02

54.5K 3.9K 238
                                    

Harry membawa tubuh Deon masuk ke dalam kamarnya.
"Mmm.. "Deon menarik jaket Harry lalu mengusap-usap wajahnya di pakaian Harry.

Harry menatap wajah Deon.
"Dia terlihat masih muda" kata Harry pelan.

"Mng!" Harry bisa melihat Deon mengerutkan alisnya.

"Kenapa-"

"Blugh!!"

Deg!
Mata Harry membulat.

"Hah.. Ja-"

"Hoekk! Hoekk!!" Deon muntah tepat di pakaian Harry, setelah muntah Deon kembali tidur dengan wajah tanpa bersalah.

Raut wajah Harry berubah asam, dia membawa Deon masuk ke dalam kamar mandi lalu Harry menurunkan tubuh Deon ke dalam bathtub.

Harry mengambil shower kemudian menyemprotkan air dingin tepat ke wajah Deon.

"Uah!! Tsunami !! Tsunami !!"

Harry mengerutkan alisnya melihat Deon berenang dalam bathtub yang hanya berisi sedikit air.

Harry langsung mematikan shower lalu duduk di ujung bathtub menonton kekonyolan Deon.

"Ah.. " Deon membuka matanya.
".. aku masih hidup ?" Tanya Deon pada dirinya sendiri.

Deon mendongakkan kepalanya dan mendapati Harry tengah menatap Deon dengan mata elangnya.

"Hiaaaaa!!" Deon menjerit keras, dia pikir Harry hantu.

Harry menyentuh telinganya, jeritan Deon hampir memecahkan gendang telinga Harry.

"Ap-apa ?! Dimana aku ?!" Deon bergerak ke pojokan bathtub.

"Kamar mandi" jawab Harry singkat padat jelas.

"Aku tau! Maksud ku .. rumah siapa ini ?!"

"Rumah ku" jawab Harry lagi.

Deon melihat Harry dari ujung rambut hingga kaki.
'Ah iya, dia papa gula yang ku incar.. jadi aku di bawa ke rumahnya' batin Deon.

Mata Deon tidak sengaja melihat muntahan di pakaian Harry.
"Iuuhhh.. papa gula, kamu sangat jorok!"

Mendengar apa yang Deon katakan, Harry langsung membuka pakaiannya.
"Hah.. ! Hei.. ma-mau apa ?! Aku belum siap !"

Saat baju Harry lepas, Deon langsung menutup matanya.
"Jangan dulu! Aku masih perjaka !"

Apa yang Deon pikirkan berbeda dengan apa yang Harry lakukan, Harry melempar jaket dan kemejanya pada Deon.

"Huh ?" Deon melihat pakaian Harry di tubuhnya.
"Iiuuhh! Kenapa kamu menaruh pakaian kotor pada ku ?! Jorok!"

"Muntahan itu milik mu, cuci sampai bersih atau kamu tidak akan keluar dari rumah ini dengan selamat"

Deg!
Wajah Deon berubah panik.

"Ap-apa maksudnya itu ?! Kamu-"

Klek.

Mulut Deon langsung bungkam saat melihat Harry mengeluarkan pistol dari saku belakang celananya.

"Ah .. ada kotoran disini juga.. aku harus membersihkannya" dengan wajah cuek, Harry berjalan keluar dari kamar mandi.

Tubuh Deon bergetar.
"Ap-apa itu tadi ? Pi-pi-pistol ? Dia punya pistol ?"

Deon melihat pakaian Harry.
"Le-lebih baik ku bersihkan ini dulu, ak-aku belum mau mati"

Harry yang membersihkan pistolnya di luar bisa mendengar suara air dari dalam kamar mandi, dia mengintip Deon yang terlihat bersusah payah mengucek pakaian Harry.

"Ya ampun! Muntahan siapa ini ?! Tidak mungkin punya ku! Pasti dia yang muntah.. dasar tukang tuduh !"

Perlahan Harry menutup pintu kamar mandi, senyuman kecil terukir di bibirnya.
"Anak yang aneh" gumam Harry.

.
.

Bersambung ...

(Tamat E-Book) Dolla Bills (BL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang