untuk menerima telepon dari Wildan.

Tapi Wildan tidak menyerah, sampai akhirnya telepon nya di angkat.

"Hallo, Mir!" Sapa Wildan,tersenyum karena akhirnya Miranda menerima telepon nya.

"Hmm..." jawab Miranda, dari seberang sana.

"Lo ada di rumah?"
"Ada,"
"Gue mau ke rumah lo boleh?"
"Mau apa?"
"Yaaa... maen aja, jadi gimana boleh?"

"Oke, tapi bentar ya, gue gak bisa lama-lama,"

Mendengar jawaban Miranda, tanpa sadar Wildan berteriak ke girangan, sampai-sampai pengamen yang lewat pun menatap nya dengan tatapan aneh,

"Hallo?" Kata Miranda memastikan kalau Wildan masih ada di tempat.

"I-iya.. gue langsung ke rumah lo sekarang." Ujar Wildan sembari menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Wildan langsung memposisikan motor nya untuk menyebrang,
Tidak butuh lama untuk Wildan datang ke rumah Miranda, karena sebenarnya sejak tadi menelepon pun ia sudah ada di seberang rumah Miranda.

Seorang satpam membukan gerbang untuk Wildan, setelah itu satpam tersebut menghampiri Wildan.

"Maaf kamu siapa ya?" Tanya nya memperhatikan gerak-gerik Wildan yang sedang kesusahan untuk turun dari motor, karena boneka yang ia bawa.
"Bantuin dulu pak, baru nanti saya jawab," jawab Wildan sedikit kesal,

Satpam itu segera mengambil alih boneka beruang dari tangan Wildan.

"Jadi kamu ini siapa?" Ucap satpam tersebut kembali bertanya.

"Saya Wildan, pacar nya Miranda." Jawab Wildan, berbohong.
Satpam tersebut mengangguk-anggukan kepala,

"Ooh... perasaan kemarin pacar non Miranda bukan kamu, soalnya yang kemarin lebih dewasa orang nya."

"I-iya kan saya..."

"Dan!" Sapa miranda keluar dari dalam rumah,
Wildan menghembuskan nafas lega, untung saja Miranda cepat datang, kalau tidak, satpam itu pasti akan terus bertanya-tanya padanya.
Nanti kebohongan nya bisa-bisa ketahuan.

Wil& ImutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang