Hey hey heyyy
Budayakan voment ya guys😇
Semoga kalian suka
Happy reading
*
*
*
*---o0o---
Teman-teman rafi tak pernah diam selama diperjalanan, hanya suara mereka yang terdengar di jalan kompleks perumahan itu, suara mereka mantul kemana-mana saking sepinya perumahan yang dihuni rafi.
"wihh ghan gue capek nih gantian dong, lo kan udah enak dibonceng alan dari tadi" ujar aril sambil memelas.
Ya, hanya alan yang membawa motor, sementara rafi, bintang dan aril hanya bermodalkan kaki masing-masing. Alan terpaksa membonceng beban negara itu karena diiming-imingi pulsa 20k. Meskipun rasanya tidak adil bagi mereka yang sedang jalan. Aril yang tak senang akan itu selalu memelas agar gantian goncengan dengan ghani. Berbagai alasan agar ghani berganti posisi dengannya. Tetap saja ghani tak ingin jalan menuju rumah rafi. Terlebih alan telah disewanya.
"ah sirik aja lo ril, bentar lagi sampai pun" bantah ghani.
"ia si ghani gak adil nih kami-kami jalan masa lo enggak" ujar bintang.
"ya allah bentar lagi nyampek jugak, yekan fiii? Kasih paham noh fi?"
"iya bentar lagi sampai kok"
"noh rumah putih betingkat rumah rafi, kan gue bilang juga apa, bentar lagi nyampe" ujar ghani.
"lan ngebut lan, tinggalin orang nih" lanjut ghani. Alan yang hanya menuruti perintahnya, langsung tancap gas meninggalkan mereka, dan akhirnya SAMPAIII. Dapat dilihat betapa kesalnya aril yang sudah sempoyongan jalan di bawah terik matahari. Ghani memanggil umi rafi dari luar, ia sangat berisik.
"tante assalamu'alaikum" salam alan.
"Wa'alaikumussalam iya bentar" jawab sarah sambil membuka pintu."kurang asem lo berdua yaa huft capek tau gak" ujar aril yang berhasil menyusul mereka.
"jhaaha itu sih DL" kekeh ghani mengabaikan.
"rafi mana?" tanya sarah.
"itu tante," ujar alan menunjuk rafi yang sebentar lagi sampai.
"gak tau malu lo pada, masak tuan rumahnya ditinggal" ujar bintang.
"ntah, nih akhlakless, yudah buruan masuk gih" ujar rafi, sarah hanya tersenyum melihat kelakuan mereka.
~~~
Reni dan mutya sudah kepanasan dan kelamaan menunggu di bawah pohon, mereka sedang menunggu rombongan rafi nongkrong di warung tempat biasanya mereka ngumpul. Namun, mereka yang ditunggu pun tak kunjung datang. Ada yang salah pikir mutya. Sudah sekitar 15 menit mereka menunggu.
"ren, kok lama banget ya mereka" heran mutya.
"tadi aku liat mereka solat zuhur sih, mungkin aja lagi ngikutin kajian di mesjid" jawab reni.
"masak sih, udah lama loh kita nunggu, hitam juga ni muka lama-lama" heran mutya.
"lah, lah, lah orang di mesjid udah pada bubar ren, mereka kemana ya?" tanya mutya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dengan Luka
Teen FictionDia Zulfan Rafi Abda, seorang santri yang memiliki paras tampan, senyuman yang unik dan tawa yang candu. Santri yang aktif dalam berbagai bidang, dan bisa disebut sebagai expert generalist. Tidak hanya itu, ia juga aktif di dunia maya. Bahkan kerap...