"Ayo sayang, kau belum makan apapun sejak pagi. Setidaknya minum susu, bagaimana?" Bujuk Yoshi kepada Mashiho.
Jam menunjukan pukul tiga sore, Yoshi masih terus membujuk sang submissive untuk makan dari pukul sepuluh. Bahkan susu yang Yoshi buatkan tidak Mashiho sentuh sedikitpun.
Mashiho menoleh ke arah Yoshi lalu menggelengkan kepalanya. Sang dominan menghela nafasnya panjang.
Setelah malam penuh keluh kesah beberapa hari lalu, kondisi Mashiho bukannya membaik malah sebaliknya. Mashiho menjadi susah makan dan sangat jarang mengeluarkan suara nya.
Yoshi sudah mencoba segala hal tapi Mashiho tetap menggelengkan kepalanya. Entah harus bagaimana lagi agar Mashiho mau makan.
Sang dominan duduk di sebelah Mashiho yang kembali melamun, ia mengambil gelas berisi susu milik Mashiho dan memasukkan susu kedalam mulutnya. Ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Mashiho lalu tanpa aba aba mencium sang submissive.
Mashiho tidak melawan juga tidak membalas ciuman Yoshi, dirinya hanya diam membiarkan sang dominan melakukan apa yang ia inginkan.
Disisi lain Yoshi berusaha membuka mulut Mashiho agar dirinya bisa memberikan susu yang ada dimulutnya kepada Mashiho.
Sang dominan menjauhkan wajahnya dari Mashiho saat susu yang ada di dalam mulutnya sudah ia berikan kepada Mashiho. Sedangkan sang submissive menelan susu tersebut sembari menatap datar suaminya.
"Apa aku harus memaksamu seperti tadi agar kau mau makan, Mashiho?" Yoshi bertanya kepada Mashiho dengan emosi yang mulai naik.
Mashiho masih menatap datar Yoshi tapi perlahan air mata nya jatuh. Sang dominan kembali menghela napas lalu setelahnya ia menarik pelan tubuh Mashiho dan memeluknya.
"Aku tidak bermaksud memarahimu, Mashi. Aku hanya ingin kau menjaga kesehatan. Yedam juga memberi tahu mu jika kau tidak boleh banyak pikiran, itu bisa membahayakan nyawa mu dan bayi kita" jelas Yoshi dengan nada yang lembut.
"Biar aku yang membujuknya, Hyung. Ada sekretaris mu menunggu di ruang kerja" Asahi berjalan masuk kedalam kamar lalu tidak lama Yoshi keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang kerjanya.
°○🐯♡🐹○°
"Apa saja yang sudah kau dapatkan hingga membawa mu ke sini?" Tanya Yoshi kepada sekretaris nya.
Sekretaris itu mengeluarkan amplop coklat dan memberikannya kepada Yoshi, "orang yang tuan tunjukan berasal dari keluarga terpandang di Jepang, orang itu merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya melepas jabatan sebagai CEO dan menunjuk sang adik untuk menggantikan nya" jelas Sekretaris Yoshi.
"CEO yang sekarang sudah menggelapkan dana sebesar 4,53 miliar yang menyebabkan puluhan karyawan mengundurkan dari karena gaji yang mereka terima tidak sesuai standar upah di Jepang.
"Lalu anak pertama keluarga itu merupakan seorang pecandu dan terlibat di banyak kasus pemerkosaan dan pencemaran nama baik. Tapi dengan kekuasaan ayahnya yang besar semua kasus itu di tutup.
"Juga beberapa tahun lalu ada yang melapor kepada kepolisian Korea jika orang tersebut melakukan penganiayaan terhadap istri dan anaknya, hingga merengkuh nyawa istrinya. Dan kasus ini juga ditutup oleh pihak keluarga" sekretaris kepercayaan Yoshi itu melanjutkan penjelasannya.
Sang atasan memijat pelipisnya, "aku minta kau kumpulkan bukti semua kasus dua bersaudara itu dari kepolisian Korea Jepang dan berbagai sumber lainnya. Setelah itu aku akan memberimu bonus dan libur selama dua Minggu"
Sekretaris itu- Kim Minjeong atau nama panggilan nya adalah Winter menatap terkejut atasannya, "baik tuan, terimakasih" Winter berjalan keluar dengan perasaan senang. Ini yang membuatnya betah bekerja dengan Yoshi, atasannya itu sangat baik walau sering memberikan pekerjaan berat tapi ia mendapat bayaran yang sepadan dengan kerja kerasnya.
Tok tok tok...
Baru saja Yoshi mulai membaca informasi dari sekretaris nya itu tiba tiba seseorang mengetuk pintu ruang kerja nya. "Masuk" perintahnya.
Pintu itu terbuka perlahan dan menampilkan seorang anak kecil berusia tiga tahun lebih memasuki ruang kerja Yoshi. "Daddy.." panggil anak itu.
Yoshi menoleh menatap sang anak yang berdiri di sebelah kanan kursinya, "ada apa anak Daddy yang manis?" Tanya Yoshi yang melemparkan senyum kepada Miyouka sembari mengangkat tubuh kecil itu dan mendudukkan nya di atas meja saling berhadapan.
Miyouka menatap sang ayah dengan raut wajah sedih, "Mommy Cio ndak apa apa kan?" Ucapnya dengan bibir cemberut.
Tangan kanan Yoshi mencubit pelan hidung kecil Miyouka, "Mommy Cio tidak apa apa. Youka ingin menemui mommy Cio?" Tanya Yoshi lembut. Miyouka mengangguk dengan wajah sedihnya.
Yoshi tersenyum melihat Miyouka yang sangat menggemaskan. Wajah mungil yang manis mengingatkannya kepada sang submissive karena Miyouka itu memang hasil copy paste dari Mashiho.
"Okay, ayo kita temui mommy Cio" Yoshi menggendong Miyouka dan berjalan menuju kamar.
Ia membuka pintu itu perlahan dan melihat Mashiho yang sedang tertidur. "Shhtt, Youka jangan berisik mengerti mommy sedang tidur" Miyouka menganggukkan kepalanya mendengar ucapan sang ayah.
Yoshi menurunkan Miyouka dan membiarkannya mendekati Mashiho. "Mommy Cio cehat cehat yaa, ndak boleh cakit nanti Ota cama daddy Oci cedih" Miyouka menatap lembut Mashiho yang yang sedang tertidur.
Tbc
Pendek yaa hehe
Jangan panjang panjang duluu, nanti kayak sesuatu punya Yoshi😃
Jangan lupa vote comments nyaaa
See you 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Past, Present, and Future - YoshiHo [END]✓
Fanfic°Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan° S2 dari Errori, Peccati e Persone Silahkan baca dulu S1 • • • Ingatan masa lalu yang mengembalikan lagi trauma Mashiho •Trauma -> tekanan emosional dan psikologis yang besar, biasanya karena kejadian yang sang...