"Min."
"Hm?"
"Kekantin yuk?"
"Nggak dulu deh. Aku idenya masih ngalir," jawab Youngmin. Matanya tak lepas dari laptopnya. Dirinya dan Woong baru saja melaksakan bimbingan setelah menunggu beberapa minggu.
Woong, sahabatnya mendecak pelan. "Aku traktir siomay kantin teknik deh."
Mata Youngmin langsung menoleh ke arah Woong setelah mendengar kata siomay, apalagi siomay di kantin fakultas teknik rasanya lebih enak. "Mau!" Lalu langsung berdiri ke arah pintu perpustakaan setelah membereskan buku-buku dan laptopnya.
"Yang ngajak siapa, yang semangat siapa."
.
.
.
Di luar dugaan, kantin teknik penuh. Semua bangku sudah ditempati. Youngmin mengarahkan pandangannya ke semua arah. Hanya ada 1 meja yang tidak terlalu penuh, meja dekat dinding. Meja itu berisi rombolan cowok yang Youngmin tebak mereka pasti satu kampus dengannya.
"Udah dapet kursi belum?" Woong menepuk bahu Youngmin dari belakang, Youngmin melirik Woong yang dahinya basah keringat.
"Belum. Kamu kenapa keringetan kaya gitu?"
Satu pukulan mendarat di lengan Youngmin. "Kamu sih semangat banget denger kata siomay," ucap Woong yang dibalas dengan kekehan pelan dari Youngmin.
Ya gimana lagi? Youngmin kan emang bucin siomay.
"Yaudah aku aja yang pesen, kamu dah kaya ikan keabisan napas gitu. Kamu cari tempat duduk aja." Kemudian Youngmin meninggalkan Woong yang kebingungan mencari tempat duduk.
"Misi Dek, boleh gabung nggak ya?" Woong menuju ke arah meja tempat dimana Donghyun dan kawan-kawan duduk.
"Halo Kak. Boleh tapi ada satu doang. Pas!" jawab salah seorang yang berambut abu-abu.
Woong menggaruk tengkuknya. "Haduh, aku masalahnya sama temenku. Si Youngmin."
"Eh! Kak Youngmin? Ada kok ini kursi satu." Mereka langsung heboh memindahkan tas yang mereka kumpulkan di satu kursi itu, kemudian menyodorkannya ke arah Woong.
"Ini buat Kakak. Kalau Kak Youngmin suruh duduk samping Donghyun aja."
Donghyun yang lagi sibuk makan keselek, tapi tetep ganteng. "Huh? Kok jadi aku?"
Semua teman-temannya tertawa melihat wajah Donghyun yang memerah malu. "Udah nggak usah ngelak. Di hati suka kan?" goda temannya lagi.
"Dari gandengan ku mulai jatuh cintaa~ aseek." Seorang temannya semakin menggoda Donghyun yang makin memerah wajahnya.
"Oh jadi Donghyun suka sama Youngmin?" Woong yang sedari tadi di tengah-tengah mereka mulai memahami pembicaraan mereka.
"Nah tuh temennya aja peka!" seru seorang teman Donghyun berambut merah, "nama kakak siapa ya? Bisa kali minta nomor wa nya."
"Yeu, yang cakep aja sukanya ngebut si Woojin mah."
Woong hanya bisa tertawa sedangkan Woojin tersipu malu.
"Oh ya, Hyun. Youngmin suka banget sama siomay," Woong menatap Donghyun yang masih asik dengan sotonya.
"Emang aku naksir Kak Youngmin?"
Woong memutar bola matanya malas. "Dia kalau dibujuk apa-apa lebih gampang pakai siomay."
Donghyun hanya diam, kemudian tanpa suara berdiri dan berjalan ke arah Youngmin yang masih mengantri siomay. Kebetulan sekali pesanan Youngmin sudah sampai, Donghyun langsung mengambil alih mangkok siomay kemudian berdiri di depan Youngmin yang sedang keheranan.
"Kak Youngmin aku lamar pake siomay," ucap Donghyun dengan muka memerah menahan malu.
"Hah? Apaan kamu." Youngmin mengerutkan kening sekaligus malu dengan kelakuan Donghyun.
"Kak Youngmin mau makan siomay ini? Jadi pacarku dulu."
Gantian Youngmin yang memerah malu.
***