6

1.3K 122 25
                                    

Suasana sekolah kini sedang ramai, mau itu di gerbang, lapangan, atau didalam sekolah, semua murid melakukan aktivitas seperti biasa.

Pria bermarga Jeon ini sedang merenung di di tempat duduknya, rasanya ia ingin membolos tapi hahh masa iya.

"Hey!" wonwoo langsung mendonggak dan mendapati segeombolan pria, siapa lagi ini?

"Apa?" tanya wonwoo dengan tatapan datarnya.

"Uang."

"Uang? apa lagi sekarang? apa dia pemalak?" tanya wonwoo dalam hati.

"Uang apa?"

"Udah jangan pura pura gak tau, cepet berikan uangmu!" benar dugaan wonwoo segerombolan pria ini pasti adalah pemalak.

"Aku tak punya." sahut wonwoo memalingkan mukanya tapi dagunya ditarik lagi oleh pria yang berada di tengah.

"Kau jangan berani berbohong, aku tau kau pasti punya uang. Cepat berikan uangnya atau ku ambil paksa."

"Sudah kubilang aku tak punya uang!" bentak wonwoo sambil menepis tangan pria itu dari dagunya.

"Bajingan!" umpat wonwoo dan membuat marah pria didepannya ini.

"Apa kau bilang?"

"Budeg!"

"Kau mengumpatku lagi?! berani ya kau!"

"Itu bukan umpatan itu kenyataan."

"Sama aja! sini kau!" lengan wonwoo langsung ditarik dari mejanya oleh pria itu dan wonwoo terjatuh ke lantai.

"Cih gini saja sudah marah, huh!" batin wonwoo, memang benar sih, semua disini memiliki sifat yang sama.

"Kau berani padaku hah?!"

"...."

"Apa kau takut sekarang?"

"Tidak! buat apa takut padamu yang menyedihkan!"

"Wah kau berani juga ternyata. Apa kau sejago itu? makanya berani melawanku?"

"H-huh..."

"Cepat berikan uangmu!"

"Tidak ada!"

Plak!

Satu tamparan keras mendarat dipipi putih wonwoo dan timbul kemerahan disana.

"Kau masih mau berani?"

"A-aku bilang tidak ada uangnya." lirih wonwoo sambil memegang pipinya yang terasa panas dan perih.

"Hah, jangan berbohong!" pria itu menjambak rambut wonwoo dan yang dijambak meringis karena sakit.

"Ahk h-hentikan..."

"Jangan menyentuh milikku!" pria itu langsung menengok ke arah sumber suara dan mendapati mingyu yang berdiri di ambang pintu menatapnya dingin.

Seketika pria itu lamgsung melepas jambakannya dan pergi dari kelas.

Mingyu berjalan ke arah pria manis ini lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya.

"Kau tak apa?"

"Hm, makasih."

"Kkk, kau hanya berani mengomong tapi tak berani melawan, sudah ayo ke uks."

"B-baiklah."

💚💜

"Sssh, pelan pelan ini sakit."

"Kau banyak memerintah, sudah diam saja."

[✔] Revenge | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang