part 5

6 2 0
                                    

Mentari pun telah kembali bersinar, Delin pun sudah terbangun sedari tadi tapi tak adansedikit pun niat beranjak dari tempat tidurnya.

Dirinya tengah dilanda kebosanan mau keluar kamar pun pintu masih dikunci dari luar, karena hukumannya belum berakhir.

"Huh, mau main game hp rusak" Delin menghela napas kasar.

Cklekk

Delin menengok kearah pintu dan disana ada Muel sedang berdiri dengan memegang kenop pintu.

"Berangkat sekolah" ucap Muel datar kemudian berlalu.

Delin melongo, apa dia gak salah denger ucapan ayahnya tadi, ayahnya menyuruh dirinya untuk berangkat kesekolah dan berarti hukuman Delin telah berakhir. Delin tentu saja sangat senang dia benar-benar merindukan kedua sahabat dan kekasihnya.

Dia pun segera bergegas menggganti pakaiannya dengan seragam sekolah dan langsung berangkat.

"DELIN" teriak Dira dan Ela bersamaan dari bangku mereka saat Delin baru saja memasuki kelas.

Dira dan Ela pun berdiri dan berlari menghampiri Delin yang sedang menutup telingnya karena teriakan mereka berdua tadi.

"Delin kangen" ucap mereka manja sambil memeluk Delin.

"Sama gue juga kangen sama kalian" Delin membalas pelukan mereka dengan erat.

"Elin, tau nggak?" Tanya Dira menarik tangan Delin dan menyuruhnya untuk duduk.

"Nggak, kan lu belum ngomong" Delin menggeleng.

"Ih, ya jangan nyaut dulu"

"Gini Lin" ucap Ela lalu menatap Dira seolah mereka berdua berbicara melalu tatapan mata.

"Kenapa sih kalian berdua, aneh tau" Delin bingung melihat tingkah keduanya yang tak seperti biasanya.

"Delin tau nggak..." ucap Ela terpotong.

"Ya nggak lah"

"Diem dulu gue mau ngomong serius nih" kesal Ela.

"Ya sedari tadikan lu udah ngomong" saut Delin.

"Ihs, lu mah ya" Ela greget.

"Iya maaf, sok lanjutin"

"Jadi gini Lin, udah dua hari kemarin saat lu gak masuk sekolah saudara tiri lu selalu berusaha buat deketin cowok lu" ucap Ela cepat.

"Maksud lu Salsa?" Tanya Delin.

"Ya iya lah, siapa lagi yang menjadi saudara tiri lu selain dia. Kecuali ayah lu punya dua istri" ucap Dira kesal.

"Ya kan memang ayah punya dua istri"

"Serius ayah lu punya dua istri?" Dira dan Ela kaget.

"Iya, kan istri ayah bunda Tesa dan tante Tasya" ucap Delin polos sambil memakan permen.

Dira dan Ela hanya menepuk dahinya melihat kelakuan Delin yang sering berubah kadang garang, berani, kuat, lemah dan polos.

"Kenapa kan bener" Delin memandang mereka berdua bergantian.

"Iya bener" ucap keduanya kesal.

"Udah mending kita kembali kepembicaraan awal" ucap Dira menengahi.

Dira tahu kalau tak dikembalikan kepembicaraan mereka Ela dan Delin pasti akan debat, karena mereka berdua kalau udah adu mulut pasti topiknya akan melenceng jauh dari awal pembicaraan.

"Gimana menurut lu Lin?" Tanya Dira.

"Gimana apanya?" Tanya balik Delin.

"Soal Salsa yang deketin Jati" Dira greget dengan mengepalkan dua tangannya.

Secrief Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang