Pillow Talk

311 34 2
                                    

Saya hadir dengan kehaluan yang semakin membuat saya jatuh semakin dalam..
Satu chapter pendek untuk anda..

Satu chapter pendek untuk anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari masih sangat pagi. Namun gadis cantik yang berstatus kekasih dari Xukai itu telah mengerjapkan mata besarnya dengan perlahan. Ia merasakan kehangatan dari tubuh besar Xukai yang memeluknya erat semalaman. Saat seperti ini adalah saat yang paling Cheng Xiao sukai karena ia merasa pelukan Xukai adalah tempat ternyaman dan paling aman untuknya. Saat bersama Xukai ia tak akan memikirkan hal-hal yang membuatnya cemas dan overthinking.

Cheng Xiao mendongakkan kepalanya agar dapat menatap wajah tampan kekasihnya itu. Jemari lentiknya kini terangkat untuk bermain-main disana.

“ Mata cantik yang selalu menatap orang diluaran sana dengan tajam, namun selalu menatapku dengan lembut penuh cinta “

“ Hidung mancung yang tak akan pernah orang lain sentuh namun selalu menempel pada pipiku “

“ Bibir tipis ini.. Uuhh sebal sekali. Bibir ini harusnya hanya milikku. Pasti lawan mainnya menikmati milikku ini. Haruskah aku memberi label bahwa ini hanya milik Cheng Xiao seorang? “

Cheng Xiao mengelus, mengecup lalu mengulum benda kenyal tersebut layaknya permen manis favoritnya. Satu menit berlalu kala Cheng Xiao akan melepaskan kulumannya, sepasang tangan menahan tengkuk dan kepala kecil miliknya.

“ Empph “

Setelah puas, Xukai melepaskan ciumannya pada bibir Cheng Xiao. Xukai terkekeh kecil saat menatap bibir kekasihnya itu berwarna merah dan sedikit bengkak.

“ Morning Kiss. Selamat pagi honey ”

Cheng Xiao tak menjawab ia hanya memutar bola matanya ke atas. Tak tinggal diam, Xukai kembali menarik tubuh kecil itu ke atas tubuhnya.

“ Kau yang mulai duluan mengelus mata, hidung dan bibirku dan kau yang cemberut seperti ini hahaha gemas sekali “

“ Jadi kau sudah bangun sedari tadi? Aish menyebalkan “

“ Ehem ehem “ Bibir tipis ini.. Uuhh sebal sekali. Bibir ini harusnya hanya milikk..  “

“ Cukup hentikan Ge “ Jermari kecil Cheng Xiao membungkam bibir Xukai agar tak melanjutkan ucapannya.

“ Emm emm lepaskan, aku tak bisa bernapas honey “

“ Kau memang jahil, aku akan pindah ke kamar bawah “

Saat akan beranjak dari atas tubuhnya, Xukai semakin mengeratkan lengannya pada tubuh Cheng Xiao. Mengecup lembut bibir mungil yang menjadi candunya saat ini.

“ Maafkan aku honey, jangan merajuk dan mengadu padanya. Telingaku akan pecah rasanya saat ia mulai mengomel “

“ Makanya kau harus baik-baik padaku Ge. Dia lebih membelaku daripada kau hahaha walaupun kau yang akan tetap menggajinya “

KaiXiao story Oneshot✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang