"Terima kasih untuk makanan tadi, maaf jika mahal..."
"Hhh sudah kubilang aku tak keberatan dengan itu." seungcheol mencubit gemas hidung wonwoo dan rasanya pipi wonwoo menghangat.
"Ah sial pasti aku merona!" wonwoo menutup pipinya dan mendapat kekehan dari pria didepannya.
Seungcheol mengambil tangan kanan wonwoo dan memakaikan gelang yang ia beli tadi(?)
"Eoh apa ini?"
"Gelang."
"Iya aku tau, tapi ini untuk apa??"
"Hm, anggap saja ini sebagai hadiah dariku."
"Hadiah?"
"Aku tadi tak sengaja melihat gelang ini, dan kepikiran untuk membelimu gelang ini, tadi aku ingin memberinya besok tapi berhubung kau ada disini jadi aku berikan sekarang saja."
"Ah terima kasih... maaf merepotkanmu."
"Eih tidak, jangan berpikir seperti itu, aku membeli ini selain sebagai hadiah ini sebagai tanda pertemanan kita."
"Aku juga membeli gelang yang sama." seungcheol menunjukkan gelang yang berada di lengannya lalu menyamakan lengannya dengan lengan ramping wonwoo.
"Wah ini sangat indah." wonwoo terpukau dengan gelang yang melingkari lengannya.
"Aku juga membeli ini."
"Eoh?"
"Gantungan kunci."
"Ah aku sangat berterima kasih, kau adalah orang terbaik yang pernah kutemui selain keluargaku."
"Ah benarkah? padahal aku hanya membantumu saja."
"Membantu juga salah satu kebaikan, pokoknya aku sangat berterima kasih karena sudah mau membantuku."
"Hmm sama sama, jeon... wonwoo... masuklah diluar dingin, nanti kau bisa sakit." wonwoo mengangguk dengan semangat, tak tau kenapa suasana hatinya seketika menjadi lebih baik jika bersama seungcheol(?)
"Aku masuk dulu.... kau juga pulanglah.... terima kasih seungcheol-ssi."
"Iya sudah masuklah." wonwoo masuk kedalam sebelum itu wonwoo melanbaikan kecil tangannya.
Jika dilihat mereka seperti pasangan yang sedang di mabuk cinta saja.
"Kurasa aku menyukaimu wonwoo... hhh."
💚💜
Wonwoo masih berdiri didepan pintu itu mendengar yang seungcheol katakan tadi. Kedua sudut bibirnya tertarik dan menghasilkan senyum yang indah dan manis.
"Kau dari mana saja? tadi aku dengar ada seseorang di luar, apa kau pergi dengan seseorang?" wonwoo langsung mengulum senyumnya lalu menatap tajam ke arah mingyu yang berada di belakangnya.
"Bukan urusanmu!"
"Huh? gelang apa ini? aku tak pernah melihatnya."
"Bukan urusanmu!"
"Kau berkencan dengan seseorang?"
"Sudah ku---"
"Jawab."
"Huh! aku tidak berkencan dengan seseorang! dia hanya temanku!"
"Terus gelang ini? dan ini gantungan kunci? dan aku bisa melihat wajahmu yang sedang malu ini, kau pasti berkencan"
"Tidak! ini bukan urusanmu!" setelah itu wonwoo pergi dengan hentakan kaki cukup keras kemudian masuk kekamarnya dan membanting pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Revenge | Meanie
FanfictionTentang wonwoo yang ingin membalas dendamnya karena kematian adiknya, tapi balas dendam itu malah berujung pada cinta yang tak pernah ia rasakan. B×B! Typo!