25. You mine: [Sasuke, cemburu?]

1.5K 173 12
                                    

Note: Ada yang kangen dengan cerita enca ini? Hahahaha... berapa lama ya udah gak up-up lagi. Gak usah pake lama, langsung deh baca jangan lupa tinggalkan jejak kalian.♡




Naruto yang kini tengah memandang sasuke yang sedari dingin kepadanya. Dia bingung dengan sikap sasuke yang tiba-tiba dingin kepadanya. Apakah dia berbuat salah yang mengakibatkan sasuke marah padanya, tetapi dia salah dimana. Naruto yang memikirkan apa yang membuat sasuke seperti itu, sasuke yang menatap naruto seadang memikirkan sesuatu membuatnya aneh. Dia berfikir apakah dia memikirkan laki-laki itu, 'ck apa bagusnya dia.' Sasuke hanya merengut.

"Sasuke, kau kenapa sih?" Tanya naruto heran, dan akhirnya bertanya dengan kediaman sasuke yang membuatnya tidak nyaman.

"Hn."

"Kalo tidak, kenapa suke diam saja?"

"Hn."

"?"

Naruto yang mendapat jawaban andalan sasuke bertambah bingung, tak lama dengan jawaban sasuke yang aneh, naruto tidak terlalu peduli dan mulai sibuk dengan dunianya. Kelincahan jarinya saat mengetik di layar hpnya, menatap layar yang menyala dan diselangi senyum dan kikikan tawanya, sesekali dia akan mengubah ekspresinya yang membuatnya tampak menggemaskan. Sasuke yang melihat naruto yang asik dengan dunianya sendiri ekspresinya tambah dingin, dia teringat siapa ba****** yang dekat dengan naruto.

"Apa yang kau lakukan, dobe?"

"Hah?"

"Lagi apa."

"Tidak, hanya membalas chat saja." Ucapnya lagi dan terus terfokus pada hpnya yang selalu menyala.

Mendengar jawaban naruto yang membuat sasuke yang menurutnya asal-asalan, wajahnya mengeras. Sasuke teringat kata-kata itachi, wajahnya kian dingin saat sasuke melihat naruto tanpa memperdulikannya. Dengan marah dia keluar dari ruangan naruto, dengan keras dan kasar sasuke menutup pintu membuat naruto terheran-heran dengan sikap sasuke yang tidak seperti biasanya.

Sedangkan naruto yang kini menatap layar hpnya, membaca pesan dari kiba yang membuatnya terpingkal-pingkal. Bagaimana tidak, gaara memberi tahunya bahwa kiba akan memotong semua rambut kabuto yang tengah berbaring dan tak bernyawa. Dan saking kesalnya, akhirnya kiba terjungkal dan terkena kotoran dihadapan semua orang. Naruto hanya tertawa membayangkan kiba dengan wajah kotor dan cengonya, kemudia memerah malu dan marah-marh tidak jelas. Naruto telah hafal sifat sahabatnya itu, bukan hanya bodoh tetapi juga konyol.

Anjing gila:v
"Hei! Jangan mengungkit lagi, argggggg!

Ka-saan Panda♡
Sudah kiba, apakah kamu marah?

Anjing gila:v
Dasar gila!

Naru membayangkannya kiba. Gomen, aku tertawa. Hahahahahaha

Anjing gila:v
Naru! Jangan tertawa, atau-a.....atau

Ka-saan Panda♡
Atau apa?

Atau apa kiba-chan~ hihihihi

Anjing gila:v
Arrgggggghhhh!!!!!

Hahahahahaha

Naruto hanya menatap pesannya dan kemudian menutup hpnya, menatap keluar pintu dengan penasaran. Kemana perginya sasuke, apakah dia membeli makanan? Dengan cepat naruto memanggil nomor sasuke, tetapi hpnya tidak aktif, dia hanya bisa menghela nafas dengan sikap sasuke yang sangat aneh.

Naruto terpaksa meninggalkan bangsalnya dan mencari sasuke, walaupun kakinya sakit dan masih kaku. Tetapi dia masih sanggup untuk berjalan sedikit demi sedikit. Menatap sekitar yang agak sepi, berhubung waktunya yang sudah malam membuat kesan horor. Naruto yang penakut dengan hal-hal itu, membuatnya merinding dan berkeringat dingin. Dimana dia harus mencari sasuke, dengan was-was dia melangkah kan kakinya dengan pelan. Menatap sekitar yang membuatnya takut, walaupun dia takut setengah mati, tetapi dia tidak akan menyerah. Karena itu tidak ada dalam kamus  sang uzumaki, menurutmya itu hanya berlalu oleh orang-orang yang pengecut tanpa ada usaha.

Melihat sekeliling dengan takut, naruto hanya bisa menatap lurus tidak berani menatap kebelakang. Cuacanya yang sangat mendukung untuk membuat film bernuansa horor rumah sakit ini, membuat dia menyesal telah keluar mencari sasuke. Tiba-tiba dia teringat film horor yang membuatnya ketakutan setengah mati. Gambaran hantu penunggu yang meneror dalam film itu terlintas dikepalanya membuat naruto harus siap mental, jikalau ada mereka yang membuatnya merinding.

Lorong rumah sakit terasa sangat panjang tidak seperti biasanya.

Naruto hanya melangkah sedikit demi sedikit  dengan  bantuan tembok yang terasa agak dingin. Dengan berani dia melihat kesemua penjuru berharap sasuke terlihat dimatanya. Setelah sekian lama, naruto tidak menemukan sasuke dimana pum. Dia sudah cemas, wajahnya pucat. Tiba-tiba seperti orang mengikutinya, tetapi setiap menengok kebelakang, tidak ada. Naruto hanya melihat kegelapan.

"Fix, ini terlalu membuatku takut setengah mati." Ucapnya merinding.

'Naruto.'

Naruto yang merinding mendengar namanya dipanggil. Naruto ingin berlari dan menjauh, tetapi kakinya sakit dan kaku membuatnya harus jalan dengan cepat diselangi ringisannya.

'Naruto.'

Suara itu kembali terdengar kembali, membuatnya pucat ketakutan.

Puk

Sesuatu menepuk pundaknya dengan pelan, dengan ngeri naruto menatap tangan dipundaknya. Tangan itu panjang dan pucat, fikirannya melayang. 'Sial' katanya dengan meringis.

Dengan takut-takut dia menengok kebelakang. Yang naruto lihat adalah bayangan hitam yang menatapnya dengan mata merah.

"Arrrrrrrrgggggggghhhh!" Teriaknya kencang melengking.

"Hei, apa-apaan kau dobe." Ucap seseorang, suara itu familiar ditelinga naruto yang kini tengah jongkok menutup wajahnya dengan kedua tangannya, wajahnya penuh air mata. Dia sudah ingin menangis sedari tadi, tetapi itu akan membuatnya menjatuhkan harga dirinya.

"Teme?"

"TEME!!" Teriaknya lagi sambil memeluk tubuh sasuke. Dengan wajah datar sasuke menatap naruto yang aneh.

"Naru ketakutan sampai mati!" Ucapnya lagi diselangi tangisan rendah.

Sasuke yang melihat dan mendengar naruto menagis, dengan cepat sasuke menggendong naruto kearah ruangan inapnya berada, sedangkan naruto hanya membenamkan wajahnya kelekukan leher sasuke dengan terisak pelan.

'Sial!' Teriak naruto dalam hati. Dia hanya ingin bersembunyi dalam lubang, aibnya yang selama ini terpendam malah terlihat oleh sasuke.

.
.
.
.
TBC

You Mine!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang