Chapter 11

2.5K 338 266
                                    

Junkyu semakin hari semakin ketakutan.

Sudah dua bulan ini Haruto selalu memaksanya untuk melakukan hubungan suami istri.

Junkyu semakin terlihat kurus, nafsu makannya tidak ada.

Bahkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya semakin besar.

Yedam sudah geram dan siap kapan saja membunuh Haruto. Sayang sekali Junkyu tidak mengijinkan.

Bahkan Jihoon sudah akan mengamuk di kantor Haruto disaat dirinya tau bahwa sahabatnya Junkyu dirusak tanpa belas kasihan.

Bahkan Jaemin dan Jisung tidak habis pikir, apa yang ada dipikiran Junkyu. Kenapa dia membela Haruto sedemikian rupa.

Kalau kata Jaemin 'lo terlalu cinta sampai buta, lo emang terlihat hidup Kyu, tapi jiwa lo udah dibunuh secara perlahan oleh Haruto, lo lepasin Haruto dibanding mati sia - sia ditangan orang brengsek kayak dia'.

Tapi Junkyu tetap tidak menggubris ucapan Jaemin. Sehingga mereka bertiga memutuskan untuk mengawasi Junkyu saja.

Hari ini Junkyu ada rapat penting dengan Jaemin. Walaupun mereka bersahabat, tapi kalau tentang bisnis mereka akan serius.

Tapi kondisi tubuh Junkyu sedang tidak baik - baik saja.

Sejak pagi dia merasa mual, dan ingin muntah - muntah.

"Sajangnim anda baik - baik saja?" tanya Yedam.

Junkyu mengangguk.

"aku baik - baik saja, hanya sedikit mual" jawab Junkyu.

"apa kau salah makan kemarin?" khawatir Yedam.

Junkyu mengedikan bahunya.

"aku telat makan kemarin, mungkin itu penyebabnya" ucap Junkyu.

"kau yakin ingin melanjutkan rapat ini?" tanya Yedam.

Junkyu mengangguk.

"ayo kita perusahaan Jaemin, aku tidak ingin dia menunggu lama" ucap Junkyu.

Yedam hanya sanggup mengangguk saja.

____

Rapat sudah berjalan setengah jalan, Jaemin sedang memaparkan produk baru yang telat dibuatnya.

Kepala Junkyu semakin sakit, bahkan dia tidak bisa menahan rasa mualnya.

Junkyu melepas kacamatanya dan memijat keningnya dengan pelan.

"menurutmu bagaimana Kyu?" tanya Jaemin.

Jaemin melihat Junkyu dengan khawatir.

"Junkyu?" panggil Jaemin.

Jaemin menatap Yedam.

"Kim Junkyu?!" panggil Jaemin sekali lagi dengan nada lebih tinggi.

Junkyu masih tidak merespon apapun, dia masih menunduk dan memijat keningnya.

Yedam menepuk pelan bahu Junkyu.

"Sajangnim, anda butuh bantuan?" khawatir Yedam.

Junkyu menutup mulutnya. Dia berlari menuju kamar mandi yang berada di ruang rapat.

Hoeeek

Hoeeekk

Junkyu memuntahkan semua isi dalam perutnya.

"Yedam, kita harus ke rumah sakit sekarang, Junkyu sakit" panik Jaemin.

Yedam mengangguk.

"aku akan menyiapkan mobil, kau bawa Junkyu turun" ucap Yedam.

The Devil (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang