Apa kabar? Baik kan?
Random question:
1. Jam berapa kamu baca Rigelaurora?
2. Apa yang paling kamu tunggu dari Rigelaurora?
3. Tim Rigel di Toxic atau tim Rigel di The Dark?
~happy reading~
"Bisa-bisanya lo gak tau!" bentak Joshep tepat di depan wajah Aurora.
Aurora beringsut ketakutan. Ia benar-benar tidak tahu perihal basecamp yang telah diserang oleh gerombolan anak The Dark. Aurora mengetahui kejadian ini setelah ia selesai bertemu dengan Rigel, namun sesampainya Aurora di basecamp keadaan sudah kacau dan sepi.
"Lo di sini wakil ketua Toxic. Sadar posisi lo, berguna dikit gak bisa apa?!"
Joshep terus menyerang Aurora dengan berbagai kalimat menyakitkan. Anak Toxic yang lain hanya diam, mereka masih berusaha meredam emosi.
"Gue gak pernah minta berada diposisi yang sama sekali gue pun gak inginin itu, Jo," lirih Aurora. "Gue gak mau."
Joshep berdecih, bagi Joshep gadis di depannya saat ini hanya orang munafik.
"Lo sama sekali gak berguna. Gimana bisa Sangga milih lo jadi wakil ketua Toxic, sedangkan banyak anak Toxic yang becus dibandingkan lo."
"Lo udah keterlaluan, Jo!" sentak Danish menarik Aurora bersembunyi di belakang tubuhnya. "Lo udah melewati batas, jangan terlalu menunjukkan kebencian lo sama Aurora."
"Berhenti bela dia!" balas Joshep.
"Lo yang berhenti ngebacot!" Dafian menyahut. "Ada atau gak Aurora juga gak bakalan ngerubah apapun. Kita tetap kalah."
"Gue minta maaf," ujar Aurora terdengar bergetar.
"Lo gak perlu minta maaf, Ra. Ini semua salah gue, gue yang udah mukulin Rigel," terang Danish merasa bersalah. Kepalanya tertunduk dalam.
"Gue yakin bukan Rigel yang ngadu ke Dirga. Siapa orang yang berusaha buat adu domba?!" seru Calva mengundang kebingungan.
Anak Toxic saling pandang satu sama lain. Ada yang berusaha mengadu domba? Itu artinya ada pengkhianat yang berusaha membuat keributan antara Toxic dan juga The Dark.
Aurora satu pendapat dengan Calva. Rigel tidak mungkin membicarakan perihal luka di dapatnya pada Dirga. Ada orang lain yang saat ini sengaja memancing keributan.
Apa orang misterius itu yang pernah mengirim pesan kepada Aurora adalah pelakunya? Untuk apa orang tersebut melakukan hal itu?
"Waktu gue dan Danish nemuin Rigel, disitu gak ada siapapun selain kami bertiga. Kalau pun Rigel ngadu, kenapa Rigel gak ikut saat penyerangan tadi? Itu artinya di lokasi ada orang lain yang diam-diam memata-matai gue dan juga Danish. Dia juga yang udah kasih tau Dirga," ujar Calva.
"Siapa yang lo curigai? Toxic gak akan mungkin berkhianat?" tanya Ramond.
"Masih ada pengkhianat. Karena pelaku kecelakaan yang menimpa Rigel dan Aurora masih berkeliaran bebas di sini. Dan gue pastiin pengkhianat itu ada di Toxic," ujar Calva menatap setiap orang penuh intimidasi.
Aurora mengepalkan tangannya kuat, ia tidak suka pembahasan ini. Aurora takut jika orang tersebut masih mengincarnya dan juga Rigel. Aurora hampir gila ketika tahu Rigel meninggal, meskipun ternyata kebenaran itu salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
RigelAurora
Ficção AdolescenteKehadirannya hanya membuat banyak kebingungan. Masih menjadi misteri, kenapa Rigel memilih menjadi pengkhianat? Berpihak kepada The Dark, dan memusuhi teman baiknya sendiri. Dari sini cerita Rigel baru dimulai.