Debut Sang Monarch Terkuat (Revisi)

1.4K 132 24
                                    

Kota Tempest, lebih tepatnya ditengah kota yang saat ini hancur akibat amukan sekawanan monster yang mengamuk secara membabi buta.

Sementara itu banyak warga Tempest yang terluka sementara setiap pasukan dikerahkan untuk menyelamatkan penduduk dan melawan balik, salah satu Shion yang terus memotong setiap musuhnya dengan pedang besarnya.

Shion nampak cukup kelelahan dengan tubuh sedikit terluka, para monster ini cukup kuat dan jumlah mereka terus bertambah setiap detiknya dari portal misterius.

Sedangkan Shuna bersama grup lain mencoba mengobati luka setiap penduduk, para pasukan nampak mulai kewalahan menghadapi gelombang monster.

Rimuru yang telah sampai langsung terjun kemedan perang dan membunuh setiap musuhnya dengan api hitamnya ketika Benimaru dan Diablo menghabisi musuh lain.

"Rimuru-sama!" Seru Shion karena senang melihat tuannya sudah kembali.

"Shion! Kembali kebarisan belakang dan jaga kelompok Shuna, biarkan kami yang mengurus bagian depan!"

"Baik Rimuru-sama!"

Shion segera mundur saat Rimuru bersama dua bawahannya terus melawan baik, salah satu tentara yang melihat bagaimana tuan mereka melawan mengangkat senjata dan berteriak.

"Kalian jangan sampai kalah! Mari kita bantu Rimuru-sama membunuh monster keji ini!"

"Ya!" Semua pasukan garis depan bersorak dan juga mulai melawan balik dengan sekuat tenaga mereka.

"[ Raphael ] Apakah ada cara menghentikan semua ini?!" Tanya Rimuru lalu memenggal kepala daei monster kadal.

< Ada tuan, tapi hal itu akan sulit karena kita perlu menutup portal mereka >

"Apa kau bisa menutupnya?"

< Bisa, tapi itu diperlukan waktu karena saya perlu menganilisisnya tuan >

"Lakukan saja! Aku akan mengulur waktu"

Rimuru lalu dengan sekuat tenaga terus membunuh monster lain dan menghujani musuhnya dengan sihir, disisi lain Benimaru dengan api hitamnya membakar setiap musuh yang berdatangan bersama Diablo yang dengan mudahnya menghabisi lawan dimedan perang sambil terkikik.

"Sial! Ini tidak ada habisnya!" Rimuru berteriak kesal.

Monster ini terus berdatangan seakan mereka tidak pernah habis dan mereka juga mulai bertambah kuat, pihak Rimuru akan kewalahan kalau seperti ini dalam beberapa jam jika [ Raphael ] tidak bisa menutup portal musuh. Dan yang paling buruk kemungkinan ini akan menjadi awal kekalahan Tempest dan mengakibatkan kematian lainnya!

Para monster semakin banyak berdatangan layaknya sebuah file komputer yang tanpa henti terus disalin dan ditempelkan hingga memenuhi sebuah flashdisk.

'Sialan, apakah ada cara menghentikan ini lebih cepat!' Pikir Rimuru ketika terlihat dimedan perang, para monster mampu mendominasi pertempuran.

'Kumohon! Jika ada sebuah keajaiban, jika memang masih ada harapan!'

Beberapa pasukan Tempest terlihat mulai kalah dimana satu demi satu ditumbangkang.

'Kumohon!'

Banyak pasukan Tempest terluka berat dalam pertarungan akibat serbuan monster yang tidak kenal ampun dan brutal, bahkan bawahan Rimuru sekelas Diablo kesulitan untuk membunuh satu dari sekian banyak monster.

"Tolong selamatkan kami!" Rimuru berteriak dalam suara retak dan hampir menangis sebelum bayangan muncul dari atas.

Kobaran api ungu membara diatas sosok naga bayangan berukuran kecil layaknya kadal dan merupakan species Wyvern, sebelum akhirnya sosok tersebut terjun meluncur ketanah dalam kecepatan tinggi.

My New Journey As Shadow Monarch AshbornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang