🌺 🌺 🌺
Setelah mendapatkan persetujuan dari kedua orangtua Zhan, yang memberi izin untuk menikahi Zhan setelah pemuda itu lulus kuliah, pernikahan yang megah akhirnya digelar dalam waktu delapan bulan kemudian.
Waktu yang cukup lama, dan Yibo harus bersabar untuknya. Tapi dengan demikian, ia semakin membuat Zhan tergila-gila padanya. Ia menghujani pemuda manis itu dengan kata-kata cinta, hadiah-hadiah mahal, kencan mewah dan romantis serta janji yang begitu manis di telinganya sehingga Zhan tidak mau lepas darinya.
Satu kali saat pesta kelulusan Zhan. Yibo membuat pemuda itu sangat mabuk hingga pingsan. Lalu diam-diam Yibo memanggil seorang dokter untuk memeriksa Zhan.
Setelah memastikan berkali-kali, sang dokter akhirnya mengangguk.
"Anda tidak salah, kan, dokter?" Yibo memastikan.
Dokter menggeleng. "Aku sudah memeriksanya dengan teliti dan seperti yang kau bilang, dia memang memilikinya."
Yibo tak bisa menahan amarahnya, sehingga dengan gigi yang bergemerutuk karena emosi ia meninju permukaan meja di dekatnya.
Jadi benar kau orangnya, Xiao Zhan! Aku takkan mengampunimu meski kau menyesalinya dan berteriak minta tolong padaku sekalipun. Kau akan membayar atas kesedihan yang menimpa Chenyu beserta kematiannya.
* * *
Pagi pada sehari sebelum pernikahannya, Yibo mengunjungi makam Chenyu.
Berjongkok di depan nisan yang mulai tertutup rumput, ia meletakkan seikat bunga daisy yang sederhana dan polos di depannya.
"Chenyu, bagaimana kabarmu di sana? Maaf, aku baru bisa mengunjungi lagi hari ini. Kau tahu, kan, aku sangat sibuk dengan perusahaan juga dengan pernikahanku. Besok aku akan menikah dengan kekasihmu. Dasar bodoh!" Ia memarahi adiknya. "Apa bagusnya dia? Meskipun ia memiliki keistimewaan tetap saja dia seorang pembunuh dan tidak serius denganmu. Sudah kukatakan kalau jatuh cinta kau akan menjadi bodoh. Tapi kau tak pernah mendengarkanku."
"Tapi kau tenang saja, aku tidak akan jatuh cinta dan merebutnya darimu. Cuma orang bodoh sepertimu yang bisa jatuh cinta padanya sampai mengorbankan nyawamu sendiri. Kau memang bodoh! Padahal kita tinggal berdua, tapi berani-beraninya kau meninggalkanku seorang diri di dunia ini." Yibo mengusap kasar matanya yang berkaca-kaca. Mencoba tegar yang didasarkan pada kebenciannya pada Xiao Zhan dan hasrat membalas dendamnya. "Kalau aku membawa kekasihmu itu ke alam sana supaya bertemu denganmu, apa kau akan senang?" Mata Yibo sangat kelam seperti surai yang dalam.
"Aku bawakan bunga kesukaanmu. Daisy. Bunga yang sederhana dan polos seperti dirimu. Kau lebih memilih tidak mengakuiku dan hidup sederhana daripada hidup bergelimang harta. Kau sungguh luar biasa. Adik sepertimu tidak akan pernah kutemukan lagi di dunia ini."
Yibo dan adiknya memang sangat berbeda bagai bumi dan langit. Sejak ayahnya meninggal karena jantung sewaktu umurnya lima belas tahun. Tahun berikutnya sang ibu menyusul akibat depresi. Saat itu Chenyu masih berumur dua belas tahun sehingga mereka diasuh oleh kakek dari ibu. Tapi tiga tahun kemudian kakek meninggal karena sakit sehingga Yibo hanya tinggal berdua dengan Chenyu.
Dengan uang sisa peninggalan ayahnya, Yibo dan adiknya bertahan hidup. Ia harus kuliah sambil bekerja untuk menghidupi dirinya dan Chenyu.
Merasa menjadi beban, Chenyu memilih kuliah di tempat yang jauh dan berusaha sendiri untuk membiayai hidupnya sementara Yibo membangun perusahaannya. Saat akhirnya ia bisa berjaya seperti sekarang, Chenyu tetap tidak ingin tinggal bersamanya dan berkata kalau ia sudah sangat nyaman dengan hidup sederhananya. Karena itu, tidak banyak orang yang tahu kalau Chenyu adalah adiknya. Sehingga penyesalan terdalam Yibo adalah ia merasa telah gagal menjadi seorang kakak yang baik bagi Chenyu sampai adiknya mati bunuh diri karena cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIE ✓ [END PDF]
FanfictionYibo menikahi Zhan demi membalas dendam adiknya yang meninggal bunuh diri. Sementara Xiao Zhan jatuh cinta pada Yibo, pria itu malah berusaha membunuhnya. Benarkah Xiao Zhan pelaku sesungguhnya? Apakah cinta akan tumbuh sehingga bisa memadamkan k...