Calon Anak Teknik

153 23 8
                                    

"Youn, mau ambil PTN mana ntar?" Tanya Yena waktu mereka kumpul tim footsal terakhir kali sebelum fokus persiapan ujian.

Rapat udah selesai dan anak-anak mulai pergi satu-persatu.

"Yang punya jurusan teknik tambang atau teknik minyak mana Yen?"

Mulut Yena nganga lebar. "Serius lo mau masuk teknik? Nggak jadi kuliner? Lo kata mau jadi chef."

Karena cinta masak dan hasil masakannya selalu bagus, Seungyoun selalu mikir kalau masa depannya bakal nggak jauh-jauh dari dunia masak-memasak. Jadi penulis buku resep dan punya dapur percobaan sendiri juga kedengerannya keren.

Tapi itu sebelum negara api menyerang. Sebelum Bora si cantik nan anggun cerita kalau dia anak teknik tambang. Seungyoun nggak bisa lebih iri lagi. Masa Bora yang nail art-nya penuh manik-manik bling-bling bisa ambil jurusan menantang kaya tambang, Seungyoun enggak. Sorry, Seungyoun nggak mau ngalah orangnya.

Juga dari hasil kepoin Seungwoo ke bang Yoongi, Bora bukan pacar pertama Seungwoo. Tapi emang perempuan yang dipacari Seungwoo selalu anak teknik. Mungkin tipe ideal Seungwoo begitu kali ya. Yang kelihatannya kalem anggun tapi sebenernya strong inside outside.

Jadi Seungyoun rela tinggalin mimpi pergi ke sekolah kuliner demi masuk fakultas teknik. Biar makin total, sekalian ke teknik minyak atau tambang pikirnya.

"Nggak lagi. Cowok yang gue suka seleranya anak teknik." Aku Seungyoun.

"Trus lo mau jadi anak teknik juga?"

Seungyoun ngangguk semangat. Yang bikin Yena nggak habis pikir. Segitunya ngejar laki-laki.

"Ini cowok yang lo omongin Yuri bukan sih?"

Sialan emang mulut Yena. Nggak tahu apa cerita dia sama Yuri tuh udah kaya borok di kulit. Sakitnya unforgetable.

Tapi maklum juga sih. Yang tahu mereka udah nggak jalan bareng lagi kan baru Lisa.

"Bukan. Kalau Yuri mah udah putus dari lama."

Gantian Yena yang kaget.

"Loh gue kira lo masih sama Yuri. Soalnya kemarin ketemu di cafe screenlock hp-nya masih foto kalian berdua."

Seungyoun bingung harus bereaksi gimana.

Nggak mungkin Yuri masih gagal move on. Kan dia yang mutusin duluan.

"Lo kebanyakan ikut lomba mengarang bebas Yen."

"Gue serius kali. Tapi kalau bukan Yuri, trus ini cowok mana lagi?" Tanya Yena. Masih penasaran sama yang bisa belokin mimpi Seungyoun.

Yah walaupun Seungyoun nggak pernah konsisten soal mimpi, tapi setahun ini Seungyoun mikir kalau dia bisa hidup cuma dengan mengandalkan skill memasaknya aja. Jadi nggak papa nggak punya mimpi yang tinggi. Toh punya skill memasak juga bisa ngehasilin uang.

"Temen kuliah abang." Agak takut Seungyoun sebut nama Seungwoo.

Karena Yena udah beberapa kali ketemu Seungwoo kalau lagi jemput Seungyoun pulang. Nggak mungkin kan dia bilang. Bisa dicepuin orangnya nanti kalau ketemu. Lambenya Yena kan kaya toa masjid. Satu kampung pasti denger. Jadi harus hati-hati.

"Selera lo yang mateng-mateng ya ternyata. Pantes Yuri ditinggalin."

Nah kan, Yuri lagi diungkit. Demen banget sih nyari perkara.

"Nggak usah bawa-bawa Yuri ngapa sih nyet."

"Tapi Youn, lo yakin mau masuk teknik? Lo lagi nggak nipu diri lo sendiri dengan masuk teknik kan? Mungkin hari ini lo bersemangat. Tapi rasa suka itu sesuatu yang nggak pasti. Yakin lo nggak akan nyesel ambil jalan ini? Gue khawatir kalau-kalau suatu hari perasaan lo berubah dan lo menyesali jalan yang udah lo pilih."

Serendipity _ Ryeonseung GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang