Chapter 2

2.3K 371 230
                                    

Haruto masuk ke dalam ruang kerja ayahnya.

"ada apa?" tanya Sehun.

"ayah, Haru mohon, batalkan perjodohan Haru dengan Junkyu" ucap Haruto.

Sehun yang sedang memeriksa berkas kantor menatap ke arah Haruto.

"kau mengerti bukan kalau perjodohan ini penting? Selain karna ini keinginan kakekmu, perjodohan ini menguntungkan ayah, apa Kau ingin bisnis ayah jatuh karna keegoisanmu?" tanya Sehun.

"ayah menjualku?!" marah Haruto.

"ayah tidak menjualmu, tapi ayah memperhitungkan masa depanmu" ucap Sehun.

"Yah! Aku sudah memiliki kekasih, dan aku mencintainya" marah Haruto.

"ayah tidak peduli, putuskan dia dan menikah dengan Junkyu" ucap Sehun santai.

Haruto mengepalkan tangannya.

"ayah keterlaluan, ayah tidak pernah memikirkan kebahagianku! Selama ini Haru selalu menuruti keinginan ayah, tapi kenapa satu keinginan Haru ayah gak mau turuti!" kesal Haruto.

"apa kekasihmu ini yang mengajarkan kau menjadi pembangkang seperti ini? Pokoknya kau tetap menikah dengan Junkyu" tegas Sehun.

"ayah belum melihat kekasih Haru, jangan pernah ayah menghinanya seperti itu" kesal Haruto.

"kalau begitu, bawa dia ke hadapan ayah, kenalkan dia dengan ayah dan bundamu" tantang Sehun.

Haruto terkejut.

"kalau aku sudah membawanya ke hadapan ayah, apa ayah akan merestui hubungan kami dan membatalkan perjodohanku dengan Junkyu?" tanya Haruto.

Sehun mengedikan bahunya.

"tergantung kekasihmu, kalau dia bisa membuat ayah dan bunda terkesan, mungkin bisa ayah pikirkan" ucap Sehun.

"baik, Haruto akan memperkenalkan kekasihku kepada kalian berdua" ucap Haruto.

"baiklah, ayah tunggu, sekarang kau bisa kembali ke kamarmu" ucap Sehun.

"terimakasih ayah" ucap Haruto.

Haruto keluar dari ruang kerja Sehun.

Sehun menyeringai.

"polos sekali dirimu Haruto"

.
.
.

Junkyu meremat foto yang sedang dia pegang.

Disana terlihat Haruto berciuman dengan Mashiho.

"arrgghhh"

Junkyu berteriak dan melemparkan vas bunga yang berada di atas mejanya.

Dia menangis histeris.

Ceklek.

"Tuan Junkyu apa yang terjadi?" panik Yedam, sekretaris Junkyu.

Junkyu semakin histeris menangis.

"Junkyu ada apa? Hayy kenapa menangis seperti ini?" tanya Yedam.

"kenapa Haruto begitu tega denganku Dam, kenapa?! Kenapa dia harus memilih lelaki rendahan seperti Mashiho dibanding denganku?! Apa aku kurang menarik? Apa aku kurang sexy? Apa aku kurang terhormat?! Kenapa Yedam hiks"

Yedam memeluk Junkyu dengan erat.

"sudah Kyu sudah, kau kan tau, kalian hanya salah paham, dia pasti tidak membencimu sebesar itu" ucap Yedam.

Junkyu menggeleng.

"dia membenciku Yedam, dia membenciku! Dia mengatakan sendiri kemarin malam! Dia.. Hiks"

The Devil (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang