Bantu cek-cek typo yuk bund!
Kritik dan saran di persilahkan hehe...
Enjoy the reading guys!!****
Wildan segera menaiki motor nya, kemudian berlalu meninggalkan rumah Juna,
Saat Wildan sedang anteng berkendara,
Ia merasakan sesuatu yang tidak beres pada motor nya. Dan benar saja ban motor nya kempes, sehingga mau tidak mau Wildan harus mendorong nya hingga ke tukang tambal ban."Shit! Pake kempes segala nih ban motor, mana masih jauh lagii," umpat Wildan sembali mendorong motor nya.
Setelah beberapa saat Wildan mendorong motor nya, akhir nya dia menemukan bengkel yang berada tidak jauh dari sana.
"Kenapa motor nya cil?" Tanya
pemilik Bengkel, menghampiri Wildan."Kempes bang," Jawab Wildan, menyetandarkan motor nya, lalu duduk di kursi yang tersedia di sana,
"Mau di tambal dua-dua nya gak cil?" Tanya pemilik bengkel tersebut.
"Lah! Kan kempes nya juga cuman satu," tanya Wildan menyernyitkan dahi nya.
"Ya tinggal kempesin aja yang satu nya lagi,"
"Enak aja, udah deh bang cepet kerjain tuh nambal ban nya, udah laper nih gua, gua kalo lagi laper baut aja di cemilin bang," jawab Wildan malas menanggapi candaan orang itu."Setdah, emosian bener lu jadi bocil, kena darah tinggi baru tahu rasa."
Wildan tidak menanggapi lagi, ia lebih memilih memainkan hp nya yang ia keluarkan dari saku hoodie nya.
Wildan menekan aplikasi online shopp yang tertera di layar hp nya,"Mmm... hari ini beli apa lagi ya buat Miranda?" Gumam Wildan bertanya pada dirinya sendiri.
Wildan meng scrol beranda online shopp tersebut, kemudian ia menemukan sebuah kalung dengan liontin berinisial M.
"Nah ini kaya nya cocok kalo di pake sama Miranda," kata Wildan dengan senyum yang mengembang, ia segera memesan kalung tersebut dan langsung mengirim nya ke alamat rumah Miranda.
"Semoga lo suka ya Mir."
Kalung ini entah menjadi barang keberapa yang di kirim oleh Wildan untuk Miranda.
Wildan tidak peduli barang itu akan di pakai atau tidak oleh Miranda, yang penting ia sudah berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik untuk Miranda, meskipun ia tahu kalau Miranda tidak pernah menghargai dirinya.
Tapi Miranda mau menerima barang pemberian nya pun dia sudah sangat senang.Setelah Wildan menunggu beberapa saat, akhirnya Ban motor nya pun selesai di tambal.
Wildan mengeluarkan satu lembar uang pecahan lima puluh ribu dari saku celana nya,
"Nih bang uang nya, kembalian nya ambil aja." Kata Wildan sembari menaiki motor nya."Baek juga lu cil, makasih," jawab pemilik bengkel tersebut kemudian membereskan alat-alat yang ia gunakan tadi.
Wildan menyalakan mesin motor nya, tapi saat Wildan hendak melanjutkan perjalanan untuk pulang, tiba-tiba terdengar teriakan orang meminta tolong,
Wildan yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju ke arah suara.
Dan ternyata benar di sana ada seorang gadis yang sedang membutuhkan pertolongan.
"Tolooong." teriak gadis itu, ia nampak kebingungan karena tidak ada satu orang pun yang menolong nya.
"Imut? Ngapain lo di sini?" tanya Wildan, sembari membuka kaca helm nya.
"Tolongin gue! HP gue di jambret sama orang itu. " kata Mutia panik, ia menunjuk pengendara motor yang melaju kencang, menjauh dari dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wil& Imut
Teen FictionDalam cerita ada unsur makian-makian kasar yang mungkin kurang berkenan buat kalian baca. Pintar-pintarlah memilah bacaan. Enjoy the reading ^-^