6. Dream That Feels Real

192 34 0
                                    

JANGAN LUPA UNTUK VOTE!!

Makasih buat:
alwaystukki
venny_13
CitraLaudya
Beby505
RepaS4
citrales_22
Gacey12345
AeraLustesia
Jaeminpunyasaya
FajarAyu219
mandaxy
Hey_syaaa12

Makasih buat votenya kawan,  Love you guys, makasih banyakk sebanyak lemak aku. Seneng bangt ada yang hargain jerih payah otak akuu 🙏😭

THANKS AGAIN GUYSS 😍💞

Oke, happy reading!

***

Gelap. Satu kata yang bisa mewakili tempat yang Ia tempati sekarang.

Mimpi. Itulah yang sedang terjadi sekarang juga, seperti yang dipikirkan kalian. Sekarang Ia sedang bermimpi. Sudah beberapa kali Ia mengalami mimpi yang seperti ini, dengan tenang Amber tidur di atas sesuatu yang Ia tidak ketahui bentuknya. Tapi Ia tetap tenang seakan sudah sering melakukannya.

Ia biasanya mengatasi hal ini dengan tidur diatas sesuatu yang Ia sendiri tidak tahu. Gadis itu menutup matanya, sejak tadi pandangannya dipenuhi oleh kegelapan. Dari mata yang terbuka sampai mata yang tertutup, yang Ia lihat hanya satu, kegelapan.

Satu detik.

Dua detik.

Satu menit.

Sepuluh menit.

Aneh. Masih tidak terjadi apa apa.

Amber membuka matanya. berharap Ia sudah bangun dari mimpinya, tapi gelap menyambut. Gadis itu bangun dari lantai yang Ia tidak tau apa itu, lalu sedetik setelah Amber bangun dari tidurnya terdapat sebuah pintu putih yang terlihat sangat terang dimatanya.

Butuh waktu untuk menyesuaikan kondisi matanya untuk melihat hal yang terang, Ia melangkah pelan kearah pintu itu. Setiap langkahnya mengandung rasa keraguan dan ketakutan, tapi dengan keyakinan yang sudah Ia bangun dalam hati dan pikiran Amber memberanikan diri melangkah ke arah pintu yang mencurigakan itu.

Cklek

Krieet...

Suara horor itu menyambutnya kala membuka pintu putih yang terlihat mencurigakan. Amber benar benar membenci suara pintu yang seperti itu, mengingatkannya dengan film film horor yang sempat Ia tonton, tapi Amber menyesal karena film itu membuatnya tidak bisa tidur semalaman.

Ia menatap ngeri ke arah lantai yang Ia pijaki sekarang, berlumuran darah. Ingin rasanya Ia kembali ke tempat gelap tadi, tapi pintu putih itu sudah lenyap. Seperti memaksanya agar terus berjalan ke depan.

Pohon pohon yang Ia lihat sudah  terbakar dan mati. Layaknya medan perang hutan yang Ia pijaki ini, bahkan sudah tidak bisa dibilang hutan.

Star To Amber (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang