Namaku Ryu seorang siswa SMA biasa berumur 17 tahun hampir berumur 18 tidak ada yang terlalu menarik dariku.
Aku hidup bersama ayahku, ibuku meninggal sekitar 3 tahun lalu akibat penyakit yang dideritanya. Namun dia memberikanku sebuah pesan tentang untuk tetap berada dijalan yang benar, jangan pernah mengharapkan kemarahan atau balas dendam karena itu sia-sia.
Aku menuruti permintaan terakhir ibuku sebelum dia mati. Ayahku sangat terpukul setelah kematian ibuku walaupun, begitu ayahku dapat bangkit dari keterpurukannya dan melanjutkan hidup.
Kami sekarang hanya hidup secara sederhana namun bahagia. Aku pernah bertanya kepada ayahku kenapa dia tidak menikah lagi dan dia hanya menjawab. "Aku masih setia pada ibumu" Itulah kata kata yang dia berikan padaku.
Hari demi hari terus berlanjut, aku cukup sering dirundung oleh orang-orang. Aku tidak melawan tapi hanya diam demi menepati janjiku.
Dan sari selalu, aku selalu punya satu pemikiran yang mengarah kesatu hal.
Yaitu apa yang terjadi jika aku mati?
Pertanyaan itu selalu melekat dalam benakku. Kebanyakan orang berkata bahwa jika kita mati, maka semua karma yang telah kita lakukan selama hidup akan menjadi penentuan apakah kau akan berada disurga atau neraka. Ada juga yang mengatakan bahwa ketika kita mati, kita akan bereinkarnasi.
Jujur aku cukup bingung dengan hal mana yang harus kupercayai.
Hari ini adalah saat aku berusia 18 tahun.
Aku yang sedang dalam perjalanan pulang kerumah ketika dijalan aku melihat seseorang pria paruh baya terjatuh ditengah jalan dan ada sebuah mobil melaju kencang kearahnya.
Semua orang yang ada disekitar menjadi panik dan tidak bisa melakukan apapun, aku yang masih bisa bersikap tenang melihat mobil itu semakin mendekat. Tanpa pikir panjang aku langsung berlari kearah pria tua tadi untuk menyelamatkannya. Dengan semua yang kumiliki, aku menarik baju pria tua tersebut kemudian melemparnya menjauh dari arah tabrakan.
Sebuah cahaya seketika memenuhi pengelihatanku dengan suara klakson mobil yang terdengar memperingati untuk segera menjauh.
Kemudian mobil itu menabrakku, membuat diriku terpental beberapa meter. Orang-orang disekitar langsung menelpon pihak berwajib dan meminta bantuan sedangkan aku tergeletak tak berdaya ditrotoar jalan.
Aku tidak bisa merasakan kedua tanganku. Apakah tanganku hancur? Mungkin saja...aku menggunakan keduanya tadi untuk melindungi bagian dadaku, hahaha...
Saat pernafasanku mulai sulit dan tulang rusuk yang menusuk organ dalam, darah langsung memenuhi tenggorakanku membuatku memuntahkan darah dari mulut.
Perasaan sakit mulai menyelimuti tubuhku, sial rasanya sangat sakit.
Aku mencoba untuk berteriak tapi tidak bisa, seakan ada sesuatu yang menahan pita suaraku. Menyadari aku sudah sekarat dan tidak lagi harapan. Aku hanya bisa berdiam diri sambil menunggu kematian yang perlahan datang untuk menjemputku.
Saat itu juga aku yang masih cukup sadar mendengar suara tangisan seseorang, memusatkan pandanganku yang rabun kesamping. Aku menemukan seorang pria dewasa dengan rambut coklat menangis disebelahku bersama kakek yang kuselamatkan dan beberapa orang lainnya.
"Ayah..." Lirihku sekuat tenaga ketika aku merasa paru-paru terbakar.
"Ryu?!"
"A-Ayah...ak—" Sebelum mengucapkan kalimatku, darah dipaksa keluar dari mulutnya agar udara bisa masuk.
Ayahku dengan gemetar memegang tanganku yang remuk sambil mencoba tersenyum. "Bertahanlah Ryu! Ambulan sebentar lagi datang, tolong tetap bersama ayah"

KAMU SEDANG MEMBACA
My New Journey As Shadow Monarch Ashborn
ActionRyu seorang siswa SMA biasa tidak ada yang spesial darinya dia hidup sederhana dengan keluarganya namun bahagia, hidupnya selalu penuh kebahagian walaupun penuh dengan rintangan. Ketika dia berusia 18 tahun dan ingin merayakan ulang tahunnya, sebuah...