Zwölf

24 5 1
                                    

Besoknya jam 09:32 waktu Jerman,  keenam laki-laki ini telah tiba di negara itu, di pintu kedatangan mereka disambut oleh salah satu temannya yaitu Mark.

Mark memeluk satu-satu temannya itu sambil menepuk punggung mereka.

"Bagaimana? Kalian capek tidak?" Tanya Mark basa basi.

"Tidak, sama sekali tidak" Ucap Jaemin dan disambut anggukan teman-temannya.

"Baiklah cepat masuk ke mobil, kita kerumah ku dulu" Ucap Mark.

Mereka bertujuh langsung memasuki mobil yang disupiri Mark sendiri. Mobil Mark kini sudah jalan menuju tempat tinggalnya.

Sesampainya dirumah Mark mereka langsung disambut oleh orang tua Mark, mereka pun dipersilahkan masuk dan makan pagi disana.

"Silahkan masuk, pasti kalian belum makan kan" Suruh Jessica.

"Terima kasih tante" Ucap keenam laki-laki itu bersama.

Selagi mereka makan, Mark dikamarnya menyiapkan beberapa baju yang akan dia bawa nanti. Setelah ia rasa sudah cukup semua, ia langsung turun kebawah untuk bertemu teman-temannya.

Jessica yang melihat anaknya membawa tas gunung merasa sedih kembali mengingat apa yang ingin anak semata wayangnya itu lakuin.

Ayah Mark yang bernama Kim Soo Hyun baru saja pulang dari supermarket langsung menghampiri meja makan dan duduk disamping istrinya itu, lalu menggenggam tangan istrinya dan dari sorot matanya meyakinkan istrinya bahwa anaknya itu tidak akan terluka dan pulang dengan selamat.

Dreamies yang nelihat orang tua Mark, saling melihat satu sama lain. Mark pun yang paham situasi langsung mencoba memecahkan keheningan.

"Ekhem, ayah apa yang aku pesan tadi sudah dibeli?" Tanya Mark.

"Oh sudah, ambil di totebag itu Nak" Jawab Kim Soo Hyun.

"Baik yah" Mark langsung mengambil barang yang ia pesan itu.

Setelah mengambilnya, ia langsung mengasih lampu-lampu kecil itu ke teman-temannya.

"Nih ambillah satu-satu, bahan bakarnya cuman minyak dan awet selama kita disana nanti" Ucap Mark.

Jaemin yang memulai duluan untuk mengambil lampu itu dan disusul temannya yang lain.

"Baiklah, kita udah siap nih bang" Kata Jisung.

"Masih pada lapar gak? Habiskan saja dulu" Jawab Mark.

"Tidak kami sudah kenyang" Jawab Jeno.

"Swebentwar bwang, akwu masih lapwar" Ucap Chenle sambil mengunyah beberapa makanan yang masih ada didalam mulutnya.

"Cepatlah habiskan, kau juga udah banyak membawa makanan di dalam tasmu!" Omel Haechan.

Chenle masih saja mengunyah tetapi anak itu sudah bangun dari duduknya berjalan menuju pintu keluar.

"Cepatlah!" Teriak Chenle.

"Anak itu benar-benar" Ucap Jeno.

Jaemin, Jeno, Haechan dan Jisung pun berjalan menghampiri Chenle.

Mark melihat kearah ibunya yang masih sedih karena anaknya akan pergi, ia menepuk bahu ibunya dan meyakinkan bahwa anaknya itu akan baik-baik saja melalui senyum yang Mark kembangkan.

"Ayah akan mengantar mereka, ibu mau ikut?" Tanya Kim Soo Hyun.

"Tidak aku dirumah saja" Jawab Jessica melihat lurus kearah depan.

Kim Soo Hyun mengambil kunci mobil yang tergantung diatas rak bunga, lalu menyusul anaknya yang sudah ada diluar bersama teman-temannya.

Engleberta dan Jacquelynne sudah siap untuk berangkat ke Hallerbos Forest, mereka pergi menggunakan kuda dan akan keluar hutan tersebut melalu arah timur Black Forest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Engleberta dan Jacquelynne sudah siap untuk berangkat ke Hallerbos Forest, mereka pergi menggunakan kuda dan akan keluar hutan tersebut melalu arah timur Black Forest .

Jacquelynne mengingatkan ibunya untuk membawa darah manusia yang akan mereka minum untuk malam tiba agar mereka tetap menjadi wanita cantik tidak berubah menjadi penyihir.

"Ibu, apakah ibu sudah menyiapkan darah manusia untuk kita minum?" Tanya Jacquelynne.

"Sudah, ibu sudah menyiapkan itu dan menaruhnya di botol keramik itu" Jawab Engleberta sambil menunjuk botol keramik yang ada di dalam keranjang.

" baik bu"

"Oke kita akan berangkat, panggil adik-adikmu dan Madelca" Suruh Engleberta sambil mengelus kepala kuda yang akan ia tunggaki.

Jacquelynne masuk kedalam rumahnya dan memanggil adik-adiknya sekaligus kakaknya untuk berpamitan.

Keenam gadis itu sudah di depan, Jacquelynne berjalan kearah kudanya dan mengelus kepalanya.

Engleberta pamit ke anak-anaknya.

"Jaga diri kalian baik-baik, Madelca selama ibu gak ada kamu yang bertanggung jawab atas adik-adikmu" Ucap Engleberta sambil menaiki kudanya.

"Baik bu, hati-hati kalian selama dijalan ya" Ucap Madelca.

Jacquelynne dan Engleberta pun pergi, kelima gadis itu melambaikan tangannya untuk salam perpisahan.

Setelah ibu dan Jacquelynne menghilang, Genivee langsung pergi ke kastil menemui Renjun.

Sesampainya disana, ia melihat Renjun yang tertidur kembali setelah menghabiskan makanan yang ia bawa tadi. Genivee berjalan pelan memasuki kamar Renjun dan duduk di jendela sambil melihat kearah Renjun.

"Genivee" Panggil Renjun, ia terbangun dan membuka matanya.

"Iya, ada apa?" Tanya Genivee.

"Tidak" Jawab Renjun, ia terduduk di kasur yang ia tiduri.

"Ibuku sedang tidak ada dirumah, secepat mungkin kakak dan adik-adikku akan tau keberadaanmu" Ucap Genivee.

"Terus apa aku akan selamat?" Tanya Renjun.

"Aku tidak bisa memastikan kau selamat, tapi aku janji akan melindungimu. Kakak dan adik-adikku mereka baik kok" Jawab Genivee.

"Baiklah"

Huhu maaf banget yaa baru bisa update lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huhu maaf banget yaa baru bisa update lagi...

The Story of Moloni Gardenia | Renjun ft NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang