Arsalyra Aquene adalah nama yang diberikan orangtuaku ketika aku dilahirkan.
Dengan berat 2,8kg dan panjang 32cm tepat ditanggal 15 Oktober 1999 mamaku berjuang untuk membawaku kedunia yang dibilang orang itu indah.
Aku anak tunggal di keluarga kecil ini, mama ku Neni Dianti adalah seorang ibu rumah tangga dan ayahku Adi Abraham seorang yang tidak pasti pekerjaannya.
Kenapa kubilang begitu ? Karena ayahku selalu berpindah² kerja tidak pernah fokus 1 pekerjaan.Aku dulu bersyukur dilahirkan di keluarga yang dibilang berkecukupan. Tapi sayang itu tidak terjadi lama, di usiaku 5 tahun keluargaku mengalami kebangkrutan. ayahku penjudi dan pemabuk serta pemarah, jadi Yap harta keluargaku habis untuk judi. Aku sering melihat ayah dan mamaku bertengkar hebat bahkan berujung kekerasan fisik.
Keluarga ku sering ditagih uang sama pihak bank karena ulah ayahku, aku dan mama selalu bersembunyi dikamar seolah² rumah itu kosong.
Mamaku selalu bilang"jangan berisik ya? Ayah lagi keluar cari uang, sama ayah gak boleh Nerima tamu kalo gak kenal, dan itu orang jahat"
Aku yang masih kecil hanya bisa diam dan percaya.Masa kecilku cukup berat sandal melayang, kepala dimasukkan ke bak mandi, dipukul dengan rotan dan sapu itu ada makanan sehari² ku ketika ayah marah.
Yaaa kalian tau kan pasti anak kecil itu bandel tapi ayahku tidak pernah ada toleransi untuk itu.
Aku tidak pernah memiliki raut muka bahagia, aku selalu murung dan aku benci difoto.
Hobiku adalah menangis, disekolah menangis,dirumah menangis, itulah yang menyebabkan ayah selalu memukulku.Kakekku adalah seorang tentara dan aku cucu kesayangan nya dulu dia tinggal tidak jauh dari rumah karna ya emang gamau jauh sama aku katanya. Dia orang yang selalu memanjakan ku ketika aku kecil walaupun itu tidak berselang lama. Kakekku meninggal karena serangan jantung diusiaku masih 5tahun.
Setelah itu kita pindah rumah dan menjual rumah lama untuk membayar hutang. Kita mencoba memulai hidup baru didaerah baru dan tentu sekolah baru. Aku pindah ketika mau masuk sekolah dasar.
Kupikir dengan pindah rumah masalah keluargaku selesai, ternyata tidak.
Mama dan ayahku tiap hari terus bertengkar karena masalah ekonomi ayahku yang harus mulai dari nol lagi. Mamaku sengaja minta kontrak rumah sendiri tidak pulang ke rumah orang tua ayahku Karena mama dibenci keluarga ayah.
Dan mama akhirnya memutuskan untuk kerja juga disalon milik temennya.Aku cukup dimanja dari kecil aku selalu dapat apa yang kumau, dan aku pasti akan marah jika tidak kudapatkan hal itu. Walaupun kelurgaku sedang susah ekonomi tapi mama tidak pernah biarin aku gak dapet apa yang kumau.
Ayahku membangun bengkel dan ternyata cukup terkenal waktu itu bahkan ada sempat yang iri dan mengirim semacam guna² ke bengkel ayahku dan lagi² ayahku bangkrut.Disekolah aku menjadi anak yang pendiam dan emosian, aku bahkan pernah membuat temen sekelas ketika kelas 3 SD masuk rumah sakit kerena kupukul kepalanya ketika menggodaku.
Ya masuk ruang guru menjadi awal hobiku ketika SD.Dan karena mama jarang pulang ayahku frustasi mabuk²an terus karena bangkrut juga. Akhirnya ayah membawaku pulang ke rumah nenekku, orang tua dari ayahku tapi tanpa mama, mama hanya akan menjemputmu ketika hari Sabtu dan Minggu untuk mengajakku jalan² ke mall.
Keluarga dari ayah juga membenciku pdahal aku gatau apa². Ya aku lebih banyak diam ketika pulang sekolah akan pergi main dan pulang ketika sore untuk mandi dan tidur.
Oh ya waktu kelas 3 aku pindah sekolah lagi didekat rumah nenekku itu, jadi ya sekolah bisa jalan kaki deh.Aku yang selalu berpikir hidupku gapernah bahagia dan sudah sangat sulit ketika kecil ternyata baru permulaan saja.
Aku mendapat kabar bahwa mama kecelakaan ketika ingin pergi menjemputku dengan sepeda motor, dia dihantam truk besar dari belakang yang menyebabkan oleng dan masuk ke antara roda truk yang besar. Perut sobek bahkan beberapa organ keluar dari tempat nya.
Ayahku yang mendapat kabar tidak enak itu langsung mengajakku pergi kerumah sakit, dan aku melihat mama terbaring kaku dengan darah dimana² sampai aku tidak mengenalinya. Aku perlahan mendekatinya dengan air mata yang berjatuhan. Kukira mama tidak sadar ternyata dia menyadari kehadiranku dan memegang erat tanganku memberikan sebuah kalung berinisial (A) untuk hadiah ulang tahunku yang ke 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Reason to Stay Alive
Genç Kurguaku tak pernah merasakan kasih sayang dari sosok orang tua yang bisa didapat oleh kebanyakan anak. kehidupan begitu sulit kulalui dan menyerah ada pilihanku ketika lelah.. sampai aku bertemu dengan sosok lelaki yang membuat hidupku berubah ...