Wendy mengusap lembut rambut anaknya.
"Sayang, Bunda tau Renjun masih belum bisa lupain apa yang terjadi dulu, tapi Bunda cuma mau Renjun bahagia, Bunda mau Renjun ngejalanin apa yang mau Renjun jalanin."
Renjun menatap Wendy dalam-dalam.
"Bunda, maafin Renjun."
Wendy menggeleng cepat "Nggak sayang, Renjun nggak perlu minta maaf. Bunda sayang Renjun apa adanya, selamanya."
Renjun mengeratkan pelukannya. Meskipun akhir-akhir ini mereka jarang bertemu, tapi Wendy adalah satu-satunya orang yang Renjun sayangi, mungkin sekarang dua, dengan Jaehyun.
"Bunda, Renjun naik dulu ya."
"Iya sayang." Wendy mengecup kening anak laki-laki manisnya. Ia sangat amat menyayangi Renjun, sayang sekali sampai rasanya ia rela kehilangan apapun asal jangan Renjun.
Renjun berlari menaiki tangga. Menghempaskan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Otaknya kembali mengingat kata-kata sang Bunda, sungguh, Renjun merasa dunia sedang baik padanya. Karena dalam satu hari yang sama, tuhan mengisi waktunya dengan kehadiran pangeran dan juga bidadari dalam hidupnya.
Sejujurnya Renjun masih denial dengan perasaannya pada Jaehyun, dia tidak tahu harus ia sebut apa perasaan ini, mungkinkah ini yang namanya cinta? Mereka baru saja saling mengenal, naik motor bersama secara tak sengaja dan menghabiskan banyak waktu seolah sudah lama saling mengenal.
Lamunan Renjun terhenti saat sebuah notifikasi masuk ke ponselnya. Ternyata postingan Instagram Jaehyun.
Jeongjaehyun
Jeongjaehyun a beautiful glasses chosen by beautiful person.
Renjun menahan nafas untuk beberapa detik. Dadanya seolah sangat sesak, bukan karena sakit, tapi karena rasa bahagia yang teramat besar.
Beautiful person? Jadi bagi Jaehyun, Renjun adalah seseorang yang indah?
Renjun tidak bisa menahan diri untuk tidak meloncat-loncat di atas kasur empuknya. Dia bahkan berteriak saking bahagianya. Tunggu, ini seperti bukan Renjun saja."Sayang, ada apa?" Wendy yang mendengar teriakan Renjun langsung membuka pintu dengan terkejut.
Renjun yang tengah mendekap ponsel sambil tersenyum itu menatap Bunda nya dengan wajah yang berseri malu, ia lalu menggaruk tengkuknya tak gatal.
"Ah, nggak kok bun, nggak ada apa-apa." ucapnya dengan wajah yang ditutupi bantal.
Wendy memperhatikan gelagat aneh anaknya "Karena pacar kamu ya? Mana coba bunda mau liat, seganteng apa sih calon mantu bunda sampe anak bunda yang galak ini senyum-senyum sendiri." Wendy masuk ke kamar Renjun dan duduk di samping Renjun.
"Apa sih Bunda, bukan pacar juga."
"Iya deh, bukan pacar, tapi calon pacar."
Renjun kembali memerah akibat perkataan Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love, Senior [JaeRen]
FanfictionRenjun, pria bertubuh mungil dengan kulit putih serta mata rubah yang cantik itu nyaris tak terlihat seperti pria. Dia cantik, sangat cantik. Bahkan kecantikannya dapat meruntuhkan hati seorang pria yang tak pernah jatuh cinta seperti Jaehyun hanya...