1

2.3K 172 22
                                    

wonwoo menatap diam foto adiknya yang terpampang. lalu berdecih karena kesal.

"kenapa kau tersenyum? apa kau senang sudah bertemu ibu?" ucap wonwoo yang masih setia menatap foto adiknya dan memukul dadanya karena hatinya yang terasa sakit.

"kita kembar bukan? apa kau ingin berbeda dariku? dan ingin mati duluan sebelum ajal yang akan menjemputmu? dasar keras kepala sudah kubilang jangan melakukan hal yang bodoh kenapa kau melakukannya?" sambung wonwoo sambil mengusap foto yang melihatkan wajah adiknya.

tiga teman wonwoo terus berusaha menghibur temannya tersebut yang sedang kehilangan seseorang dengan tragis.

"wonwoo, aku tau perasaanmu tapi cobalah untuk mengiklhaskan jinwoo kepada tuhan." ucap jihoon sambil menepuk pundak wonwoo, jun dan hoshi hanya mengangguk yang dikatakan jihoon memang benar tapi wonwoo tidak bisa.

pria paru baya masuk kedalam, wonwoo langsung menengok ke orang itu dan wonwoo memasang muka yang memerah padam.

"kenapa kau datang kesini?!" tanya wonwoo yang menatap tajam pria paru baya tersebut.

"maafkan ayah." ya pria paruh baya itu adalah ayah wonwoo dan jinwoo, ia menatap foto jinwoo dengan segala penyesalan didalam benaknya.

"maaf? apa kau menyesal? kau sudah terlambat, dia sudah tak ada dan kau baru datang saat dia meninggal? padahal jinwoo sangat ingin menemukamu sebelum dia meninggal dan kau sama sekali tak memepedulikannya, apa kau pantas menjadi seorang ayah?" ucap wonwoo dengan segala amarahnya.

"kau tak pantas berada disini, pergi."

"wonwoo, ayah tau ayah tidak pantas berada disini, tapi tolong izinkan ayah." wonwoo dengan matanya yang sembab menyuruh ayahnya untuk pergi.

"tolong izinkan ayah."

"kubilang pergi, CEPAT PERGI!" wonwoo menggertakkan giginya karena kesal, bisa bisanya ayahnya memohon.

teman wonwoo langsung menenangkan wonwoo yang sudah menggeludak dengan amarahnya.

"won tenangkan dirimu." ucap jun.

"iya dia tetap ayahmu, berikan dia kesempatan." sambung hoshi, wonwoo langsung menatap tajam ke mereka bertiga.

"dia bukanlah ayahku lagi, jika dia saja tidak pernah menjenguk anaknya, untuk apa aku masih memanggilanya ayah?" ucap wonwoo menjauh dari ayahnya.

jun dan hoshi merangkul ayah wonwoo untuk berdiri sedangkan jihoon menghampiri wonwoo yang sedang duduk dipojokan.

"ini semua salahku."

"ini bukan salahmu pak, takdir memang sudah ditentukan oleh tuhan, jadi kita jangan salahkan diri kita."

"tumben kau bener hosh."

"aissh."

"aku memang sudah tak diterima lagi disini."

"pasti jinwoo masih menerima bapak, dia sangat merindukanmu pak, jadi kau berilah dupa terlebih dahulu." pak jeon berjalan ke arah foto anaknya tersebut dan meberinya dupa agar arwah jinwoo tenang disana.

ia memang sudah gagal untuk menjadi ayah yang berguna bagi anak anaknya, tapi kasih sayang masih ada didalam dirinya, hingga di titik ini dia sangat amat menyesali perbuatannya setelah istrinya meninggal. ia sudah berjanji pada istrinya untuk menjaga anak anaknya tapi ia malah kabur dan meninggalkan kedua anak kembaranya yang saat itu masih kecil, masih butuh orang tua yang mendampinginya.

jika wonwoo biasa dengan hal itu, tapi tidak dengan jinwoo hatinya sangat lembut hingga ia sangat mudah tersentuh dan sering menangis kala malam hari, mentalnya sangat lemah berbeda dengan kembarannya yang mentalnya sekuat baja.

___

acara pemakaman sudah selesai, wonwoo masih berada di pemakaman tersebut meskipun teman temannya menyuruhnya untuk pulang.

melihat batu nisan yang tentera nama jeon jinwoo disana, wonwoo masih berpikir kenapa ia tak bangun bangun dari mimpi buruk ini, ia terus berpikir kalau ini semua adalah mimpi, ini bukan kenyataan.

"kau mau aku menggantikanmu? apa kau bosan untuk hidup seperti ini?"

"kalau aku tak mau menggantikanmu? apa kau akan marah padaku?"

"jika kau berniat balas dendam, aku akan lakukan itu semua."

"kenapa kau membuatku menangis lagi?" dari tadi wonwoo bicara sendiri sembari melihat batu nisan tersebut dan tak terasa air matanya kembali turun membasahi pipi putihnya.

"aku akan memulainya besok, semua dendammu ada padaku."

{TBC}

holla manteman caratku, hari ini aku update dengan cerita yang gaje plus absurd.

kalo suka di vote kalau mau nulis saran di komen:)

[✔] Revenge | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang