#35

54 4 1
                                    

Selepas Mikael, ravael dan Devan makan. Mikael merapihkan bekas makan nya dan pergi menuju dapur untuk mencuci piring di temani dengan ravael.

Bunda Tika keluar dari kamar nya dan menyapa Devan yang hendak pergi juga ke kamar nya.
"Dev, Ade sama Mikael kemana ?" Ucap bunda Tika mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

"Oh lagi nyuci piring bun, Devan ke kamar ya" ujar devan meninggalkan bunda nya.

Bunda Tika segera pergi ke dapur untuk menghampiri Mikael dan juga ravael yang sedang mencuci piring.

"Sayang, udah ini biar sama bunda aja" ucap bunda Tika menepuk bahu ravael dan mikael. Itu membuat keduanya kaget.

"Astaghfirullah bunda. Ngagetin aja untung ravael gak punya riwayat penyakit jantung" ujar ravael menatap bunda nya setelah itu ia melanjutkan kegiatannya.

"Ih amit-amit El" celetuk Mikael dan ravael hanya terkekeh.

"Udah ah. Sana-sana ini biar sama bunda aja" ucap sang bunda membelah kedua nya sehingga keduanya tersungkur dari tempat pencucian piring.

Mikael menatap ravael, dan ravael hanya menaikkan pundaknya.

"Ya udah Bun. Kalau perlu bantuan panggil Ade aja ya" ucap ravael menggandeng Mikael untuk pergi menuju ruang televisi.

Bunda Tika hanya mengangguk dan tersenyum tipis melihat ravael nya sudah berubah menjadi orang yang dewasa.

Setelah lama menunggu, Mikael tidak sengaja tertidur di atas sofa dengan keadaan menyenderkan kepalanya di bahu ravael. Bunda tika yang mengetahui itu langsung menyuruh ravael untuk membangunkan Mikael.

"Ih jangan di bangunin Bun, kasian" ravael menolak suruhan dari orang tuanya.

Bunda Tika berdiam sejenak lalu memiliki ide. "Ya udah bawa aja ke kamar bunda, gendong!" Jelas bunda Tika lebih dulu pergi menuju kamarnya.

Ravael menggendong Mikael dengan pelan agar Mikael tidak terbangun. Ia merebahkan Mikael tepat di kasur bunda Tika yang sangat empuk itu.

Berhubung suami bunda Tika sedang pergi keluar kota jadi di kamar itu hanya ada bunda Tika saja.

"Selimutin dong!" ujar bunda Tika keluar dari kamar mandi dan tidak sengaja melihat ravael tersenyum melihat Mikael yang tertidur sangat lucu.

Ravael langsung senyam-senyum salah tingkah dan ia berlari berbirit-birit keluar dari kamar sang bunda. Bunda Tika hanya menggelengkan kepalanya.

"Cantik yang anak ini, semoga jodohnya anak bujang bunda yang barusan keluar" ujar bunda Tika ketika sudah naik ke atas kasur dan melihat Mikael yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Setelah itu bunda Tika terkekeh geli karena doa nya barusan.

Bunda Tika menarik selimutnya dan ia menoleh ke arah Mikael sebentar lalu ia segera memejamkan matanya.
*
*
*
Matahari telah terbit dan menyinari Mikael yang baru saja terbangun karena matahari itu tak sengaja menyorot ke arah matanya.
"Arhhhgg" pekik Mikael menutup matanya. Setelah itu ia duduk.

Setelah sadar dan melihat ke sekeliling ternyata ia sedang tidak ada di kost an nya.

"Di kamar siapa ya ini ?" Tanya Mikael bingung. Di sana sangat sepi hanya ada suara ayam yang berkokok. Sedari tadi bunda Tika sudah keluar dari kamar dan sekarang bunda Tika tengah membuat sarapan di dapur.

Ravael datang dengan mengenakan handuk yang hanya menutupi bagian perut hingga lututnya saja. Karena ia baru saja selesai mandi.

"Pagi mik!" Sapa nya lalu menghampiri Mikael.

Mikael yang melihat itu langsung menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Ya ampun El" pekik Mikael histeris.

"Eh! Ya udah bentar El pakai baju dulu" kata ravael langsung lari ke kamarnya.
Setelah itu Mikael membuka matanya pelan dan ia belum berani untuk turun dari atas ranjang yang sangat empuk baginya.

4 boys and 4 cute girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang