Chapter 4

2.1K 345 164
                                    

Jaemin melihat Mashiho yang sedang bekerja dari atas sampai bawah dengan tatapan dingin.

"itu saingan lo?" tanyanya pada Junkyu.

"iya Na" jawab Junkyu sambil meminum kopinya.

Mereka sedang nongkrong dicafe itu. Sebenarnya sengaja, karna sahabat - sahabat Junkyu mau lihat Mashiho.

"tipe - tipe bermuka dua gak sih?" curiga Jisung.

"Sung lo jangan buat gua overthinking" ucap Junkyu.

"dih gua cuma curiga kak" ucap Jisung.

"manis sih, tapi masih Hyunsuk dihati" ucap Jihoon.

Junkyu memutar bola matanya malas.

"lo buaya banget yaa Ji, lo lupa gimana dulu lo berjuang biar bisa bersama Hyunsuk?" omel Yedam.

"santai Dam santai" ucap Jihoon.

Cling~~

Semua pengunjung menatap ke arah pintu.

Junkyu bisa melihat Haruto masuk ke dalam Cafe tersebut.

Junkyu tersenyum licik.

"mau lihat pertunjukan gak?" tanya Junkyu pada teman - temannya.

"lo mau ngapain Kyu?" tanya Jaemin.

"kita lihat nanti" jawab Junkyu.

***

"Hay sayang" sapa Haruto.

Mashiho tersenyum.

"mau makan siang disini?" tanya Mashiho.

Haruto mengangguk.

"tunggu lagi 5 menit untuk jam istirahatku yaa" ucap Mashiho.

"iya, aku tunggu disana yaa" ucap Haruto yang menunjuk ke bangku paling ujung.

Mashiho mengangguk.

Haruto melewati Junkyu dan teman - temannya dan memilih duduk dimeja paling pojok.

Junkyu tersenyum menatap Haruto, dia berdiri dari duduknya.

"Kyu lo serius?" tanya Yedam khawatir.

"tenang aja, emang dia berani ngapain di Cafe yang ramai begini?" jawab Junkyu.

Junkyu dengan pelan berjalan ke arah Haruto.

"Hay sayang, kamu datang kesini buat cek keadaan aku ya?" tanya Junkyu dengan suara keras sambil memeluk lengan Haruto.

Haruto terkejut.

Bahkan semua mata melihat kearahnya termasuk Mashiho.

"kamu ngapain hah?!" ucap Haruto sambil berbisik menahan agar dia tidak emosi disaat pengunjung sedang ramai.

"loh kamu kesini karna tau aku nongkrong disini kan? Yaa maaf sayang, aku sedikit sibuk dengan beberapa meeting akhir - akhir ini, jadinya aku gak bisa nemenin kamu makan siang" ucap Junkyu sambil duduk di hadapan Haruto.

Haruto menahan umpatannya untuk Junkyu.

Junkyu terkekeh melihat wajah frustasi Haruto.

Mashiho menatap sendu ke arah Haruto dan Junkyu. Kalau dari sini sudah terlihat kalau mereka serasi.

Yang satu tampan dan yang satu cantik, dan terlebih mereka serasi karna status sosial mereka sama.

Bagaimana Junkyu dengan elegan duduk, mengambil cangkir kopinya dan bagaimana dia meminum.

Sudah sangat jelas bagaimana didikan tata krama khas orang kaya terlihat.

Mashiho terdiam.

Apalah daya dia? Dia hanya seorang barista yang bahkan tidak selevel dengannya mereka.

The Devil (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang