°♤B E D A N D B A T H R O O M♤°

1.7K 142 8
                                    

Setelah menitipkan Miyouka kepada sang ibu, Yoshi dan Mashiho segera kembali ke rumah mereka untuk istirahat.

Keduanya berjalan masuk kedalam kamar untuk menyiapkan pakaian dan barang-barang yang akan dibawa.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.13, satu jam sudah cukup untuk mereka memasukan semua barang kedalam koper.

"Ah, akhirnya selesai juga. Eum, hyung?"

"Hm?"

"Mau aku masakan apa untuk makan malam?" Tanya Mashiho.

"Tidak" balas Yoshi singkat.

Tidak lama Yoshi selesai menyiapkan pakaiannya lalu berjalan kearah Mashiho yang masih berbaring di atas ranjang dan mengukungnya, "Tidak perlu, karena kau akan menjadi makan malam ku" mata tajam Yoshi menatap wajah pria manis yang ada di bawah kukungannya.

Kedua pipi Mashiho bersemu merah. Bukan, bukan karena posisi intim mereka tapi karena wajah tampan Yoshi yang berada cukup dekat dengan wajahnya, "ya?" Tanya nya kurang mengerti.

Chup

Tanpa aba-aba Yoshi mencium ranum tipis berwarna peach milik Mashiho. Melumatnya pelan sambil sesekali menggigit kecil lidah dan bibir bagian bawah Mashiho.

"Nggh~ hyu-mmphhh" satu lengguhan keluar dari bibir sang submisive sebelum membalas ciuman Yoshi.

Untuk beberapa saat kedua larut ke dalam ciuman yang semakin panas sampai Mashiho merasakan asupan oksigen nya semakin menipis. Ia menepuk-nepuk pelan bahu sang dominan, memintanya untuk melepaskan tautan keduanya.

Ciuman tersebut perlahan turun ke leher putih Mashiho. Menciumnya lalu dihisap hingga berwarna merah keunguan.

"Haahh... eungghh~ shh h‐hyuunghh ge-liiih~"

Tangan sang dominan tidak tinggal diam, tangan kanannya merayap masuk kedalam pakaian Mashiho dan mengelus sensual perut ratanya sambil sesekali memainkan nimple kemerahan yang mencuat.

Dengan terburu-buru Yoshi membuka pakaian yang dikenakan Mashiho. "You look more beautiful... and sexy, baby" bisiknya tepat di telinga sang submisive yang membuat pipi berisi Mashiho mengeluarkan rona merah.

"Aangghhh~" desahan lainnya keluar dari bibir indahnya saat sang dominan meremat kejantanannya yang hanya terbungkus oleh celana dalam.

Chup...

Yoshi kembali meraup rakus ranum merah Mashiho yang mulai bengkak dan menghisapnya kuat.

Yang lebih tua menggendong tubuh mungil yang lebih muda seperti koala tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Membawanya ke dalam kamar mandi dan mendudukkannya di atas meja rias.

Mashiho yang awalnya kewalahan mengimbangi ciuman Yoshi mulai terbiasa dan dapat membalasnya sembari perlahan membuka kemeja hitam yang pakai Yoshi.

°○🐯♡🐹○°

Tubuh mungil Mashiho terantuk-antuk di atas pangkuan sang dominan dengan kedua tangannya yang bertumpu pada pundak Yoshi.

Bunyi percikan air juga tubrukan antara bongkahan sintal milik Mashiho dan paha milik Yoshi terdengar jelas sampai penjuru kamar mandi.

Entah sudah berapa gaya yang mereka lakukan, sekarang keduanya tengah melakukan s*x di dalam bathtub dengan tubuh yang terendam air.

Bibir cantiknya terus mengeluar desahan demi desahan, "Aaahh... hah hah..." Mashiho merasa perutnya diisi dengan cairan milik Yoshi.

Tubuh Mashiho lemas langsung bersandar di dada bidang Yoshi akibat kelelahan. Nafas keduanya memburu karena kegiatan panas mereka.

Tangan kanan sang dominan mengelus lembut kepala Mashiho yang masih berada di atas pangkuannya, "maaf..." lirih Mashiho.

"Untuk apa, hm?" Tanya Yoshi lembut.

Sang submisive semakin membenamkan wajahnya pada dada Yoshi, "Hyung bukan orang pertama yang melakukannya dengan ku" si manis memeluk tubuh tegap sang dominan dengan wajah yang masih ia benamkan di dada dominannya.

Yoshi menangkup wajah manis nan cantik Mashiho dengan kedua tangannya. Manik kelam milik Yoshi beradu dengan mata bulat milik Mashiho, "tapi kau menjadi orang pertama sekaligus terakhir yang melakukannya dengan ku"

Tangan kiri Yoshi menggenggam lembut tangan kanan Mashiho dan mengecupinya, "cincin ini. Empat tahun lalu aku yang memakaikan cincin ini di jari manismu di atas altar juga di depan pendeta, tanda bahwa kita memulai hidup baru. Tidak peduli seberapa buruk masa lalu mu, kau hanya milikku sekarang dan selamanya" Yoshi kembali mencium punggung tangan Mashiho.

Perkataan Yoshi selalu membuat Mashiho tenang, "terimakasih..."

"Jangan berterima kasih, itu sudah kewajiban ku. Ayo, bersihkan tubuh kita lalu istirahat"

°•🐯♡🐹•°

Cahaya matahari sudah menerobos masuk kedalam kamar milik Yoshi dan Mashiho tetapi kedua anak adam itu masih nyaman dengan posisi mereka.

Yoshi sebenarnya sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu, tapi tubuhnya enggan untuk bangun dan memilih untuk memandang wajah damai Mashiho yang sedang tertidur.

Mata tajamnya mengamati setiap inci sang submisive dengan sudut bibir yang terangkat. Tidak lupa tangan kanannya yang ikut mengelus lembut wajah Mashiho.

"Selelah itukah sampai kau masih tertidur pulas di jam segini, Mashi?" Tanya Yoshi yang berharap Mashiho terganggu dan segera bangun.

Tetapi diluar harapan, Mashiho sama sekali tidak terganggu dan malah mengeratkan pelukannya pada Yoshi.

Sang dominan tertawa kecil melihat sang submisive yang begitu menggemaskan, "perutmu tidak mau diisi, hm?"

Tidur Mashiho mulai terusik karena Yoshi yang mencubit gemas hidung mungilnya juga mengecupi wajah manis Mashiho, "euumm... lima menit"

Bukannya bangun, Mashiho malah menenggelamkan wajahnya di dada bidang Yoshi dan kembali tertidur.

"Bangun Nyonya Kanemoto. Tidak baik istri CEO tidur hingga siang"

"Eung... baik tuan Kanemoto, lagipula hyung bukan CEO" Mashiho perlahan mendudukkan dirinya dengan mata yang masih tertutup rapat.

Yoshi ikut mendudukkan dirinya di sebelah Mashiho lalu mengelus kepala bagian belakang sang submisive, "Tidak ada yang tahu, mungkin beberapa bulan kedepan aku benar-benar akan menjadi CEO, kan?"

Mashiho hanya menganggukan kepalanya pelan, " Kalau begitu berusahalah sampai hyung benar-benar menjadi CEO" ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar.

Sang dominan tentu mengekori si manis menuju dapur, "kalau aku benar-benar menjadi CEO dalam waktu satu tahun, aku ingin anak kembar" ucapnya kepada Mashiho yang bersiap memasak makanan untuk mereka berdua dan hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Yoshi.

Tbc

Aku tau ini part yang kalian tunggu-tunggu kan?
Hayoooo ngaku aja...

Btw, anak kembar tuh lucu banget ya kayaknya kalau cowo cewe
Kek- lebih gemoy aja dari pada kembar cowo cowo atau cewe cewe

Jangan lupa vote komen nya

See you 👋

Past, Present, and Future - YoshiHo [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang