Bantu cek-cek typo yuk bund!
Kritik dan saran di persilahkan hehe...
Enjoy the reading guys!!****
Pagi itu, tepat pukul 9:30. Wildan masih terlelap dalam tidur nya, tubuh nya masih di balut oleh selimut tebal dan sepertinya ia enggan untuk bangun.
Meskipun sedari tadi hp nya terus saja berdering, tapi sepertinya dia tidak terusik sedikit pun.
Tertera di layar hp nya sudah ada 15 kali panggilan tidak terjawab.Tapi akhirnya panggilan yang ke 16 berhasil membuat Wildan terusik dari mimpi indah nya.
Dengan malas ia mengambil benda pipih yang terletak di atas nakas putih di samping tempat tidur nya itu.Dia menggeser ikon berwarna hijau di layar HP nya, kemudian terdengar suara seseorang dari sebrang sana.
"Dan! Gimana sih, kata nya mau maen badmimton di rumah gue " kata Juna dengan kesal dari seberang sana.
"Mmm iya... gue lupa. Entar gue mandi dulu. " jawab Wildan dengan suara berat khas orang bangun tidur.
"Gila lo! Liat nih udah jam berapa njing, gue sama Jio udah nungguin dari tadi, emang dasar lo-"
Belum selesai Juna melanjutkan perkataan nya, Wildan sudah lebih dulu menutup telepon nya.
"Berisik," kata Wildan kemudian menyimpan hp nya kembali.
Lalu bergegas ke kamar mandi.Setelelah selesai mandi, Wildan memilih mengenakan hoodie hitam, dengan celana training berwarna hitam, dan sepatu berwarna putih.
Setelah semua aktivitas nya selesai kemudian Wildan keluar dari kamar nya,
"Mau kemana Den? Bibi sudah siapin sarapan nya." Tanya Bi Irah yang baru saja datang dari arah dapur."Saya mau olah raga dulu Bi, sarapan nya nanti aja di luar, saya izin pergi ya Bi," ucap Wildan seraya berpamitan kepada asisten rumah tangga nya itu.
"Iya atuh, hati-hati di jalan."
Setelah berpamitan Wildan berjalan menuju ke garasi, lalu mengeluarkan motor kesayangan nya.
Wildan pun menarik pedal gas motor nya, melaju menuju rumah Juna.
Tidak butuh waktu lama bagi Wildan untuk sampai di rumah Juna, karena jarak rumah mereka yang tidak terlalu jauh Wildan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di sana.
Setelah sampai di pekarangan rumah Juna, Wildan langsung me markirkan motor nya di sana.
Tidak jauh dari sana,terlihat sebuah lapangan berukuran kecil yang di peruntukan untuk bermain badminton.
"Kemana aja lo baru nongol?" Tanya Juna sedikit sinis.
"Biasa lah, orang sibuk!" Jawab Wildan,sembari beranjak mengambil satu raket yang ada di tepi lapangan,"Sibuk apaan, sibuk ngepet?" Tanya Jio sembari membenarkan tali sepatu nya.
Wildan tidak menjawab, kini fokus nya teralihkan pada sosok gadis kecil, yang sedang duduk di kursi yang ada di tepi lapangan, gadis kecil itu berumur sekitar 6 tahun.
Dengan rambut yang di kuncir dua Ia mengenakan baju olahraga berwarna pink, lengkap dengan sepatu yang berwarna sama dengan baju nya.
Dia adalah Alea, adik Juna satu-satu nya.
"Eyow Lea! Apa kabar younger sister nya abang," sapa Wildan mengangkat satu tangan nya, hendak tos dengan gadis kecil itu,Tapi gadis kecil itu tidak merespon, ia malah melipat kedua tangan nya di depan dada, sembari mencebikan bibir nya.
"Loh ko gitu sih, kenapa sister cemberut? Marah sama abang ya?" Tanya Wildan yang kini berlutut di hadapan gadis kecil tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wil& Imut
Fiksi RemajaDalam cerita ada unsur makian-makian kasar yang mungkin kurang berkenan buat kalian baca. Pintar-pintarlah memilah bacaan. Enjoy the reading ^-^