Behind Xiao's Traveling Diary : Dua Burung Camar

527 36 7
                                    

Jangan salahkan saya ketika membaca kehaluan ini menyebabkan kehaluan yang lebih parah untuk anda. Pahami dan selami semuanya. Mungkinkah kita akan menemukan jawaban dari teka-teki ini?? 

Sore hari, 28 September 2021

" Ahhh lelah sekali jie " mereka baru saja kembali ke hotel tempat menginap sebelumnya. Dua orang timnya masih ada dihotel ini saat dia kemarin pergi ke Shanghai. Cheng Xiao masih harus menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda kemarin. Masih ada enam hari lagi sebelum pekerjaan ini selesai. Setelah itu dia akan liburan sepuasnya.

" Tentu kau lelah Xiao, tubuhmu belum sehat banar. Lebih baik sekarang kau berbaring dan beristirahat saja ya " ucap asistennya

" Ummm tentu saja. Tubuhku sudah sangat merindukan tempat yang empuk ini " gumam Xiao pelan

" Jangan lupa minum obatmu. Aku pergi ke kamar sebelah dulu "

Xiao seketika memeajamkan mata saat tubuh lemahnya itu mendarat ditempat tidur. Tak lama ponsel nya yang ada diatas nakas bergetar.

Ditempat lain terlihat seseorang sedang gelisah. Menungu panggilan teleponnya yang tak kunjung dijawab oleh kekasihnya. Sudah lewat beberapa jam dari kedatangannya dirumah ini. Ya Xukai sudah berada dirumah orang tuanya di Shenzhen saat ini. Tadi saat tiba dibandara Shenzhen, dia segera pergi melewati pintu samping yang menuju tempat parkir bandara. Di tempat parkir sudah ada sopir yang menunggunya. Tentu dengan mobil berbeda yang tak diketahui Alaso diluar sana. Ada pintu lain yang tersembunyi didalam rumahnya. Dia bisa pergi dan kembali dengan leluasa dari pintu itu. Pintu depan? Tentu saja pintu depan juga dia pakai saat akan pergi dengan jadwal pekerjaan yang diketahui para fans. Hebat bukan dia?

" Sudah ku bilang kabari dulu setelah sampai hotel. Kemana dia saat ini? Apa terjadi sesuatu " Kai bergumam pelan

" Letakkan dulu ponselmu putraku " Mama Kai berbicara lembut karena sedari tadi putranya itu melihat ponsel dan bergumam tak jelas

" Maa, dia sedang tak enak badan. Bagaimana aku bisa tenang saat dia tak memberi aku kabar seperti ini " Xukai berucap pelan

" Siapa yang kau maksud Kai? " papa Kai yang juga duduk menemaninya makan itu ikut mengeluarkan suaranya

" Tentu saja menantumu yang entah sampai dimana saat ini " jawab Kai lagi

" Huuh? Menantuku tak enak badan? Kenapa kau tak menjaganya disana " Mamanya setengah berteriak mendengar jawaban Kai barusan

" Kalian tahu bagaimana para fansku kan? Aku harus bisa memanipulasinya seperti biasa " jawab Kai dengan sedikit ringisan diwajahnya

" Hiiii mereka ada dimana-mana. Menakutkan sekali. Mama sampai tak berani keluar ke teras depan " mama Xukai bergidik kala mengingat fans putranya ini

" Biarkan saja ma, tanpa mereka aku bukan siapa-siapa. Aku menyayangi mereka walaupun terkadang mereka menjengkelkan juga hahaha " kekehan keluar dari mulut Kai

" Jadi, Xiao sedang tak enak badan dan kau membiarkan dia terbang sendiri? " kali ini papanya yang berbicara

" Tidak tidak , ada asisten yang menemaninya pa "

" Jie, kalian sudah sampai? " Xukai menelepon asisten Xiao

" Owh baiklah. Katakan padanya untuk meneleponku saat terbangun nanti "

" Xie xie " klik telepon terputus

" Kalian dengarkan barusan? Memantu kalian itu, aku mengkhawatirkannya yang ternyata sudah tertidur nyenyak " Xukai menggerutu kecil, dan malah ditertawakan oleh mama papanya

" Kau sudah semakin dewasa sayangku " mamanya membelai rambut panjangnya dengan sayang

" Maa, sayang mama dan papa " sudah lama sekali mereka bisa berkumpul seperti ini. Sungguh membuat Kai terharu dan memeluk mamanya itu.

KaiXiao story Oneshot✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang