- 9 -

1K 203 42
                                    

Dua bersaudara haitani itu duduk didalam mobil, tepatnya mereka sudah di bandara, menunggu sosok yang mereka tungu akan datang.

Ya. Pulang sekolah, tanpa berganti pakaian seragam sekolahnya, mereka langsung bergegas menuju bandara.

Pemuda manis yang sudah kembali pada sifatnya, mencoba menjahili yang lebih tua beberapa kali. Untung saja kakaknya tidak marah.

"Eh kak"

"Apa lagi"

"Kakak suka kazutora?"

Ran yang sedang mengunyah makanannya hampir tersedak. "Uhukk- uhukk", rin menatap kesal kearah kakaknya, haruskah dia bereaksi seperti itu? Rindou kan hanya bertanya.

" Jawab"

"Kenapa sih, kepo amat" Ketus ran, kembali memakan makanannya dengan santai. Matanya kesana kemari memerhatikan orang-orang yang lewat di depan sana.

"Ya gak apa-apa, cuma mau tau"

"Biasa aja"

"Gak ada di jawaban hih. Jawab iya atau enggak" ucap rindou

"Iya, kenapa?"

"Woaaah... Lebih baik kakak cepat confess, nanti keduluan sama kak hanma hahhaa"

Ran yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Adiknya ini, menyebalkan sekali hari ini.

"Emang hanma suka kajut?"

Rindou mengindikan bahu, "Entahlah, tapi belakangan ini kazutora sama kak hanma terus jalan berdua" ucap nya kurang yakin

"Ya udah sih. Lagian, aku cuma suka enggak cinta... suka biasa sebagai teman, kan?"

Rindou sekarang yang celingukan. Padahal maksdunya bukan itu, ah tapi ya sudahlah. Tapi dia menjawab dengan menganggukkan kepala tanda mengerti.

'Padahal mereka cocok, nanti kalo kak hanma yang duluan gebet kazutora gimana dong!' Batin rindou merutuki.

Beberapa menit, tidak ada yang berbicara semua asik dengan pikiran nya masing-masing.

Manik rindou menangkap sesorang yang pasti sedang mereka tunggu. Rindou menarik lengan baju seragam ran yang duduk di kursi kemudi.

"Kenapa?" Tanya ran bingung. Jari telunjuk rindou terangkat untuk menunjuk dua orang paruh baya yang tengah menyeret dia buah koper.

"Papa mama!" ujar ran dengan hebohnya, ia langsung saja keluar dari mobil dan melambaikan tangan, diikuti oleh rindou yang sama-sama heboh.

Kedua pria dan wanita yang tak lain adalah tuan dan nyonya haitani tersenyum lebar dikala melihat anak-anak mereka. Setelah saling berhadapan, kedua orang tua anak itu saling memeluk sang buah hati secara bergantian.

"Mama gak nyangka, kalian jadi lebih tampan" ujar sang ibu diangguki oleh ayah mereka.

Rin terkekeh mendengarnya.. "Pasti papa dan mama lelah karena perjalanan yang panjang, lebih baik langsung masuk mobil saja dan kita pulang"

"Benar, papa dan mama harus segera beristirahat" Timpal sang kakak. Dua bersaudara haitani itu memasukan koper kedua orang tua mereka ke bagasi mobil

Setelahnya mereka kembali masuk. "Kita berangkat!" Seru ran bersemangat.

.

.

.

Sanzu pov 

Aku berbaring di atas ranjang, kamarku bernuasna gelap. Karena pikirku, seperti ini lebih nyaman dan pastinya tidak menyilaukan. Jendela? Jendela kamarku jarang ku buka, mungkin sekali-kali ibuku yang akan membukanya.

Only You || SanRinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang