Behind Xiao's Traveling Diary

927 46 2
                                    

Halu adalah bagian dari cerita yang tak terealisasikan. Tanpa adanya halu, kita tak akan puas dengan apa yang terjadi didepan layar. Jadi siapa yang melarang seseorang halu? Cerita ini hanya sebuah karangan semata. Jangan baper. Kalau terlanjur baper, saya tidak tanggung jawab. Sekian, terima kasih.

Sudah lima hari Cheng Xiao berada di kota ini. Kota yang jauh dari tempat tinggalnya namun tak kalah indah dari Beijing. Sanya, kota yang terletak dipaling selatan Provinsi Hainan, Tiongkok. Dari Beijing ke Sanya harus menempuh waktu 4 jam dengan penerbangan udara. Xiao sedang ada pekerjaan ditempat ini. Syuting tentu saja, tapi dia juga tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk liburan juga. Syuting dipantai bukankah sangat menyenangkan? Sejak berangkat dia sudah mendapatkan ide untuk memposting kegiatannya dengan sembunyi-sembunyi. Fans yang pintar sungguh akan mengetahui apa yang dia maksudkan.
Pernahkah kau mendegar bahwa beberapa artis memiliki second akun untuk dirinya? Atau akun yang dipegang oleh staffnya tapi sering artis itu gunakan untuk on dengan seseorang yang tak ingin diketahui oleh fans? Pernah dengarkah? Kalau belum pernah mendengar, mungkin main kalian kurang jauh. Canda jauh.
Xiao teringat percakapannya dengan assistennya pada hari pertama di tempat ini.

" Jie, nanti kau harus memposting seperti biasanya ok " Xiao mengerling kepada assistennya

" Astaga kalian akan melakukan apa lagi kali ini " ucap assisten Xiao heran kenapa mereka selalu berulah

" Bukankah membuat orang lain bahagia adalah sebuah kebajikan juga " Xiao terkekeh mengatakannya

" Kalian selalu punya cara untuk menyiksaku " keluhnya lagi

Dddrtt ddrrt

Ponsel dalam genggaman Xiao berdering. Panggilan video dari Honey masuk.

" Sedang apa? " sapa sang penelpon ditempat nan jauh disana

" Di hotel. Lihat bagus sekali pemandangannya. Kau tak ingin kemari merasakannya sendiri? " Xiao berbicara tanpa jeda kepadanya

" Merasakanmu? Aku akan kesana sekarang juga " ucap Kai dengan tertawa

" Iiihh mesum Kaikai. Lihat kau ditertawakan jiejie " Xiao melotot dengan mengarahkah ponselnya ke arah assisten yang ada diseberangnya

" Jiee.. menertawakan ku? Sudah tak menginginkan Nike terbaru? Oh baiklah ukuran sepatu Xiao jiejie sama denganmu. Dia menginginkan sepatu itu juga " ( Xiao jiejie : Assisten Kaikai yang lebih muda ) Xukai berkata dengan nada serius kepada assisten Xiao itu. Terdengar suara cekikian diruangan Kai saat ini.

" Kirim padaku sekarang Kai Ge, dan akan aku laksanakan perintah kekasihmu ini " balasnya kemudian. Jelas saja Xukai sering kali menyuap assisten Xiao itu. Xukai sering bertanya padanya apa kekasihnya itu didekati lelaki lain atau tidak. Atau jika kekasihnya itu tak memberi kabar, pasti Xukai akan bertanya padanya.

" Aiyoo, apa hon? Kau menyuruh jiejie untuk apa lagi? " Kai semakin tertawa setelah mendengar bahwa kekasihnya memberikan misi kepada asistennya itu

" Tidak ada, hanya menyuruhnya mengunggah sesuatu di weibo Ge " jawab singkat Xiao

" Kau tak takut ketahuan fans? " kali ini Xukai bertanya serius kepadanya. Fansnya terlalu banyak yang bar-bar. Dia takut Xiao akan terkena bullyan mereka lagi. Seperti waktu itu.

" Sekarang fansmu tak akan tahu, mereka hanya fokus padamu " ujar Xiao dengan nada malas

" Hahaha. Jangan cemberut seperti itu. Kalau tak ada mereka aku bukan apa-apa sekarang. Tersenyum membuatmu semakin terlihat cantik. Ayo tunjukkan padaku senyuman cantikmu honey " Xukai  sedikit merayu agar kekasihnya itu tak marah.

KaiXiao story Oneshot✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang