03

26.5K 2.1K 87
                                    

Deon terkejut saat melihat Vinson berdiri di belakangnya.
"Ke-kenapa kamu bisa ada disini ?!" Tanya Deon.

"Ada pertemuan keluarga, tapi ini sebuah kebetulan kita bertemu di tempat ini Deon"
Dia mendekat lalu mengurung Deon diantara tangannya.

"Hei.. apa-apaan ini ?! Kamu tidak lihat aku tengah pipis disini !"

"Keluarkan saja" tangan Vinson bergerak lalu menyentuh milik Deon.

"Hei!" Kedua mata Deon membulat.

"Jangan di tahan, nanti sakit.. ku bantu" bisik Vinson tepat di telinga Deon.

"Ugh!" Deon mengigit bibirnya, Deon tak mampu bergerak karena posisinya sekarang tengah buang air kecil.

"Bagus.. hm, laki-laki yang pintar" Vinson mengecup singkat telinga Deon saat tetes terakhir keluar dari p*nis Deon.

"Hentikan itu!" Deon menyiku Vinson agar dia menjauh dari Deon. Deon bergegas mengancing celananya lalu mencuci tangan.

"Dengar ya!" Deon menunjuk wajah Vinson.
"Ku bilang jangan muncul di hadapan ku lagi ! Kamu lihat ini.. " Deon memperlihatkan jarinya.

".. aku sudah menikah dan orang itu tidak memperbolehkan aku selingkuh jadi pergilah sebelum dia menembak mu!"

Setelah berkata seperti itu, Deon berlari keluar dari toilet.
"Hah.. eh.. Tuan!" Bawahan Harry ikut berlari bersama Deon.

Vinson terkekeh pelan sembari mencuci tangannya.

Vinson menatap cermin di hadapannya.
"Dimana kak Harry mendapatkan orang selucu dia ? .. " seringai terlihat di bibir Vinson.

".. selera kami ternyata sama" Vinson tersenyum penuh arti.

.
.

Deon berjalan menuju ruang private dimana Harry dan keluarganya sudah menunggu.

Deon masuk lalu memberi salam.
"Hai.. halo.. ini Deon, iya.. menantu kalian.. kita bertemu lagi, hehe" kata Deon sembari berjalan mendekati Harry.

Kedua orang tua Harry hanya diam melihat Deon, termasuk kakak wanita Harry dan suaminya.

Deon bisa melihat beberapa makanan sudah tersaji di hadapannya.

Deon duduk di dekat Harry.
"Apa aku boleh makan ?" Bisik Deon.

Harry mengengam tangan Deon.
"Sebentar lagi" jawab Harry.

"Hah.." Deon menghela nafasnya kesal, padahal perutnya sudah lapar.

"Maaf aku meminta kalian datang, aku hanya ingin mengkonfirmasi kalau berita yang beredar itu tidak benar" kata ayah Harry.

Harry menatap ayahnya tajam.
"Semua benar bahkan kami sudah bulan madu di Hawaii, apa ayah dan ibu menginginkan cucu ? Maaf, tapi dia tidak bisa mengandung" kata Harry dengan wajah santainya.

"Harry!" Ayah Harry terlihat emosi.

"Sayang, tenangkan diri mu" ibu Harry menahan suaminya.

"Harry, ibu dan ayah tak pernah melarang mu untuk menjalin kasih.. walau pun negara kita sudah melegalkan pernikahan sejenis tapi tetap saja ini bukan yang orang tua kita mau" kata kakak tertua Harry bernama Olivia.

Harry tersenyum sinis.
"Aku kagum pada mu kak, kau masih bertahan dengan perjodohan ini dan berhasil memiliki dua anak bersama pria yang tak mencintai mu, tidak kah terlintas perceraian di benak mu ?"

Olivia melihat sekilas wajah suaminya lalu dia beralih kembali pada Harry.
"Siapa bilang dia tidak mencintai ku ?! Kami sudah menikah selama 10 tahun, anak adalah bukti cinta kami !"

Harry beralih melihat kakak iparnya.
"Benarkah ?" Tanya Harry.

Suami Olivia yang cukup pendiam ini tersenyum tipis.
"Hm, aku mencintai keluarga ku" katanya pelan.

Olivia menggenggam erat tangan suaminya.
"Kau lihat, kami bahagia dengan pernikahan ini walau pun berawal dari perjodohan.. kami tak mungkin memiliki anak kalau kami tidak saling mencintai"

"Jadi ukuran cinta hanya di lihat dari anak ? Jadi kalau aku memesan PSK dan orang itu memiliki anak bersama ku, berarti anak itu bukti cinta kami berdua walau pun kami tak saling mengenal"

Brak!

"Harry! Tutup mulut mu itu!!" Ayah Harry mengebrak meja.

'Wah.. wah.. kenapa aku ada di situasi seperti ini ? Aku mau pulang' batin Deon merasa canggung.

Tok Tok.
Semua menoleh kearah pintu.

"Oh, semua sudah berkumpul ? Maaf aku ada sedikit urusan.." orang tadi melihat kearah Deon.

".. di toilet" lanjutnya.

Mata Deon membulat.
"Kamu lagi !!" Deon menunjuk orang yang ternyata Vinson, Vinson terkekeh pelan melihat reaksi terkejut dari Deon.

.
.

Bersambung ...

(Tamat E-Book) Dolla Bills (BL 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang