2.Dan Yang Paling Parah Aku Sudah Gila

582 53 1
                                    

-Mulmed-Tower Tempat Tinggal Bianca Yang Udah Jadi Amber.

***

(BIANCA POV)

Hm, suara apa itu. Pikirku bertanya tanya. Dengan berusaha keras Aku mencoba menggerakan badanku yang entah kenapa menjadi sangat berat.

Ugh, kenapa berat sekali. Pikirku kesal. Sepertinya Aku harus diet untuk peformaku di web series, EH?! TUNGGU SEBENTAR! ADA APA INI?! BUKANKAH AKU SEDANG SYUTING UNTUK WEB SERIES?! KENAPA AKU MALAH TIDUR?! .Pikirku dengan berbagai pertanyaan yang memburu otak kecilku untuk meminta jawaban. Dengan pelan Aku berusaha membuka mataku, mataku menyipit menyesuaikan cahaya.

Saat Aku berusaha menyesuaikan kondisi mataku, sayup sayup Aku mendengar obrolan antara dua orang, kira-kira.

"Kepala pelayan Lola, apa menurutmu ramalan itu benar adanya? "Aku mendengar suara cempreng perempuan, sayup sayup. Tak lama yang lainnya menyahuti perkataan perempuan itu. "Aku harap itu tidak benar, Nina. Tapi ramalan itu diberitahukan oleh penyihir leluhur. "Timpal seseorang yang bersuara cempreng tapi lebih terasa dewasa.

bola mataku membelabak saat mataku sudah meyesuaikan kondisi cahaya di sebuah ruangan yang mirip dengan istana, mungkin, yang sudah lama tidak dirawat. "Ah, Kepala Pelayan! Tuan Putri sudah bangun. "Aku melihat seorang perempuan yang sepertinya sebaya denganku, berambut hijau neon, matanya juga berwarna hijau walau tidak terlalu neon.

DEMI KERANG AJAIB, APAKAH AKU SEDANG BERMIMPI?! BUKANKAH WEBSERIES YANG AKU BINTANGI ITU BERLATAR MODERN?! DAN BUKAN SEJARAH. Wtf-, oke, tenang Marie. Ini pasti hanya halusinasi, dan yang paling parah Aku sudah gila. Ini hanya halusinasi-. Batinku tertahan saat seorang Wanita menyentuh kepalaku, dan jelas Aku merasakan jari jemarinya menyentuh kepalaku.

Wanita itu menoleh ke arah perempuan berambut hijau neon itu, pelan. "Nina, beritahukan Yang Mulia Ratu jika Tuan Putri sudah terbangun dari tidurnya. "Titahnya pada perempuan bergaun maid itu. Setelah mendengar titah wanita berambut cokelat dengan sedikit keriput di wajahnya yang tidak terlalu rupawan dan tidak terlalu jelek, biasa biasa saja.

Oke, Aku akan mengambil kesimpulan kalau Aku sudah pergi ke dimensi lain atau apapun itu, sudahlah. Tuhan, Aku masih menerima jika Aku harus berpindah dimensi atau apapun itu... TAPI KENAPA AKU HARUS MENJADI BAYI?!!. Pikirku frustasi. Tidak lama setelah pelayan yang dipanggil dengan nama 'Nina' itu pergi, wanita paruh baya itu menggendongku dengan hati hati dan penuh kasih sayang.

Akh, ini benar benar menakutkan, sepertinya ini hukuman untukku yang senang melempar Addison saat bayi. Maafkan Bibimu ini Addison.

Kepala pelayan Lola menatapku sedih yang tercampur dengan tatapan lembut. "Sayang sekali penjuru dunia tidak dapat melihat Tuan Putri Kerajaan Rowena, "lirihnya yang hampir terjerumus ke-bisikan. Setelah itu hening menyapa kami berdua diruangan dengan ornamen batu itu, sesekali Lola mencubit pipi... Gembulku?

Hiks.. Hiks.. HUAAAA...

Eh,eh. Apa ini? Kenapa Aku menangis? Para pembaca! Aku benar benar tidak menangis! Kalian jangan pergi! Ini masih part 2! Kumohon. Akh, perutku sakit, tidak tidak.. Jangan mengeluarkannya disini.. Ah, sial. Aku sudah melakukannya.

"Tuan Putri sepertinya Anda sedang mengeluarkan sesuatu yang bau. Haha, Tuan Putri benar benar hebat. " Seru Lola dengan wajah watados-nya, dan senyum lebar yang membuat matanya membentuk sabit.

Hebat, hebat, PALA MU. Pikirku kesal.

Bwa, bwa, bwa

"Baik Tuan Putri, akan saya laksanakan untuk Anda. "Monolognya pada bayi dengan bermental sembilan belas tahun itu,
Aku, ragaku yang baru.

Star To Amber (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang