°♧J E P A N G♧°

430 64 4
                                    

"tolong batalkan 3 tiket yang dua Minggu lalu aku minta, aku hanya butuh dua tiket dan kau ikut bersamaku ke Jepang, Winter" perintah Yoshi kepada sang sekretaris untuk membatalkan tiket pesawat.

Yoshi mengubah rencananya bukan tanpa alasan, beberapa saat yang lalu Hyunsuk menyetujui perjanjian yang dua Minggu lalu Yoshi buat untuk menukar saham Hyunsuk yang berada di perusahaan Trend&Knight Fashion dengan saham nya yang berada di perusahaan Hyunsuk.

Flashback

Seorang pria dengan setelan jas kantor memasuki ruangan kerjanya setelah kegiatan mengisi perutnya di kafetaria kantor. Netranya menangkap seseorang yang tengah duduk di sofa tamu.

"Soal barter itu, gue setuju. Tapi gue pingin semua saham lo, bukan dengan persentasi yang sama. Gimana?"

Pria yang baru saja memasuki ruangannya terlihat berpikir, "sisakan 0,5%" Pria itu-Yoshi melakukan sebuah negosiasi.

"Deal"
"Deal"

Flashback off

Dengan terburu-buru Yoshi masuk kedalam rumah dan segera masuk ke kamarnya mencari sang submissive. "Mashi... Mashi..." Ia memanggil sang submissive.

"Ne?" Balas Mashiho yang baru keluar dari ruangan pakaian secara perlahan.

Sang dominan bernafas lega, ia sangat panik karena menyuruh pengasuh Miyouka untuk menjemput anak mereka di kediaman Sang ibu, sedangkan ia lupa hari ini ia meliburkan semua bodyguard yang menjaga rumahnya dan membiarkan Mashiho sendiri.

"Maaf Mashi, aku lupa jika hari ini rumah kosong dan membiarkanmu sendiri di rumah" ucap Yoshi sembari memeluk si manis.

Terlihat sepele memang, tapi Yoshi seperti ini ada sebabnya. Tadi pagi Mashiho hampir jatuh saat hendak keluar dari kamar mandi dan perutnya ikut terasa sakit. Maka dari itu Yoshi bisa sekhawatir ini.

Omong-omong sekarang kehamilan Mashiho berusia 36 Minggu, dan jika mengingat ucapan Yedam Hari Perkiraan Lahir Mashiho sekitar 2 Minggu dari sekarang.

Setelah yakin jika tidak terjadi sesuatu dengan Mashiho, Yoshi mengajak sang submissive untuk merebahkan diri di atas kasur dan berencana membicarakan suatu hal serius.

"Mashi, apapun yang aku ucapkan setelah ini bukan sebuah pertanyaan Okey?" Ucap Yoshi memecahkan keheningan.

Raut wajah Mashiho berubah, tersirat kekhawatiran dan ketakutannya di sana, "aku paham"

Sang dominan menghela napas panjang sebelum membuka mulutnya kembali, "besok malam aku akan terbang ke Jepang. Ada urusan sangat penting yang harus aku urus, aku akan mencoba menyelsaikannya secepat mungkin yang aku bisa. Tapi aku tidak bisa berjanji akan tiba di Korea kembali sebelum persalinanmu."

"Baiklah-" Balas Mashiho singkat.
Entahlah, perasaannya sekarang bercampur aduk menjadi satu perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan tepat.

"-aku mengerti."

Yoshi merasa sangat bersalah terhadap si manis. Tapi ini bukan hal yang bisa ia pilih, ia sudah berjanji tentang hal ini-hal yang akan ia lakukan- kepada Mashiho.

"Aku akan meminta kāsan dan Asahi untuk menemani mu disini. Dan aku benar-benar minta maaf Mashi, ini bukan suatu hal yang bisa aku pilih." Mendengar ucapan sang dominan Mashiho menundukkan kepalanya enggan mengeluarkan satu kata pun.

Melihat hal itu Yoshi dengan cepat menarik tubuh Mashiho kedalam pelukannya agar yang lebih muda sedikit tenang.

Air mata Mashiho turun dalam diam, haha ia merasa kasihan dengan dirinya sendiri.

Past, Present, and Future - YoshiHo [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang