Sechszehn

11 3 0
                                    

"Bang aku mendengar langkah kaki seseorang" Ucap Jisung.

Tiba-tiba langkah kaki itu bersuara dengan cepat.

"Lari!" Perintah Haechan.

"Tunggu siapa tau dia orang baik" Ucap Mark.

Mark perlahan-lahan mendekat ke sumber suara.

"Bang jangan aneh-aneh kalau ternyata dia orang jahat gimana" Pinta Jeno.

Mark tidak mendengar ucapan Jeno tersebut dan tetap berjalan. Jeno yang melihat abangnya tersebut mengeyel, ia ikuti dan disusul anak-anak lain.

Tiba-tiba Mark melihat bayangan perempuan dibalik pohon, ia sangat penasar dan melihat ke bawah. Ternyata ia melihat sedikit gaun berwarna merah bata. Mark melambaikan tangannya mengisyaratkan kalau dia menemukan sesuatu. Adik-adiknya itu mengikuti kemana arah tangan Mark melambai dan mereka semua kaget melihat gaun berwarna merah bata.

"Siapa disana!" Teriak Mark.

Genivee terkaget ketika ada orang yang meneriakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genivee terkaget ketika ada orang yang meneriakinya.

"Keluarlah, aku butuh pertolonganmu kalau kamu orang baik" Pinta orang itu.

"Buat apa kalian kesini, disini bahaya!" Teriak Genivee.

"Kami sedang mencari teman kami yang hilang" Jawab orang itu.

Genivee makin dibuat kaget setelah mendengar jawaban orang itu.

Teman? Hilang? Pikiran Genivee kini menuju kepada cowok berharganya.

'Apa mereka teman Ellio?'

"Aku mohon keluar" Pinta orang itu lagi.

Akhirnya Genivee memberanikan diri untuk menampakkan dirinya, ia keluar dari tempat persembunyiaannya dan melihat kearah laki-laki itu.

Mereka berenam kaget melihat wujud Genivee yang sangat cantik dengan rambut dikuncir setengah.

Genivee yang paham situasi ini langsung mencairkan suasana dengan bertanya kepada mereka.

"Kalian mencari teman kalian?" Tanya Genivee.

"Iya" Ucap mereka kompak.

Genivee menghempaskan nafasnya dengan maksud menenangkan hatinya.

"Namanya Ellio?" Tanya Genivee lagi.

"Iya benar, kau tau?" Tanya Jaemin balik.

"Ikut aku" Ucap Genivee.

"Kemana?" Tanya Jeno.

"Bertemu Ellio" Jawab Genivee berbalik arah menuju kastil.

Mereka berenam saling memandang satu sama lain, lalu Jaemin lari menyusul Genivee dan diikuti oleh yang lain.

Sampai di belakang kastil mereka sangat kaget melihat pemandangan kastil itu.

"Ini rumahmu?" Tanya Chenle.

"Tidak, ini tempat persembunyian Ellio" Jawab Genivee.

Sesampainya di depan kastil, Genivee mempersilahkan mereka untuk masuk terlebih dahulu dan mengunci pintu kastil.

Mereka sangat kaget dan Haechan menyadari sesuatu.

"Apa kau orang jahat?! Kenapa dikunci" Tanya Haechan tidak terima dan ingin kabur.

"Diamlah, aku hanya ingin menguncinya agar orang lain tidak masuk" Jawab Genivee.

"Bohong!" Teriak Haechan.

"Ada apa ini?" Tanya Renjun dari lantai atas.

Mereka semua melihat ke sumber suara dan kaget melihat Renjun disana. Jaemin langsung lari kearah Renjun dan disusul oleh Jisung dan Chenle.

Mereka bertiga memeluk Renjun dan menangis, Mark yang ada dibawah pun ikut meneteskan air matanya.

'Akhirnya' Batin Mark.

Jeno, Haechan dan Mark langsung lari dan ikutan memeluk Renjun.

"Ya apa-apaan sih ini berat tau" Ucap Renjun.

"Bang ayo pulang" Pinta Jisung.

Renjun langsung melihat kearah Genivee yang ada dibawah.

Genivee tersenyum.

"Tidak bisa, aku harus disini" Jawab Renjun.

"Kenapa kau mau hidup dengan penyihir?" Tanya Haechan.

"Dia bukan penyihir, malahan dia penyelamat bagiku" Jawab Renjun.

"Penyelamat bagaimana?" Tanya Haechan tak paham.

"Ceritanya panjang, intinya aku tidak akan meninggal Genivee sendiri disini sampai waktunya tiba" Jelas Renjun.

"Terus kita akan disini juga gitu?" Tanya Chenle.

"Aku iya, aku akan menemani Renjun" Jawab Mark.

"Aku juga kalau begitu" Ucap Jaemin.

"Kalian bodoh, kita akan hidup bagaimana. Makanan tidak ada, minum tidak ada, tempat tidur pun" Jawab Chenle.

"Kamu sudah terbiasa hidup mewah, giliran disuruh melarat tidak mau payah" Ejek Haechan.

"Bang bukan gitu, kita harus bagaimana agar bertahan hidup" Ucap Chenle tak terima.

"Genivee mungkin yang akan menyiapkan semuanya atau kita akan berburu, aku sudah bisa berburu. Untuk baju kita bisa menyucinya di danau ataupun sungai" Jelas Renjun.

Chenle hanya bisa memelas dan menerima jawaban itu semua. Ia mau tidak mau harus menuruti perkataan abang-abangnya itu.

Genivee naik keatas dimana ketujuh laki-laki itu berada, ia berdiri didepan mereka dan tersenyum.

"Perkenalkan nama aku Genivee, kalian tidak usah khawatir aku akan membantu kalian. Kalau kalian tidak kuat disini aku akan mengantarkan kalian pulang tapi aku mohon jangan bawa Ellio dulu, aku janji akan memulangkan dia nanti. Oh iya aku bukan perempuan jahat, aku bukan seperti adikku dan kakak-kakakku yang terlahir sebagai penyihir dan satu lagi walaupun mereka penyihir mereka tidak begitu jahat, mereka hanya berburu mencari mangsa untuk dimakan karena itulah pola hidup kita sebagai penyihir. Kami juga punya rasa empati kepada manusia biasa karena dulu ayah kami pun seorang manusia biasa dan ia seorang pangeran" Jelas Genivee tersenyum.

 Kami juga punya rasa empati kepada manusia biasa karena dulu ayah kami pun seorang manusia biasa dan ia seorang pangeran" Jelas Genivee tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Story of Moloni Gardenia | Renjun ft NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang