- 6 -

1.3K 235 61
                                    

Sekarang sanzu sedang berada di ruang UGD. Rindou, kazutora, dan Izana menunggu diluar.

Kazutora mondar-mandir sedari tadi, panik juga dia, sedangkan rindou tertidur mungkin karena sedikit lelah.

"Gak bisa kamu duduk?" ujar Izana yang muak melihat kazutora.

"Heh gila, ini semua gara-gara kamu ya!" jawab kazutora marah bercampur kesal, tak sengaja meninggikan suaranya.

"Aku? Memangnya apa yang kulakukan?" tanya izana heran saja kenapa malah menyalahkan nya.

"Coba kalau kamu gak ngajak taruhan! Pasti sanzu gak bakal kayak gitu!"

"Namanya juga balapan. Lagian dia juga Terima"

"Terima Terima! Gara-gara kamu milih rindou jadi taruhan, sanzu jadi menggila tanpa peduliin keselamatan nya! Aishhh" Kazutora prustasi, ditambah lagi melihat wajah yang tampak tak berdosa izana. Ingin sekali mencabik cabik sampai kulit wajahnya lepas.

Keluar seorang suster dari dalam ruangan. "Maaf mengganggu, mohon jangan terlalu ribut" ujar suster kemudia kazutora membungkukkan badan meminta maaf. "Maaf maaf" Dan suster itu kembali masuk.

Kazutora pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya.

Rindou masih tertidur tanpa terganggu oleh dua orang yang bersahut-sahutan tadi. Jika kalian tidak tau, posisi rindou tidur adalah kepalanya berada di bahu izana. Makanya sedari tadi kazutora terus mengawasi, siapa tau izana akan mencari kesempatan dalam kesempitan kan?


Setelah membasuh wajahnya. Kazutora kembali. Ia mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.

"Moshi moshi"

"Ran.. Kamu dimana?"

"Dirumah, kenapa ya? tumben banget kamu nelpon?" Sahut ran di seberang sana

"Hmm.. Bisa kerumah sakit sekarang? di ja-" Belum sempat kazutora mengakhiri kalimatnya, namun ran sudah memotong

"Rumah sakit?!!! Rindou mana?! Dia kenapa tora?!" terdengar panik

"Enggak, rindou baik-baik aja. Mending kamun kesini aja dulu, di jalan xxxx"

"Oke, otw"

Setelah mengakhiri panggilan, kazutora duduk di sebelah rindou. Dia tak pedulikan lagi pria berambut putih itu.

Tak berselang lama, dokter dan suster keluar.
Kazutora buru-buru berdiri lalu menanyakan keadaan sanzu. "Bagaimana dokter?"

Dokter itu tersenyum. "Pasien mengalami pendarahan akibat benturan keras di Kepalanya dan syukurlah baik-baik saja. Tapi untuk dua hari, pasien harus tetap dirawat dirumah sakit agar kami bisa memeriksa lukanya" ucap sang dokter.

"Apa bisa kami masuk?"

"Boleh saja tapi nanti, biarkan pasien beristirahat terlebih dahulu"

"Begitu, arigatou gozaimasu" kata kazutora sembari membungkuk sopan. Dokter mengangguk dan pergi dari sana.

Di detik berikutnya ran datang dengan tergesa-gesa. Tatapan nya menajam melihat rindou yang tertidur di bahu pria bersurai putih itu.

"Siapa?" tanya ran dingin

"Ah dia-"

"Kurokawa izana" balas izana..

Ran beralih menatap sang adik lalu pada kazutora. "Ada apa? Kenapa kesini? Siapa yang sakit?" tanya ran bertubi-tubi pada kazutora.

"Begini---" Kazutora mulai menjelaskan sedetail mungkin, dari awal hingga akhir.

Only You || SanRinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang