Bantu cek-cek typo yuk bund!
Kritik dan saran di persilahkan hehe...
Enjoy the reading guys!!****
Wildan menaruh sarung di pundak nya.
Ia baru saja selesai melaksanakan solat subuh.
Wildan melirik ke arah jam dinding, jam menunjukan pukul 04:45, dia berfikir masih ada waktu untuk ia bersantai sebelum siap-siap untuk berangkat sekolah.Ia beranjak dari tempat duduk nya.
Kemudian mengambil ponsel yang ia cas dari semalam,Ia membuka aplikasi instagram,
Matanya langsung tertuju pada salah satu instastory.Ya! Itu adalah instastory Miranda,
Instastory tersebut berisi sebuah video berdurasi 20 detik, video itu, menampilkan Miranda yang sedang berada di sebuah club malam bersama seorang pria.Tapi Wildan sama sekali tidak mengenal pria itu, pria itu bukan Wira.
Sepertinya Miranda begitu mudah dekat dengan siapa saja, tapi kenapa tidak dengan dirinya, apakah perjuangan Wildan selama ini tidak cukup?Ah sudahlah, mungkin Miranda hanya perlu waktu, waktu untuk menyadari perjuangan Wildan selama ini.
Wildan segera mematikan ponselnya, ia beranjak dari tempat duduk nya, kemudian berjalan menuju balkon kamar nya.
Keadaan saat itu masih cukup gelap, udara sekitar pun masih terasa sejuk.
Wildan merentangkan tangan, dan memejamkan kedua matanya.Ia menghirup udara segar itu dalam-dalam, berharap rasa sesak yang kini melanda nya, dapat sedikit menghilang.
Semilir angin berhembus, menerpa wajah nya,
Tapi entah kenapa, tiba-tiba suara dari seseorang terngiang di ingatan nya,
Terdengar ketika orang tersebut berkata,"kenapa lo gak nyoba buat pura-pura gak peduli sama dia,"
"Maksud gue gini loh, lo kan tiap hari tuh ngasih perhatian sama dia, lebih tepat nya sih ngerecokin hidup dia ya,"
"Terus kalo lo berenti ngasih perhatian sama dia otomatis dia bakalan ngerasa kehilangan."
"Ya, lo nyoba aja, biar lebih meyakinkan lo harus punya pacar,"
"Yaa... pura-pura pacaran ke, bingung amat,"
Wildan langsung membuka kedua matanya, dia berfikir mungkin dia memang harus mengikuti saran orang itu.
Dengan segera ia merogoh ponsel yang berada di saku celana nya. Lalu dengan segera ia menelpon seseorang itu.
Cukup lama Wildan menunggu telpon nya di angkat, setelah beberapa saat menunggu akhirnya telpon nya pun di angkat.
"Hallo!" Sapa seseorang dari sebrang sana.
Wildan terdiam, dia memikirkan matang-matang kata yang akan di ucap kan.
"Hallo?"
"Ha-halo.. ini gue Wildan." Kata Wildan sedikit terbata-bata.
"Oh" respons orang itu, dengan nada malas.
'Ko oh doang sih ajing!' Kata Wildan, merutuki orang itu, dalam hatinya.
"iya, gue jemput lo pagi ini ya, gua ke sana lo udah harus siap. Gua gak mau nunggu!" Perintah Wildan.
"Dih! Apa'apaan nih, gue gak mau!" Kata orang itu menolak keras ajakan Wildan.
"Udah lah, apa susah nya sih tinggal bilang iya! Lo beruntung bisa gue ajak pergi sekolah bareng! Lo tau kan yang pengen berangkat bareng gue tuh bejibun, ampe pada ngemis-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wil& Imut
Ficção AdolescenteDalam cerita ada unsur makian-makian kasar yang mungkin kurang berkenan buat kalian baca. Pintar-pintarlah memilah bacaan. Enjoy the reading ^-^