"Sarapannya habisin dulu, Donghyun."
Youngmin memperingati pacarnya yang sedang beranjak berdiri. Roti tawarnya hanya ia makan setengah, sisanya masih berada di piring, sedangkan jus buahnya belum disentuh sama sekali.
"But Hyung, I have to hurry. I- "
"Finish your breakfast or I'll sulk." Youngmin mengerjapkan matanya beberapa kali sambil memiringkan kepalanya, bersikap menggemaskan sekali kali tidak apa. Mencoba menahan Donghyun agar tidak terlalu terburu-buru. Hari ini pasti akan sangat membosankan untuk Youngmin, dia tidak bisa datang ke kantor karena demam, jadi hari ini hanya Donghyun yang berangkat.
Donghyun yang tidak bisa -dia lemah sekali dengan aegyo Youngmin- melihat kedipan imut pacarnya langsung duduk. Menghabiskan sarapannya dan meminum jus buah yang sudah Youngmin siapkan dengan susah payah, meningat sekarang kekasihnya sedang demam.
"Can I go to work now?" Donghyun bertanya sambil merapikan dasinya. Itu adalah dasi hadiah dari Youngmin saat dirinya berulang tahun.
Youngmin tertawa pelan. "Hati-hati ya? Jangan ngebut," ucap Youngmin, tangannya membetulkan letak selimut gambar alpaca miliknya.
Donghyun mengangguk, lantas berlari sambil berteriak, "I love you Hyung !" setelah mengecup kilat kening Youngmin.
Yang lebih tua hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan pacarnya. Tangannya hendak mengambil air putih hangat di depannya saat tiba-tiba dia melihat jam tangan milik Donghyun masih tergeletak di atas meja makan.
"Donghyun! Kamu lupain sesuatu!" Youngmin berusaha berlari mengejar Donghyun. Saat di depan pintu, dia menarik napas lega, pacarnya masih mengikat tali sepatunya, kebiasaan Donghyun sebelum masuk ke mobil.
Donghyun menatap bingung ke arah Youngmin yang berdiri di dekat pintu depan dengan selimut yang membungkus badannya sambil mengusap hidung merahnya pelan. Youngmin merasa matanya berkaca kaca karena menahan pusing di kepalanya. Rupanya berlari dari ruang tamu membuat Youngmin sedikit pusing. Dia jelas belum sembuh total.
"Ada apa, Hyung? Ada yang aku lupain, hm?" Donghyun bertanya sambil mendekat ke arah pacarnya yang dibalas dengan anggukan. Tangan Donghyun menangkup pipi penuh Youngmin. "You still have fever Hyung, take a rest right after this, huh?"
Youngmin mengangguk pelan, mulutnya membuka, hendak mengatakan sesuatu. Tapi rupanya Donghyun salah tangkap. Dia kira itu undangan untuk mencium bibir Youngmin.
Jadi Donghyun menghapus jarak antara mereka, tangannya masih di pipi Youngmin. Bibir Donghyun menempel pelan di bibir pacarnya. Youngmin terkesiap, bingung akan ciuman mendadak ini. Tapi dia membalas ciuman Donghyun dan memeluk tubuh pacarnya. Tangan Youngmin meremas pelan kemeja putih milik Donghyun, tidak memikirkan hal itu akan membuat kusut seragam kekasihnya.
Bibir Donghyun yang dingin bertemu dengan bibir hangat Youngmin membuat sensasi yang sukses membuat kupu kupu di perut Youngmin beterbangan.
Setelah menghisap pelan bibir bawah kekasihnya, Donghyun memundurkan kepalanya. "Is this what I forgot Hyung?" tanya Donghyun lembut, matanya menatap Youngmin penuh sayang.
Youngmin memerah malu, kemudian menggeleng pelan. "B-bukan ... " Tangannya mengulurkan sesuatu dari tangannya. "Maksud Hyung jam tangan kamu, but thanks for the kiss, Donghyun."
***
lim ... LIM YOUNGMIN PIPINYA YA BENER-BENER JSDGHSGDUJABDJW DA3762793EYIU AGNIDUHWDGQ. kANGEN BANGET SAMA PIPI YOUNGMIN.
eh sama youngmin nya juga kangen sih eHEHEHEHEH