Chapter 14

2.4K 316 123
                                    

Haruto menggenggam tangan Junkyu yang sedang terlelap. Tangisnya tidak pernah reda sejak dia menemukan Junkyu dengan aksi bunuh dirinya.

Haruto panik.

Haruto takut kehilangan lagi.

Cukup dia kehilangan anaknya karna kelakuannya. Tidak dengan kehilangan Junkyu juga.

Ceklek

Haruto bisa melihat kedua orangtuanya dan kedua orangtua Junkyu berada di kamar tersebut.

"Haruto, bisakah kita bicara diluar?" tanya Suho dingin.

Haruto mengangguk.

Mereka semua keluar dan berada di depan kamar rawat Junkyu.

Plaaak

Suho menampar wajah Haruto.

Haruto diam. Tamparan ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang dia berikan untuk Junkyu.

"jujur padaku, kenapa bisa Junkyu melakukan hal itu?" tanya Suho.

Sehun membiarkan anaknya dimarah oleh Suho, karna menurutnya ada yang salah dengan hubungan Junkyu dan Haruto.

"maaf papa.. Haruto belum bisa menjaga putra papa sebagaimana amanat papa" lirih Haruto.

"ada masalah apa antara kau dan Junkyu? Apakah Junkyu benar - benar keguguran karna jatuh atau apa?" tanya Suho semakin memojokkan Haruto.

Haruto semakin menunduk.

Suho terkejut melihat Haruto bersimpuh di depannya. Jisoo memekik terkejut.

"maafkan Haruto papa.. Haruto salah.. Semua ini salah Haruto.. Haru tau kalau Haru terlalu pengecut untuk mengakui semuanya.. Sebenarnya hubungan Haruto dan Junkyu tidak baik - baik saja, kami setiap hari bertengkar.. Haru menyalahkan Junkyu atas kematian Wony.. Ternyata Haru selama ini salah paham.. Haru tidak pernah percaya padanya.. Malam itu Haru tidak sengaja mendorong Junkyu jatuh hingga kami kehilangan bayi kami, yang saat itu Haru gak tau Junkyu hamil pa.. " jelas Haruto.

Irene menutup mulutnya terkejut mendengar penuturan anaknya. Dia tidak percaya bahwa putra satu - satunya ini bisa melakukan hal kejam seperti ini.

Bughh

Haruto tersungkur setelah dipukul oleh ayahnya.

"Haruto! Ayah tidak pernah mengajarimu hal kejam seperti itu! Apa yang kau lakukan pada menantu ayah hah?! Ayah tidak habis pikir memiliki anak bersifat monster sepertimu!" marah Sehun.

"tapi ini salah anda juga Tuan Sehun, andai anda tidak kaku dalam perjodohan Junkyu dan Haruto, hal ini tidak akan terjadi, bukankah sejak awal Haruto sudah menolak perjodohan ini? Kenapa anda kaku untuk melanjutkan amanat dari mendiang ayah anda dengan ayah Suho? Aku sudah memiliki firasat buruk tentang semua ini, putra kami hancur karna putra kalian!" marah Jisoo.

"tapi bukan hanya saya yang berperan disini, suami anda juga menyetujui perjodohan tersebut, kenapa hanya saya yang anda salahkan? Putra saya memang salah, saya akui itu, tapi bukan berarti anda bisa memberatkan masalah ini kepada keluarga kami bukan?" emosi Sehun.

"hentikan, semua sudah terjadi, papa kecewa denganmu, sangat kecewa.. Papa membesarkan Junkyu dengan berlimpah kasih sayang di dalamnya, tapi kamu merusaknya dengan begitu kejamnya.. Papa hanya meminta satu hal padamu.. Tolong bertanggung jawab atas semua perbuatanmu dengan mengembalikan putra kami.. Kami tunggu surat perceraianmu untuk Junkyu, selama proses itu, papa minta Junkyu untuk tinggal dirumah papa" ucap Suho.

Haruto terkejut.

Haruto menggeleng.

"aku gak mau bercerai dengan Junkyu pa.. Berikan Haru kesempatan kedua pa.. Ma.. Haru mohon" ucap Haruto sambil memegang kaki Suho.

The Devil (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang