#44

42 3 0
                                    

Mikael membuka pintu rumah sakit, ia langsung mendapati Aileen tengah makan disuapi Devan.

"Ekhemmm!" Dehem Mikael memasuki ruangan Aileen.

"Eh mik, yang lain kemana ?" Tanya devan langsung menyimpan mangkuk di atas meja di samping kasur.

"Lanjutin suapin Aileen nya Dev, pake acara berhenti karena ada gue" ucap Mikael kecut.

Mikael menghampiri Aileen.
"Lu udah agak mendingan leen?" Tanya Mikael.

"Udah kok, btw yang lain kemana?"

"Iya si! Tadi gue tanya belum di jawab sama lu" ujar devan kembali menyuapi aileen.

"Oh yang lain langsung pulang, tadi sih mereka mau ke sini semua cuman gak di bolehin sama penjaga nya" jelas Mikael. Aileen dan Devan mengangguk mengerti.

"Oh ya gue lupa, ini dari tadi ada telpon dari bunda lu"

"Hm? Bunda gue udah tau kalau gue masuk rumah sakit?" Tanya Aileen mengambil ponsel miliknya dari tangan Mikael.

"Iya tadi Sekar yang kasih tau, eh bunda lu telpon berapa kali tau deh. Masalahnya tadi bunda lu telpon pas gue lagi tampil"

"Oh ya udah gak apa-apa, nanti gue telpon balik, makasih ya mik!" Ucap Aileen dan di angguki oleh Mikael.

"Lu udah makan Dev ?" Tanya Mikael.

Devan hanya menggelengkan kepalanya.

"Nih, tadi gue beli roti. Makan aja sama lu" ucap Mikael menyodorkan sebungkus roti.

"Lu gimana ?" Tanya devan sebelum ia menerima pemberian Mikael.

"Gue udah makan tadi bareng yang lain di luar"

Devan mengangguk dan segera mengambil sebungkus roti tersebut. Ia menyimpannya di atas meja. Dan akan ia makan setelah makanan Aileen habis.

"Makasih ya mik" ucap Devan. Mikael hanya diam sambil memperhatikan ke arah jendela luar. Cuaca saat ini tengah damai. Membuat ketiga yang berada di ruangan itu menjadi hanyut dalam kesunyian.

Tak terasa hari mulai menggelap karena tenggelam nya matahari. Devan berdiri dari duduknya. Menghampiri Aileen dan Mikael yang tengah mengobrol di atas ranjang.

"Leen, mik! Gue pamit pulang dulu ya. Udah sore" kata devan.

"Iya Dev, makasih ya udah mau bantu gue" ucap Aileen berterimakasih kepada devan.

Devan mengangguk sambil mengulas kan senyum, membelai rambut aileen dengan lembut. "Sama-sama, lu cepet sembuh ya" ucap devan.

"Iyalah, gue kan kalau sakit gak pernah lama!" Ucap Aileen membuat Devan sedikit tertawa.

"Mik jaga Aileen ya, kabarin kalau Aileen udah di bolehin pulang. Kalau ada apa-apa juga kabarin gue" kata Devan sambil menepuk pundak Mikael dengan lembut.

"Sip pasti gue jagain ko" jawab Mikael mengacungkan jempolnya ke hadapan Devan.

"Oke kalau gitu gue pamit ya, assalamuaalaikum!" Devan pergi meninggalkan aileen dan Mikael.

"Waalaikumsalam" jawab mereka kompak.

Suasana kembali hening dan tak lama ponsel aileen berbunyi.

📞Bunda: hallo Aileen...

📞Aileen: hallo bunda, maaf ya baru bisa ngangkat telponnya sekarang.

📞Bunda: iya nak gak apa-apa, keadaan kamu gimana sekarang?

📞Aileen: udah baik Bun, tapi Aileen belum di bolehin pulang sama dokter.

📞Bunda: ya udah gak apa-apa biar kamu pulih dulu aja ya nak.

4 boys and 4 cute girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang